logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 1534

Tiba di Australia, Para Inovator Pengadilan Langsung Terkesan

Brisbane l Badilag.net

Setelah melewati penerbangan dalam cuaca yang buruk, delegasi dari Mahkamah Agung RI tiba di Brisbane, ibu kota negara bagian Queensland, Australia, pada Ahad pagi (4/12/2016).

Delegasi ini berjumlah tujuh orang. Lima di antaranya berasal dari internal MA dan pengadilan-pengadilan di bawahnya, sedangkan dua lainnya adalah pendamping dari pihak eksternal MA.

“Alhamdulillah, akhirnya sampai juga,” kata M Farid Dzikrullah, anggota delegasi dari PA Kabupaten Malang.

Penerbangan dari Jakarta menuju Singapura, lalu ke Brisbane, dilalui delegasi ini dengan banyak cerita. Ketika hendak memasuki kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu siang kemarin, mereka merasakan hujan deras disertai angin kencang yang mengakibatkan beberapa pohon dan papan reklame tumbang. Kendaraan-kendaraan harus antre panjang untuk memasuki terminal 2—pintu keberangkatan internasional. Pada saat yang sama, media-media online memberitakan sebuah pesawat polisi baru saja jatuh di kawasan Kepulauan Riau. Itu artinya, cuaca di sekitar Singapura—tempat transit kami—juga sedang tidak bersahabat.

Ketika menunggu jadwal terbang, rombongan ini sempat dibuat was-was. Ini karena, dengan alasan tertentu, pesawat Garuda Indonesia harus berkali-kali menunda jadwal penerbangannya. Awalnya hanya ditunda 20 menit, kemudian 30 menit, sampai akhirnya delay mencapai dua jam!

Sekitar pukul 21 waktu Singapura, rombongan tiba. Keterlambatan jadwal kedatangan ini mempengaruhi penerbangan berikutnya, bukan saja dari segi waktu, tapi juga pesawat yang akan mengantarkan rombongan ini ke Negeri Kanguru. Penerbangan rombongan ini dialihkan ke pesawat lain, semula Qantas lalu Singapore Airlines. Waktunya pun bergeser. Semula dijawalkan berangkat pukul 20, berubah jadi pukul 00.45 atau Ahad dini hari.

Di atas pesawat menuju Brisbane, bersama ratusan penumpang lain, rombongan ini harus ‘menikmati’ goncangan keras berkali-kali. Ketika melintas di atas sela-sela pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Madura, pesawat berbadan jumbo ini mengalami beberapa kali turbulensi.

“Saya sudah puluhan kali naik pesawat, tapi baru kali ini mengalami goncangan-goncangan keras seperti ini,” kata Ade Firman Fathony, anggota delegasi dari PA Tanggamus, yang tak kuasa menahan mual, sehingga mabuk udara.

Begitu mendarat di bandara Brisbane, Ahad sekitar pukul 11 waktu setempat (berselisih 3 jam dengan WIB), seluruh anggota rombongan langsung lega. Cuaca yang cerah, dengan suhu yang tidak terlalu panas, membuat rombongan tenang karena tidak harus beradaptasi dengan cuaca di lingkungan baru.

Seketika, serangkaian perjalanan kurang nyaman dari Jakarta berubah menjadi perjalanan yang mengesankan. Dari bandara Brisbane menuju tempat menginap, di sebuah hotel di jalan Charlotte, rombongan ini menemukan hal-hal unik dan sekaligus menarik.

Sepanjang perjalanan tergambar jelas kebersihan dan kerapian kota di tepi pantai yang sebagian wilayahnya dikelilingi sungai ini. “Hampir tidak ada sampah sedikitpun,” kata Farid.

Ketertiban dan kedisiplinan masyarakatnya, terutama di bidang trasnportasi, juga mengagumkan. Mobil-mobil melaju dengan kecepatan standar, dan nyaris tanpa sekalipun membunyikan klakson. Tidak ada mobil yang beradu cepat, saling menyalip atau bersenggolan. Para pengendara mobil itu juga sangat menghargai para pesepada dan pejalan kaki. Sangat jarang ditemui pengendara sepeda motor di sini.

Pada umumnya penduduk Brisbane, baik warga Australia sendiri maupun pendatang—banyak orang Asia di sini--, suka berjalan kaki. Bahkan perjalanan dari hotel menuju Harry Gibbs Building Commonwealth Law Court, yang berjarak lebih dari 2 Km, juga ditempuh seluruh anggota delegasi dengan berjalan kaki, bersama Leisha Lister dan Theresia Layton. Leisha adalah penasehat Family Court of Australia (FCoA), sedangkah Theresia adalah trainer dan konsultan (FCoA).

“Dengan cara jalan kaki seperti ini setiap hari, tanpa perlu fitnes, berat badan saya sudah turun 10 Kg,” Leisha Lister bercanda.

Hal lain yang cukup membuat terkesan adalah standar keamanan yang diterapkan di Harry Gibbs Building Commonwealth Law Court. Di lantai 9 gedung inilah, FCoA negara bagian Queensland berada, bersama dengan pengadilan-pengadilan lainnya.

“Masuk gedung seperti masuk bandara saja,” kata Arifin Syamsurizal, anggota delegasi dari BUA.

Untuk memasuki gedung berlantai belasan ini, setiap orang—termasuk hakim dan pegawai di pengadian di sini--memang harus diperiksa dengan detektor metal dan sinar X, selayaknya di bandara. Tas, HP, juga barang-barang dari logam harus dipisah, lalu dicek dengan peralatan keamanan itu.

“Ini yang membuat saya terkesan. Tidak ada di pengadilan Indonesia,” kata Ade Firman Fathony.

Ada satu lagi pemandangan yang kurang umum dibandingkan di Indonesia. Di sini, karena diterapkan restricted area atau area terbatas untuk peliputan berita, para wartawan tidak dibolehkan masuk dan meliput persidangan. Dengan mikropon dan kamera, mereka yang hendak melakukan peliputan hanya berdiri berjajar di depan pintu masuk gedung jangkung ini.

Oya, di sini tidak boleh sembarangan merokok. Ada peraturan dilarang merokok di seluruh gedung di Brisbane. Yang dijadikan tempat merokok biasanya hanyalah tempat-tempat khusus di sebelah perempatan dan berdekatan dengan tempat sampah.

Bagi anggota delegasi yang merokok, tentu saja ini adalah sesuatu yang mengesankan juga. Ya, menghisap asap rokok sambil menghirup bau sampah.

[hermansyah]

Berita terkait:

Lebih Modern, Begini Cara Membayar Biaya Perkara di Pengadilan Keluarga Australia

Pelayanan di FCoA, Empat Fungsi Digabung Jadi Satu

Betapa Mahalnya Biaya Perkara di Pengadilan Keluarga Australia

Di Australia, Transkrip Persidangan Bisa Diperoleh Gratis

Di Family Court of Australia, Ini yang Dipelajari Para Inovator Pengadilan

 

Inilah Delegasi MA yang Belajar Inovasi di Pengadilan Australia

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice