Sekretaris MA Sangat Mendorong Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Pengadilan
Jakarta l Badilag.net
Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi, S.H., M.H. mendukung penuh diselenggarakannya kompetisi inovasi pelayanan publik pengadilan tahun 2015.
Dukungan itu disampaikannya dalam rapat Tim Pengarah dan Tim Pelaksana kompetisi yang berlangsung di ruang rapat pleno I MA, Kamis (23/7/2015).
“Saya sangat mendorong lomba ini. Kita fokus pada kebijakan yang telah diambil lembaga ini,” ujar Nurhadi.
Kompetisi inovasi pelayanan publik pengadilan 2015 diselenggarakan oleh MA bekerja sama dengan Australia-Indonesia Partnership for Justice (AIPJ). Lomba ini ditangani oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.
Tim Pengarah kompetisi ini diketuai oleh Ketua Kamar Pembinaan MA Prof. Dr. Takdir Rachmadi, S.H., L.LM. berdasarkan Keputusan Ketua MA Nomor 52/KMA/SK/V/2015. Panitera, Sekretaris dan para pejabat eselon I MA termasuk dalam komposisi Tim Pengarah.
Sementara itu, yang menjadi Tim Pelaksana kompetisi ini adalah iLead Universitas Indonesia. Setelah memenangi proses seleksi, organisasi ini terpilih menjadi event organizer.
Nurhadi memberi saran, hendaknya kompetisi yang boleh diikuti oleh seluruh pengadilan tingkat pertama dari empat lingkungan peradilan ini difokuskan pada pemberian pelayanan publik berbasis teknologi.
Ia memberi contoh implementasi CTS (Case Tracking System) yang sangat berpengaruh terhadap pemberian pelayanan publik di lingkungan peradilan umum. Hal yang sama juga terjadi di lingkungan peradilan agama, militer dan tata usaha negara dengan menggunakan aplikasi masing-masing.
“Bahkan beberapa pengadilan telah meraih sertifikat ISO,” tambahnya.
Selaku Ketua Tim Pengarah, Prof. Takdir Rahmadi berharap agar kompetisi ini dapat dijadikan ajang untuk meningkatkan pelayanan oleh tiap-tiap pengadilan. Di sisi lain, kompetisi ini akan berguna untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan.
Prof Takdir tidak menafikan, MA telah mengeluarkan berbagai regulasi dan menciptakan aplikasi-aplikasi untuk mendorong terciptanya pelayanan yang ekselen di pengadilan. Meski demikian, ia menegaskan, perlu ada pemantauan, evaluasi dan pemberian penghargaan agar seluruh pengadilan di bawah MA terlecut untuk menjadi lebih baik lagi.
“Apa yang tertulis belum tentu sudah terlaksana dengan baik,” tandasnya.
Aria Sujudi, Koordinator Tim Pembaruan MA, menambahkan bahwa kreativitas aparatur peradilan di tingkat pertama perlu dihargai, jika kreativitas itu terbukti menjadikan pelayanan pengadilan menjadi lebih sederhana, cepat dan biaya ringan.
“Inovasi itu datangnya dari bawah dan saat ini jumlah dan jenisnya banyak,” ujarnya.
Direncanakan, kompetisi yang baru kali pertama diselenggarakan oleh MA ini akan berlangsung mulai pertengahan Agustus dan para juaranya akan diumumkan pada Oktober 2015. Saat ini pedoman kompetisi masih terus disusun.
[hermansyah]
Berita terkait:
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Pengadilan Dilakukan Secara Online dan Offline
Ayo Ikut! MA akan Bikin Kompetisi Inovasi Pelayanan Peradilan