MENGGAPAI DERAJAT HUSNUL KHATIMAH
(sebuah renungan dan harapan)
Oleh : Drs.H.Arpani, S.H., M.H.(Hakim PA Kandangan-Kalsel)
Salam sejahtera buat para pembaca sekalian, pada kesempatan ini izinkan penulis memberikan pencerahan pemikiran kepada kita semua, barangkali dengan kesibukan kita sehari-hari dalam aktivitas bekerja yang tanpa mengenal lelah dan selalu menghabiskan waktu di kursi kerjanya, sembari badan terasa capek dan lesu, maka lowongkanlah waktu kita untuk menyegarkan otak kanan kita agar tenang sejenak dan tidak merasa jenuh dalam bekerja.
Kita sebagai seorang muslim harus berusaha merealisasikan wasiat Allah swt:"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri)". [Ali Imran : 102]. Kondisi seseorang pada detik-detik terakhir kehidupannya tergantung amal perbuatan pada masa lampau.
Maksudnya : Barangsiapa yang berbuat baik disaat waktu masih hidup dan mempergunakan masa usianya sepanjang waktu dengan mengerjakan amar ma’ruf nahi munkar, maka insya Allah diakhir hidupnya akan mendapat kebaikan. Dan jika sebaliknya, jika semasa hidupnya selalu berbuat kezholiman dan tidak memanfaatkan waktu hidupnya dengan berbuat kebaikan, maka sudah barang tentu kesengsaraanlah yang akan menimpanya. Allah tidak akan pernah menzhaliminya, meskipun sedikit.
selengkapnya KLIK DISINI
.