MENGGALI KEBENARAN, MELACAK REKAM JEJAK
Oleh : Muntasir Syukri
A. PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk sosial yang mempunyai fitrah (bawaan/ kecenderungan) untuk berkelompok, bermasyarakat berinteraksi sosial, Aristoteles menyebut manusia sebagai zoon politicon. Fitrah untuk memenuhi kebutuhan hidup, saling membantu, mempengaruhi bahkan saling berseteru satu dengan lain, oleh karenanya pada gilirannya kemudian membutuhkan adanya suatu perangkat aturan main atau kaidah/norma yang diharapkan dapat memberi petunjuk bagaimana harus bertingkah laku dan bertindak di dalam masyarakat. Aturan-aturan ini menjadi kebutuhan bagi masyarakat dengan tujuan untuk menciptakan hubungan harmoni, saling menghormati dan menghargai antar manusia itu sendiri. Dari sini pula kemudian dikenal sebuah adagium ubi societas ubi jus.
selengkapnya KLIK DISINI
.
Rekam-jejak itu adalah untuk mencari kebenaran. Bukan pembenaran alias alasan yang dicari-cari untuk membenarkan keterangan saksi.
Karena rekam-jejak sekarang ini dilakukan oleh suatu lembaga politik atau LSM, atau sebuah komisi, terkesan rekam-jejak itu adalah untuk mencari "pembenaran' bukan "Kebenaran"
Syukron atas analisa penulis yang cukup membumi.