logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 2321

Mendambakan Berpuasa dan Berhariraya Bersamaan

 

Oleh: Drs.Suyadi Hs,MH.

 

Pendahuluan

Kemarin Ormas Muhammadiyah (MU) mengawali puasa Ramadlan 1434 H. lebih dahulu (hari Selasa, 9 Juli 2013 M.), kemudian Pemerintah dan Ormas Nahdlatul Ulama (NU) beserta masyarakat umumnya pada hari Rabu, 10 Juli 2013 M. Dan masih ada kelompok lain puasanya setelahnya lagi.

Meskipun doktrin ajaran Islam, bahwa perbedaan pendapat bagi umat islam itu merupakan rahmat, namun secara umum masyarakat selalu merindukan bahwa betapa indahnya, apabila puasa dan lebaran kini dan seterusnya serempak di seluruh penjuru Indonesia bahkan seluruh dunia.

Dambaan banyak kalangan adalah terciptanya persatuan dan kerukunan umat beragama baik sesama islam maupun sesama lainnya. Semua orang berharap, semoga negara yang tercinta ini semakin maju, semakin kokoh persatuannya, semakin makmur dan tidak semakin tertinggal dengan negera lain.


selengkapnya KLIK DISINI

.
Comments  
# bang dulman 2013-08-15 19:21
Tidak gampang orang menerima saran, karena kadang dan kebanyakan orang merasa pendapatnyalah yang paling benar, lalu yang lainnya kliru dan salah.......... ..semoga para tokoh muslim merenung kembali, sehingga menemukan taufik dan hidayah yang , lalu membikin kebijakan yang dapat diterima oleh semua pihak.
Reply | Reply with quote | Quote
# Alimuddin M.PA.Denpasar 2013-08-16 13:39
selama kedua kubu tetap bersikeras atas pendirian masing2, sampai dunia kiyamat...
tapi apakah nanti setelah kiyamat baru kita mau bersatu???????
Reply | Reply with quote | Quote
# Ahsin PLK 2013-08-17 15:38
Imam Syafii populer Dg Qoul Qodim, dan Qoul Jadid, semestinya, para Fakar dan Imam kita, tidak rugi, untk beritba' kepadanya.Misal berqaul jadid:dengan adanya hisab untk 1 Syawal kemarin tinggi hilal di atas ufuk 3 derajat, dan ada perukyah yang berhasil melihat hilal, sperti Gresik dan Fak-Fak,untk selanjutnya hal tersebut dapat dijadikan yurisprodensi, andai esok nanti, secara hisab ketinggian hilal lebih dari 3 derajat, tidak ada yang berhasil melihat hilal, tak perlu istikkmal, yaitu sudah tanggal 1 gitu loooo? maaf lahir batin
Reply | Reply with quote | Quote
# Ngabdulbenu 2013-08-17 15:47
Kami senang, kalau puasa ikut yang belakangan, namun kalau lebaran ikut yang duluan......... .........boleh kan???????????? ????
Reply | Reply with quote | Quote
# Numiraniayu 2013-08-17 16:03
Mudah-mudahan ada individu atau ormas atau Mahasiswa atau siapalah yang mau mengadaka penelitian rukyah, di POB yang standar, berturut-turut setahun fulll atau mungkin lebih,tidak hanya mau Ramadlan dan Syawal saja, lalu hasilnya sudi mempublkasikann ya .
Reply | Reply with quote | Quote
# didit japura 2013-08-18 19:38
Dengan ketinggian nhilal 3 derajat, dan ada yang berhasil melihat hilal saat rukyah, seharusnya nitu dijadikan yurisprodensi, jadi nanti jika suatu saat nanti tinggi hilal secara hisab seperti itu atau bahkan lebih tinggi lagi, jika rukyahnya tiada yang berhasil, tetap saja sudah tanggal, jadi harus segera berpuasa atau berlebaran.
Reply | Reply with quote | Quote
Add comment

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice