logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 3163

KEADILAN ADA DI ANTARA ILMU DAN IMAN

Oleh: Muhammad Rizki, SH

( Hakim Pengadlan Agama Atambua NTT )

seorang BLAISE PASCAL, ahli ilmu pasti Prancis mengatakan bahwa “kebenaran hanya dapat kita ketahui jika kita mau mendengarkan suara hati”, dalam teori filsafat ilmu pengetahuan, kebenaran diperoleh melalui proses pilsafati, pencarian kebenaran dilakukan dengan metodologi tertentu antara lain ontologi ( hakikat apa yang dikaji atau science of being ), epistemologi ( bagaimana cara ilmu pengeahuan mealkukan pengkajian dan menusun tubunh ilmu pengetahuan, ( aksiologi ( untuk apa ilmu yang telah tersusun dipergunakan ) dan semua  proses itu untuk mencari kebenaran, filsafat adalah puncak ilmu pengetahuan.

pertanyaannya mampukah metode metode filsafat tadi  mengeksplorasi sebuah “objek” dalam menemukan kebenaran, dalam tataran teori kosmologis yang transenden bahwa kebenaran sejati adalah milik TUHAN, kebenaran yang ada pada manusia adalah kebenaran relatif, itulah karenanya, maka sebuah objek akan mendapat respon dan persepsi berbeda dan bahkan bertentangan, apa yang dianggap benar disatu pihak belum tentu benar dipihak lain, karena “objek” itu sendiri tidak pernah memberitakan dirinya, para  observer  akan menilai “objek” sesuai dengan kemampuan dan latar belakangnya, bukankah itu artinya bahwa kebenaran telah “disandera” oleh keterbatasan kemampuan observer yang tidak lain adalah manusia itu sendiri, termasuk ketika hukum menjadi sebuah objek.


selengkapnya KLIK DISINI

.
Comments  
# Patria PA Klungkung 2013-06-10 06:53
Selamat Akhi...
Teruskan kreatifitasnya
semoga tetap sukses Amin.
Reply | Reply with quote | Quote
# Faizal Kamil,KPA Bengkalis 2013-06-11 08:53
Dengan ilmu kita akan dengan cerdas menggapai keadilan, dengan amal akan terasah hati nurani kita dalam memberi nuansa keadilan. dus jadi keduanya tidak dapat dipisahkan.
Reply | Reply with quote | Quote
# Rusliansyah - PA Nunukan 2013-06-11 09:29
"Keadilan itu ada di sini" kata Nabi Saw. sambil memegang dada Beliau.
Reply | Reply with quote | Quote
# ayep sm PA Tasikmalaya / Singaparna 2013-06-12 15:15
Setuju kawan, karena itu pinta Yang Mulia Bapak Tua Marga, hari ini zamannya doktor di PA kudu dijalankan.
Reply | Reply with quote | Quote
# M.Yusuf PA Kendari 2013-06-13 06:59
Setujua kawan.Sesungguh nya menuntut ilmu itu tidak ada ruinya dan yang pasti ada untungnya.Merde ka
Reply | Reply with quote | Quote
# Alimuddin M.PA.Denpasar 2013-06-16 09:31
Iman tanpa ilmu buta, ilmu tanpa iman sesat. Kemmapuan untuk melihat kebenaran sebagai dasar keadilan, hanya dengan paduan kinerja ilmu dan iman. Sukses Penulis!
Reply | Reply with quote | Quote
# daswir tanjung 2013-06-19 07:22
Saya sangat setuju, tapi kenyataan dalam praktek tidak demikian, antara tiori dengan praktek tidak sejalan, kadang- kadang tiori mengatakan ini tapi dalam praktek berlaku lain, contoh kecil dalam menyidangkan perkara terutama dalam hal pembuktian, dalam teori, seorang saksi wajib memenuhi syarat formil dan materiel, dan setiap keterangan saksi harus dinilai oleh Hakim, tapi dalam praktek tidak demikian tidak lagi mengindahkan syarat formil dan materiel tersebut, dan lebih banyak didasarkan kepada perasaan, pada hal dalam hukum acara perdata tidak mengenal perasaan, hal ini sangat penting dalam hal mengujudkan keadilan.
Reply | Reply with quote | Quote
Add comment

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice