JIKA PERUNTUNGAN DUNIA TERBALIK
Oleh : Bayu Endragupta
Staf Administrasi Pengadilan Agama Bangil
Tulisan ini terilhami saat beberapa bulan silam penulis melihat draft usulan pembayaran honorarium untuk pengelola keuangan di kantor kami bekerja. Urutan dari nomor satu sampai dengan sepuluh adalah berdasarkan jabatan tertinggi sampai dengan terendah. Nominalnyapun dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Apakah anda pernah mendengar istilah “jika pekerjaan selesai dengan baik maka yang dipuji adalah pimpinan anda, tetapi apabila pekerjaan tidak terselesaikan maka yang disalahkan adalah bawahan”.[1] Persoalannya terletak pada kemampuan teknis bawahan dalam mengerjakan tugas dilapangan dan kemampuan managerial atasan untuk membangun semangat kerja para bawahannya. Artinya para pimpinan harus siap ketika diberikan tanggungjawab membimbing, melatih, memotivasi dan menilai kinerja para bawahannya.[2] Pertanyaan yang muncul dibenak penulis adalah, apakah tanggung jawab bawahan dan pimpinan telah dijalankan dengan semestinya.
Di dalam rutinitas kerja sehari-hari yang sering terjadi adalah para bawahan merasa ”jengkel” terhadap atasannya karena hanya menginginkan segala perintahnya dilaksanakan tanpa mengetahui bagaimana teknik pengerjaan tugas. Sementara atasan akan merasa tidak dipatuhi saat bawahannya tidak memiliki kemampuan bekerjasama.
selengkapnya KLIK DISINI
.
Sungguh sangat menyentuh rasa kemanusiaan karena dimunculkan dari lubuk sanubari terdalam.
Tak dapat dinafikan kalau ini adalah realitas seluruh pegawai PA selain hakim, yang di hari2 terakhir ini sabar menanti perubahan remunerasi.
Terlebih lagi para honorer yang banyak berjasa dalam menghidupkan IT di PA, tapi bergaji masih di bawah UMK.
Masing2 telah ditentukan "garis tangannya". Maka pandai-pandaila h bersyukur.
Melengkapi tulisan ini bisa dibaca Pojok Pak Dirjen "Manajemen, Bengkel dan Kinerja Kita", ditambah "Petatah-Petiti h" Hakim Tinggi PTA Banten di Suara Pembaca Badilag.net.
Semoga ini semua dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua!
Syukran atas "uneg-uneg"nya!
Lanjutkan!
ya maalikal mulk, tuktil mulka mantasya', watanzi'ul mulka mimmantsya'........
salut untuk cdr (calon doktor)
turut merasakan apa yang penulis tuangkan dalam tulisannya...
semoga bisa menjadi inspirasi bagi saya pribadi untuk bekerja dengan ikhlas...