logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 2612

“ Dari Serambi Masjid ke Serambi dunia untuk Peradilan Yang Agung “

Karya Aam Hamidah

130 tahun yang lalu.................................

Engkau yang lahir di bumi belahan siniDari rahim ibu pertiwi

Dari belaian tangan-tangan penuh harapan

Dari desah nafas ruh dan jiwa-jiwa Islami

 

130 tahun yang lalu............sayangku..

Bukanlah masa sekejap

130 tahun yang lalu sayangku

Adalah rentang perjalanan teramat panjang

 

130 tahun yang lalu……………………

Bukan rengkuh waktu yang rapuh untuk engkau mengeluh meski bersimbah peluh

Engkau kini bukan lagi bayi yang merangkak dan menangis mencari air susu ibu ketika lapar

Yang hanya bisa menadahkan tangan meminta setetes air gula dari tangan penguasa

130 tahun engkau mengukir jati diri

 

Usiamu sudah teramat tua, tapi bukanlah renta dan papa meski kerap dikebiri penjajah

Wahai  engkau....

Laksana perahu kehidupan berjalan diatas gelombang pasang

Dan angin menderu menghadang menggulung waktu

Alangkah mengerikannya suatu perjalanan, kalau saja penumpangnya tidak tahu kemana.perahu kehidupan ini akan dikayuh

 

Ketika tangan  terus mengayuh hingga letih

Sementara kita tidak tahu apa2 tentang tujuan..

Dan kita tak tahu pula kemana perahu akan berlabuh...

Sementara peluit senja telah dibunyikan

Dan pedang waktu tak pernah ragu mengharu biru

Tidak ! tidaaaak......itu  bukan engkau sayangku....

 

Engkau yang berdiri tegar ketika ombak dan badai mendera

Engkau yang tersenyum kala bibir –bibir mencibir

Engkau yang bocah merangkak dalam gelak

Kemudian berjalan tertatih-tatih, terhuyung-huyung, terseok-seok....

Bermimpi Dari serambi masjid

kemudian melesat bagaikan anak panah yang sulit dihadang

tak ragu memetik bintang di hamparan dunia

menuju singgasana peradilan yang agung

hingga tak terasa berdarah-darah air mata

hingga tak teraba luka menganga

 

berdirilah !

di angkasa lazuardi dunia

kibarkan panji-panjimu  disudut-sudut buana , bersenandung direlung-relung jiwa adiluhung

menarilah dalam irama dan nada serta gerak yang sama

...jangan pernah menyerah meski satu langkah

 

Wahai Peradilan Agama !

Hiduplah engkau seratus, seribu, sejuta bahkan sampai kapanpun

Selama jiwa-jiwa islam bersatu dalam asa dan doa

Mungkin..jiwa-jiwa penumpangnya datang silih berganti

Boleh-boleh saja nafas terhenti dan kembali pada Ilahy

Namun putik-putik mawar akan senantiasa mengorak mekar

Tunas-tunas muda akan senantiasa ada...

 

Namun begitu..engkau yang lahir dari serambi masjid

Jaga pohon dari tercerabutnya akar

Tetaplah hatimu di dalam masjid

Karena dialah akar dari pohon besar yang menjulang kini

Selamat untukmu wahai peradilan agama tercinta

semoga Engkan akan selamanya ada ..selama indonesia ada..

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice