Musim dan Iklim Peradilan Agama selalu Sama
Oleh : Hj. CHRISNAYETI

 

Ketika saya buka satu persatu dari banyak berita yang dikirim dari teman-teman PTA dan PA ke Badilag.net rasanya ada gumpalan yang memenuhi dada. Kata yang kemarin tidak mungkin kini menjadi mungkin dan membuat rasa bangga berbunga dalam dada.

Rasa bangga itu pasti, betapa dalam segala keterbatasan yang ada mereka terus menggeliat ikuti irama yang selalu didendangkan oleh pimpinannya. Mulai dari pimpinan terkecil sampai pimpinan tertinggi.

Irama yang terus dilantunkan Dirjen Badilag juga tidak kalah serunya, mungkin bukan hanya lagu keroncong atau pop yang selalu dikumandangkan Pak Dirjen tapi sering lagu rock yang terdengar sangat keras harus dapat diikuti oleh teman-teman di daerah.

IT memang bukan hal baru buat kita Peradilan Agama, tapi jujur harus diakui dari sekian banyak PTA, PA bahkan pelaksananya banyak pula yang hanya mengenal IT secara sekilas, mengenal IT tingkat menengah dimana masih sedikit menggunakannya dan ada pula yang tidak meminatinya.

Kekuatan keinginan dari pimpinan yang harus kita akui yang akhirnya mamacu kita untuk mau tidak mau, terpaksa atau dipaksa dan suka atau tidak suka, akhirnya semua mulai terlihat menggeliat. Ada yang berawal dengan sedikit malas-malasan dan lambat tapi terbukti kini semua tegak berdiri dengan pasti dan meyakinkan, semua sudah suka pada IT. Bahkan menjadikan IT terutama Badilag.net sebagai menu sehari-hari. Malah kalau tak salah ingat ada yang mengatakan Badilag.net adalah sarapan pagi dan sarapan siang untuk mereka.

IT juga bukan lagi jadi program aneh dan menakutkan bagi penggunanya, meski mereka bukan para ahlinya atau programer bersertifikat. Tapi kita bisa lihat betapa mereka jadi berlomba untuk bisa membuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi PA nya, bahkan bila PA lain berminat bisa meminta dicopykan untuk dipakai pada satkernya.

PTA Palu yang mungkin terletak agak ketimur dari kantor pusat Badilag, ternyata juga menunjukan kreatifitasnya. Salah satu pegawainya mendapat kejutan yaitu menerima satu penghargaan karena membuat satu program untuk kelancaran tugas pada meja informasi dan program tersebut sangat dirasakan manfaatnya.

Dulu…..ya dulu PTA/PA yang berada di wilayah timur memang terkesan agak ketinggalan dalam segala hal, dimulai dari laporan-laporan yang sering terlambat, pelakasanaan kebijakan pimpinan yang juga sering ketinggalan dan kedodoran.

Tapi sekarang semua berbeda………………..berbeda sekali, IT menjadi jembatan yang mempersingkat waktu tuk sampaikan laporan dan berita tentang program yang sedang dilaksanakan di daerah. Atau sebaliknya IT juga menjembatani berita atau program pusat untuk segera dilihat dan dilaksanakan oleh daerah.

Sekarang musim dan iklim tidak berbeda-beda lagi, selalu sama datang dan bergantinya. Ketika di wilayah JABODETABEK lagi musim sosialisasi SIADPA Plus pasti di wilayah timur, wilayah Sumatra dan lain lain juga sedang musim sosialisasi SIADPA Plus juga. Ketika di Banjarmasin lagi musim sosialisasi meja informasi pasti di Jayapura juga sedang sosialisasi meja informasi. Mungkin terjadi perbedaan hanya sedikit selisih waktu antara satu atau dua minggu pasti musim akan sama dijalani.   Hebat ya IT dan itu juga berarti hebatnya Badilag.net….

Tapi kehebatan dan kelebihan yang kita miliki dalam segala hal juga jadikan beban terasa lebih berat, karena untuk bisa meningkatkan nilai tentang berjalannya Reformasi Birokrasi pada Mahkamah Agung RI, Peradilan Agama diharapkan bisa menjadi motor untuk peradilan lain. Dan yang beratnya lagi, Peradilan Agama diminta sebagai sampel penilaian Reformasi Birokrasi mewakili peradilan lain. Bahkan segala yang sudah tertata dan terlaksana pada peradilan agama diharapkan bisa untuk mendongkrak nilai kinerja peradilan secara keseluruhan agar yang diharapkan bisa mencapai nilai maksimal.

Rasanya musim yang baru mulai terasa hangatnya, kita harus segera bergerak cepat tuk sesuaikan keadaan dengan iklim yang segera datang. Kita harus segera siapkan diri tuk benar-benar faham akan tugas dan fungsi yang kita laksanakan sehari-hari sesuai dengan tupoksi yang ada tuk bisa hadapi banyaknya pertanyaan yang mungkin akan datang dari lembaga pencari data yang bisa saja tanpa kita sadari sedang duduk di samping kita.

Untuk bisa jadi nomor satu dan bisa dikatakan berhasil dalam wujudkan reformasi birokrasi, kita juga harus selalu membuka hati dan telinga tuk bisa ikhlas mendengar kekurangan lembaga ini sebagai bahan untuk evaluasi dan perbaikan kepada yang lebih baik.

Untaian kata indah dan rangkaian kalimat pujian rasanya tak cukup tuk disampaikan kepada teman-teman PTA/PA yang terus mau tunjukan geliatnya dengan berbagai gaya tuk bisa tunjukan kreasi dan dedikasinya dalam jalani program yang selalu dilemparkan Badilag. Tapi yang pasti keberhasilan yang ada karena keberadaan teman-teman PTA/PA semua.

Semoga seiring berjalannya waktu semakin membuktikan bahwa Peradilan Agama memang bisa menjadi nomor satu. Terlepas dari satu kekurangan yang pasti ada dan pasti sedang dicoba untuk diperbaiki meski tidak akan pernah sempurna, karena sempurna hanya milikNya.