logo web

on . Dilihat: 1772

Dua Pesan Pak Tuada

oleh: Drs. Muslim, SH, MA (Wakil Ketua PA Cilegon)

Penampilannya sederhana, bicaranya jelas dan lugas, tatapan mata yang tajam penuh makna dan pola pikir yang jauh ke depan, apalagi ketika berbicara tentang perubahan di lembaga Peradilan Agama, sosok paruh baya ini tetap bersemangat dan memaparkannya dengan berapi-api, membuat kita sebagai pendengar terpengaruh untuk mengusung perubahan.
Dialah Dr. H. Andi Syamsu Alam, SH, MH, Ketua Muda Mahkamah Agung RI urusan lingkungan Peradilan Agama (Tuada Uldilag), ketika menerima Wakil Ketua PA Cilegon Drs. Muslim, SH, MA dan Hakim PA Pandan Alimuddin, SHI di ruang kerjanya gedung MARI Jakarta, Kamis (7/2) lalu. Pak Tuada demikian beliau disapa, banyak memaparkan gagasan untuk perubahan PA ke depan, termasuk memberikan pesan dan nasihat untuk warga PA seluruh Indonesia, hasil pertemuan itu berhasil dirangkum dalam sebuah wawancara singkat, berikut petikannya:

Apa Kabar Pak Tuada?
Alhamdulillah, saya sehat, itu berkat doa Anda berdua dan warga Peradilan Agama di seluruh Indonesia.

Kami Mengucapkan Selamat Ulang Tahun, Apa Yang Bapak Rasakan?
Oh, ya, tahu darimana saudara berdua? Saya bangga dengan Peradilan Agama, saya merasakan ada perubahan di lembaga kita.

Apa Perubahan Yang Bapak Rasakan?
Pertama, perubahan dalam bidang pengembangan SDM. Hakim PA sudah banyak yang kuliah lagi, jenjang S2 bahkan sampai S3 segala disiplin ilmu hukum, termasuk hukum ekonomi syariah. Kedua, perubahan dalam bidang teknologi informasi (TI), orag - orang luar negeri mengakui penguasaan TI Hakim, pegawai dan tenaga honorer.

Untuk Pengembangan SDM Peradilan Agama, Apa Gagasan Yang Bapak Tawarkan?
Pertama, kumpulkan Hakim pintar di tempat yang besar sehingga menjadi sapu lidi, bersatu dan pendekatan untuk menuju perubahan. Selama ini, Hakim-hakim pintar dan cerdas disimpan di daerah terpencil, akibatnya mereka tidak bisa kuliah, tidak mampu beli buku karena jauh ke kota, akses internet lambat dan koran pun jarang sampai karena wilayah perbatasan sulit dimasuki. Dengan dikumpulkan dan didekatkan mereka ke kota, pengembangan SDM di Badilag bisa maju pada masa mendatang.

Bagaimana Agar Aparatur PA Bermanfaat Bagi Masyarakat?
Hemat saya, ada beberapa tahapan yang harus kita lakukan. Pertama, aparatur PA, baik dia Hakim, Panitera, Pegawai haruslah membumi jangan biarkan dia di langit, dalam istilah pak Quraish Shihab itu 'membumikan al-Quran', begitu juga dengan kita marilah membumikan PA di tengah masyarakat sehingga PA dan aparatur yang bekerja di dalamnya bisa dikenal, diajak, dan bermanfaat. Kedua, lakukan pendekatan dengan masyarakat, lembaga pemerintah daerah, melalui olahraga, baik tenis, badminton, futsal, kalau tidak bisa, ya,,belajar.

Sejauh ini, Bagaimana Yang Bapak Lihat?
Saya melihat sudah mulai maju, aparatur PA sudah banyak yang membumi, mereka bisa diterima oleh Pemda dengan menjadi Muspida, bergabung di MUI, Dewan Masjid, dan ICMI. Walaupun masih ada juga yang ekslusif dan tidak percaya diri, lambat laun saya yakin arahnya menuju perubahan.

Berbicara Tentang Perubahan, Bagaimana Memulainya?
Saya menginginkan 'membumi' jangan ‘di langit' untuk menjadikan aparatur PA tidak ekslusif dan tidak percaya diri, tidak menjadikan PA seperti 'kamar dalam kamar'. Saya sendiri sejak Hakim biasa sampai menjadi Hakim Agung tidak pernah mengubah kebiasaan saya, bergaul dan dekat dengan kawan-kawan. Sekarang saya dekat dengan kawan-kawan Hakim Agung, Askor, Asisten, Pimpinan PTA, bahkan Hakim PA. Hal itu saya lakukan untuk mencontohkan supaya kawan-kawan juga mau bergaul dengan orang lain dan tidak ekslusif.

Lalu, Apa Akan Ada Dampak Ketika Terlalu Dekat Dengan Orang Lain?
Oh, tidak demikian, kita juga harus membatasi diri. Bergaul bukan berarti menjatuhkan keluhuran martabat, melainkan mengenalkan keberadaan kita (baca; PA) kepada publik. Saya sekarang sedang dekat dengan kawan-kawan di Bank Indonesia (BI), tujuannya agar mereka mengenal bahwa PA mempunyai kewenangan dalam bidang ekonomi syariah. Kuncinya, tetap istiqamah sebagai ulama di mata masyarakat dan hakim di mata hukum.

Sebenarnya, Apa Yang Ingin Bapak Cari?
Saya tidak mencari apa-apa, saya hanya ingin perubahan di tubuh PA. Selama ini kita mempunyai kultur yang tertutup sehingga dianggap masyarakat sebagai Peradilan Serambi Masjid, lama-lama kita bisa menyesuaikan dengan kultur baru yang modern sehingga PA dikenal dengan Peradilan Modern, dari serambi masjid menuju peradilan yang modern, itulah Peradilan Agama. Walaupun kita sudah dipandang modern dan maju, ciri khas kita tidak boleh hilang.

Apa Pesan Pak Tuada Untuk Warga PA?
Saya ingin berpesan untuk warga PA, baik dia Hakim, Panitera, Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita Pengganti, dan pegawai, pertama; SDM PA harus bagus, tidak ekslusif, berwawasan luas, dan menguasai teknis Peradilan Agama. Kedua, percuma kalau pola Bindalmin dan TI bagus, namun mahkota Peradilan Agama yang bernama PUTUSAN tidak bermutu, oleh karena itu selain menguasai teknis, SDM PA juga harus bagus membuat putusan/penetapannya.

Bagaimana Menjadikan SDM Yang Bagus Dalam Teknis Yustisial?
Perbanyak bimbingan teknis bagi tenaga PA (Hakim, Panitera, Jurusita), kita juga sudah banyak mengirim utusan PA ke luar negeri untuk belajar hukum ekonomi syariah, dan ini saya menilainya diambang berhasil, ke depan perlu dilanjutkan lagi.

Lalu, Bagaimana Putusan Yang Bagus Menurut Bapak?
Putusan yang bagus menurut hemat saya, putusan yang di dalamnya ada pembaruan hukum Islam, bukan hanya copy dan paste saja, meniru dan mencontoh putusan demi putusan sebelumnya sehingga Hakim tidak berfikir, menggali, dan menemukan hukum baru. Lahirnya putusan yang bermutu sebagai mahkota PA yang berisikan pembaruan hukum Islam sebagai tuntutan zaman. Hal ini masih dalam proses dan harus diteruskan dan dipengaruhi Hakim-hakim PA agar mau membuat dan menciptakan putusan yang bermutu dan bagus.

Sejak 1 Februari 2013 lalu, pak Tuada telah berusia 68 tahun. Dalam usia yang tidak muda lagi, mantan Ketua PTA Makasar ini masih mampu menyampaikan gagasan dan ide brilian untuk perubahan PA ke depan. Sikap yang tawadhu', arif, bijaksana, cerdas, dan selalu istiqamah, menjadikan pak Tuada selalu optimis bahwa PA akan dikenal dunia pada masa-masa mendatang, dalam pandangan pak Tuada, warga PA yang selalu 'membumi' dengan sendirinya akan menjadi besar daripada mereka yang masih merasa 'melangit.' Selamat Ulang Tahun Pak Tuada!



Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice