Badilag.net Award: Catatan Atas Penilaian Tim Redaksi Badilag.net (Bagian 1)
Oleh: Rusliansyah Ibrahim
(Ketua PA Nunukan)
Hidup netizen di dunia maya
Berita artikel jadi karyanya
Mencari hidup di peradilan agama
Hidupkan badilag.net tugas kita semua
(Renafasya)
Memulai lembaran baru tahun 2013 ini Tim Redaksi badilag.net punya gawe besar. Di samping pekerjaan rutinitas keseharian sesuai tupoksi yang cukup menyita waktu, pekerjaan tahunan Tim Redaksi lainnya adalah melakukan penelitian sekaligus penilaian terhadap berita, artikel, suara pembaca maupun komentar yang masuk setiap hari di meja redaksi badilag.net.selama tahun 2012.
Penelitian yang dilakukan Tim Redaksi ini cukup simpel dan sederhana; tidak njelimet seperti penelitian pada umumnya. Tidak perlu keluar dana besar; tidak perlu datang ke daerah-daerah yang menjadi target penelitian; tidak perlu menyebarkan angket yang berisi kuesioner kepada para responden.
Siapa pun dapat melakukan penelitian sederhana ini. Cukup ‘hanya’ dengan sebuah PC atau laptop yang sudah terkoneksi dengan internet, penelitian sederhana ini sudah dapat dilakukan. Data-data primer yang banyak tersebar dan sudah tersedia di ‘bank data’ badlag.net selama setahun terakhir itu kemudian diinventarisir dan dipilah-pilah sesuai maksud dan tujuan penelitian Tim Redaksi untuk dilakukan rekapitulasi data.
Setelah data-data primer untuk masing-masing item penelitian terkumpul, kemudian dilakukan analisis data, termasuk skoring sederhana untuk mendapatkan prosentase atau pun pemeringkatan yang diinginkan. Selanjutnya Tim Redaksi melakukan penilaian terhadap prosentase atau pun pemeringkatan yang didapat dari nilai skoring tersebut. Terakhir hasil penelitian Tim Redaksi berupa penilaian tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan sebagai report (laporan), untuk selanjutnya dirilis di website badilag.net agar dapat diketahui publik umumnya, dan para netizen (pengguna internet) badilag.net khususnya, dalam rangka transparansi dan keterbukaan informasi publik.
Penulis mencatat bahwa paling tidak ada 12 item atau kategori yang akan diteliti dan diberikan penilaian oleh Tim Redaksi atas berita, artikel, suara pembaca maupun komentar yang masuk selama tahun 2012. Ke-12 item atau kategori penilaian itu adalah sebagai berikut:
- Berita “Seputar Ditjen” Terbanyak Dibaca;
- Berita “Seputar Peradilan Agama” Terbanyak Dibaca;
- Berita “Seputar Ditjen” Terbanyak Dikomentari;
- Berita “Seputar Peradilan Agama” Terbanyak Dikomentari;
- Pengirim Berita Terbanyak Tingkat MS/PTA;
- Pengirim Berita Terbanyak Tingkat Msy/PA;
- Penulis Artikel Terbanyak;
- Artikel Terbanyak Dibaca;
- Artikel Terbanyak Dikomentari;
- “Suara Pembaca” Terbanyak Dibaca;
- “Suara Pembaca” Terbanyak Dikomentari; dan
- Komentator Terbanyak.
Gawe atau ‘hajatan’ besar ini harus segera diselesaikan Tim Redaksi dalam waktu singkat, dan secepatnya bisa ‘kejar tayang’ dan ‘naik cetak’ di head-line news badilag.net, agar tetap bisa up-to-date hingga ‘oplahnya’ dari para netizen tidak menurun, dan selalu setia mengunjungi para ‘maniak’ netizen badilag.net. di dunia maya pada waktu yang cepat dan tepat.
Itulah yang terjadi dan kita saksikan pada minggu pertama dan kedua Januari 2013 ini pada penampilan head-line news “Seputar Ditjen” yang menjadi menu utama berita badilag.net. Berturut-turut selam 6 hari, kecuali hari libur, dari 10 hingga 17 Januari 2013, Tim Redaksi berhasil merilis dan menurunkan tulisan atau berita hasil penilainnya atas berita, baik itu berita yang berasal dari dan diproduksi sendiri oleh Tim Redaksi yang selalu tampil di menu “Seputar Ditjen” maupun berita kiriman dari kontributor badilag.net di daerah yang sebagian besar tayang di menu “Seputar Peradilan Agama.”
Tulisan dan artikel yang bervariatif sesuai dengan selera dan disiplin ilmu dari para penulis pemula dan muda (yunior), maupun para penulis tua-berpengalaman (senior) pun tidak luput dari wilayah area penilaian Tim Redaksi, termasuk suara pembaca yang dirilis di hari terakhir. Bahkan komentar pun, yang menurut penilaian sebagian orang awam tidak perlu masuk dalam penilaian, mendapatkan porsi dalam penilaian ini.
Berita di menu “Seputar Ditjen” berjudul “Luar Biasa, Tahun 2012 Jumlah Berita di Badilag.net Naik 100 Persen” (10/1) adalah berita pertama yang di-publish Tim Redaksi pukul 11:33 WIB, memulai hasil penilaiannya, diikuti kemudian esok siang harinya dengan “Inilah Berita-berita Badilag.net Tahun 2012 yang Paling Diminati” (11/1).
Karena Sabtu-Minggu adalah hari libur kerja, maka Tim Redaksi juga ‘meliburkan’ kegiatan penilaiannya. Setelah istirahat libur 2 hari itu dianggap cukup dan energi telah kembali semula, maka untuk segera menyelesaikan ‘pesanan’ dan demi memuaskan rasa penasaran para netizen badilag.net, Senin (14/1), pagi-pagi sekali di jam kerja kantor Tim Redaksi kembali merilis hasil penilaiannya, dan tayang lagi di “Seputar Ditjen” dengan tulisan berita berjudul “Tahun 2012, MS Aceh dan PA Bengkalis Terbanyak Beritanya di Badilag.net. “
Selasa siang, keesokan harinya (15/1) Tim Redaksi sekali lagi menurunkan head-line news-nya berjudul “Fakta-fakta Penting Artikel Badilag.net Tahun 2012.” Dilanjutkan kemudian dengan “Wajah-wajah Baru Komentator Teraktif Badilag.net Tahun 2012” (16/1). Terakhir klimaksnya, Kamis (17/1), Tim Redaksi menutup laporan hasil penilaiannya dengan tulisan berita berjudul “Serba Naik di Menu “Suara Pembaca” Badilag.net.”
Ke-6 tulisan atau berita yang seluruhnya tampil di menu “Seputar Ditjen” selama seminggu itu ternyata mampu menyedot perhatian para netizen ‘penggila’ badilag.net di seantero jagat bumi peradilan agama. Seolah berlomba dan tidak mau kalah ketinggalan dengan ‘saudaranya,’ yang menjadi home-base badilag.net., Jakarta, yang tengah dilanda banjir besar, meja redaksi badilag.net pun ‘kebanjiran’ komentar, sekalipun tidak dalam jumlah yang signifikan. Pada saat catatan ini ditulis, ke-6 laporan hasil penilaian yang dilakukan Tim Redaksi atas berita, artikel, komentar maupun suara pembaca tersebut setelah dikumpulkan ‘hanya’ berhasil dikomentari oleh 155 komentator.
Memang dari segi kuantitas (jumlah), komentar yang masuk di meja redaksi itu tidak terlalu signifikan. Tetapi dari segi kualitas (siapa komentatornya), sangatlah menggembirakan dan membanggakan. Terutama bagi Tim Redaksi yang telah bekerja keras untuk melakukan penilaiannya.
Kecilnya jumlah komentar untuk tulisan berita hasil penilaian ini mungkin dapat dimaklumi karena pada waktu bersamaan, Senin (14/1) Tim Redaksi menurunkan berita duka meninggalnya Bapak Drs. H. Sayed Usman, S.H., M.H., Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama, Ditjen. Badilag., Jakarta.
Berturut-turut mulai dari tenaga honorer, pegawai, pejabat struktural/fungsional, hakim, WKPA, KPA, Hakim Tinggi, hingga KPTA pun turut memberikan kontribusi komentarnya berupa saran, masukan dan pendapat, atau pun hanya sekadar ucapan selamat kepada para jawara hasil penilaian Tim Redaksi, sekaligus apresiasi positif atas keberhasilan dari –meminjam semboyan lambang Siadpa Plus-- “Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas” Tim Redaksi.
Bahkan, tidak terkecuali mantan orang nomor satu di Ditjen Badilag, Bapak Wahyu Widiana, M.A., yang sekarang menjadi konsultan di AIPJ (Australia-Indonesia Partnership fo Justice) dan dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, pun turut berpartisipasi memberikan kontribusi komentarnya.
Ini tentu saja menjadi sesuatu hal yang membanggakan bagi Tim Redaksi karena hasil kerjanya selama ini ternyata masih tetap selalu diperhatikan dan mendapatkan apresiasi positif, bahkan applaus ‘angkat topi’ dari mantan atasannya yang menjadi inspirator, motivator, dan reformator Tim Redaksi selama beberapa tahun terakhir.
Lebih dari itu, ini juga sekaligus adalah menjadi peringatan dini buat Tim Redaksi agar dapat bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih ikhlas lagi. Mengapa demikian? Karena, di samping pekerjaan Tim Redaksi selalu diawasi oleh “Yang di Atas,” ternyata mantan atasannya pun di Ditjen Badilag itu masih tetap selalu setia mengawal dan mengawasi badilag.net, sekalipun hanya dari luar.
Berita “Diam-diam, Mantan Dirjen Badilag Terus Memantau Badilag.net,” yang pernah dimuat di badilag.net, Rabu, 26 Desember 2012, menjadi bukti lain kalau Beliau masih tetap mengikuti dan memantau perkembangan badilag.net. Bahkan beberapa waktu lalu Beliau sempat ‘menyentil’ dan ‘menjewer telinga’ Tim Redaksi karena menu “Seputar Ditjen” yang menjadi head-line news-nya badilag.net tidak pernah berubah lebih dari sepekan.
Seperti diketahui untuk informasi publik berupa berita, badilag.net menyediakan 2 menu, yaitu menu “Seputar Ditjen” dan menu “Seputar Peradilan Agama.” Menu “Seputar Ditjen” adalah lahan garapan yang menjadi ‘kewenangan absolut’ Tim Redaksi, yang pada umumnya berisikan berita-berita ‘home-production’ garapan sendiri tentang kegiatan atau kebijakan para petinggi MA, seperti Ketua MA, Tuada Uldilag, Dirjen Badilag, atau juga Sekretaris Ditjen Badilag dan para Direktur yang ada di Ditjen Badilag. Sekalipun satu-dua ada juga berita kiriman kontributor satker di daerah yang masuk dalam menu “Seputar Ditjen,” tetapi jumlahnya sangat kecil, dan itu pun harus memenuhi kriteria yang ditetapkan setelah melalui seleksi yang ketat oleh Tim Redaksi.
Sedangkan menu “Seputar Peradilan Agama” 100 persen adalah lahan garapan yang diperuntukkan bagi dan menjadi ‘kewenangan absolut’ yang diberikan Tim Redaksi kepada satker-satker di daerah untuk menginformasikan kegiatan-kegiatannya agar lebih banyak diketahui publik.
Kelebihan berita yang tampil di “Seputar Ditjen” yang menjadi menu utama badilag.net, tentu saja adalah bahwa berita itu akan lebih banyak dibaca dan diketahui publik, walaupun hal ini tidak berbanding lurus dengan banyaknya jumlah tanggapan komentar dari para netizen badilag.net.
Itulah yang kita dapatkan dari berita di “Seputar Ditjen” berjudul “Forum Bahasa Arab Edisi II Berlangsung Sukses,” yang berhasil duduk di peringkat pertama kategori “Berita “Seputar Ditjen” Terbanyak Dibaca,” dengan hits sebanyak 41118 kali dibaca. Apalagi tingkat keterbacaan berita ini sedikit-banyak juga dibantu oleh situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter.
Ada fenomena menarik pada saat hasil penilaian Tim Redaksi ini dirilis. Berita duka Drs. H. Sayed Usman, S.H., M.H., Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama, di luar dugaan ternyata mampu menyedot perhatian para netizien di awal tahun 2013 ini, dengan hits sebanyak 36922 kali dikunjungi pembaca. Bahkan, hanya dalam hitungan jam, berita duka ini telah dikomentari lebih dari 100-an netizen badilag.net. Hingga catatan ini ditulis, berita duka ini telah dikomentari sebanyak 237 pembaca. Hanya terpaut selisih 3 (tiga) angka dari berita berjudul “716 Hakim Peradilan Agama Masuk Gerbong Mutasi dan Promosi Tahap I,” yang nangkring di peringkat pertama untuk kategori “Berita “Seputar Ditjen” Terbanyak Dikomentari,” tahun 2012, yang di-publish di badilag.net, 5 Juni 2012, dengan raihan 240 komentar pembaca.
Tanpa bermaksud mendahului, Insya Allah, inilah berita yang menurut penulis akan bertengger di 5 besar “Berita “Seputar Ditjen” Terbanyak Dibaca” dan “Berita “Seputar Ditjen” Terbanyak Dikomentari” tahun 2013, jika Tim Redaksi kembali melakukan penilaiannya tahun depan. Apalagi jika situs jejaring sosial facebook dan twitter turut andil berpartisipasi memberikan kontribusi bantuannya menyebarkan berita duka ini. Bahkan, jika Tim Redaksi menggunakan kriteria “hitungan jam,” maka penulis memprediksi berita duka ini akan menempati posisi pertama terbanyak untuk 2 kategori tersebut.
Sekalipun hanya komentar yang melulu berisi ucapan duka-cita “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” sekaligus doa untuk almarhum, namun dari tingkat keterbacaan dan komentar yang sangat cepat merambah naik, menyiratkan kepada kita betapa para netizen badilag.net, yang pada umumnya adalah warga peradilan agama, itu adalah orang-orang yang selalu “dzikrul maut” (ingat mati), karena seperti firman Allah Swt. kita semua adalah “kullu nafsin dzaiqatul maut.”
Tim Redaksi merilis bahwa dari 3690 berita yang berhasil dipublikasikan badilag.net sepanjang tahun 2012, sebanyak 3227 atau 87 persen berita tampil di “Seputar Peradilan Agama.” Sedangkan sisanya sebanyak 463 atau 13 persen berita tayang di “Seputar Ditjen.” Ini, menurut Tim Redaksi berarti terjadi kenaikan lebih dari 100 persen dibanding berita tahun 2011 yang hanya mempublikasikan sebanyak 1812 berita.
MS Aceh dengan kiriman 144 berita dan PA Bengkalis dengan kiriman 112 berita, masing-masing bertengger di peringkat pertama kategori “Pengirim Berita Terbanyak” tahun 2012 untuk pengadilan tingkat banding dan pengadilan tingkat pertama. Jika dirata-rata, maka MS Aceh mengirimkan 12 berita perbulan, dan PA Bengkalis mengirimkan 9 berita perbulan. Prestasi ini tentu sangat membanggakan bagi MS Aceh dan PA Bengkalis yang nota-bene adalah pengadilan di luar Jawa, yang dahulu dikonotasikan dengan “keterbelakangan.” Bahkan, untuk 10 besar “Pengirim Berita Terbanyak” berhasil diraih oleh satker-satker dari luar Jawa.
Ada yang mengatakan bahwa ‘anjloknya’ prestasi satker-satker di Jawa dalam hal kontribusi kiriman beritanya kepada badilag.net lebih disebabkan oleh beban kerja yang besar (jumlah perkara dan tingkat kompleksitas perkara). Dalam satu segi hal ini tentu dapat dibenarkan. Tetapi janganlah kemudian besarnya beban kerja itu dijadikan ‘kambing hitam’ dan alasan untuk tidak berprestasi. Justeru penulis melihat bahwa dengan beban kerja yang besar itulah, kesempatan untuk berprestasi lebih terbuka lebar bagi satker-satker di Jawa.
Bukankah orang sukses itu adalah orang yang pandai memanfatkan kesempatan sekecil apa pun itu, untuk mengubahnya menjadi sebuah peluang meraih kesuksesan, karena tidak setiap saat kesempatan tersebut bisa datang dua kali dalam hidup kita. Karena itu, sesungguhnya besarnya beban kerja satker-sakter di Jawa itu adalah sebuah kesempatan yang bisa diubah menjadi peluang emas untuk meraih prestasi dengan menjadikannya sumber dan bahan berita yang tidak akan ada habisnya. (bersambung)