logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Syamsul Falah Purnabakti, Jajaran Peradilan Agama Harus Terus Tingkatkan dan Imbangi Pembaharuan


Samarinda | www.pta-samarinda.net

Hari ini langit mendung menghiasi langit Kota Samarinda, seakan alam tahu apa yang berkecamuk dalam hati seluruh warga Peradilan Agama se-Kalimantan Timur. Beberapa saat lagi akan segera kehilangan satu sosok pigur dan teladan, Ulama dan pimpinan tertingginya yang akan segera mengakhiri pengabdiannya sebagai Ketua PTA Samarinda karena memasuki masa purnabakti.

Tepat pukul 09.00 WITA, sesuai jadwal yang telah disusun maka upacara wisuda purnabakti Ketua PTA Samarinda (Drs. H. Syamsul Falah, S.H, M.Hum.) dimulai. Upacara wisuda dipimpin oleh Ketua Kamar Peradilan Agama (Dr. H. Andi Syamsu Alam, S.H, M.H.) dengan disaksikan oleh tamu undangan meliputi Hakim Agung Kamar Agama (Dr. H. Ahmad Kamil, S.H, M.Hum.), Dirjen BADILAG (Dr. H. Purwosusilo, S.H, M.H.), unsur Muspida Provinsi Kalimantan Timur atau yang mewakili, beberapa Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama, dan tamu undangan lainnya. Upacara wisuda purnabakti berlangsung dengan khidmat dan lancar.

Dalam sambutannya usai melepas kalung jabatan Ketua PTA Samarinda, Andi Syamsu Alam yang saat ini lebih populer dipanggil Tuamarga menyampaikan 2 (dua) hal penting. Hal yang pertama terkait dengan penyebutan nama Pengadilan Agama. Tuamarga lebih cenderung setuju pada penyebutan nama Pengadilan Agama sebagai Pengadilan Syari’ah sebagaimana pemikiran yang pernah disampaikan oleh Prof. Dr. H. Munawir Sadzali, M.A.

Banyak alasan dan pertimbangan penyebutan nama Pengadilan Agama menjadi Pengadilan Syari’ah adalah pertama Pengadilan Syari’ah lebih berbau hukum, Istilah Agama pengertiannya terlalu luas, terkesan tokoh spiritual sebagaimana yang telah dikondisikan oleh kolonial belanda, punya kesamaan nama dengan Mahkamah Syari’ah yang ada di Aceh dan Kualalumpur, Malaysia dan yang terakhir lebih akrab dengan Bank Syari’ah yang sengketanya saat ini menjadi kewenangan absolut kita. ““Ini hanya penyebutan namanya saja, Undang-undangnya tetap”, ujar Tuamarga.

Hal kedua dalam pesannya, Tuamarga menyampaikan terkait dengan pembaharuan. Tuamarga mengajak seluruh warga Peradilan Agama agar terus melakukan pembaharuan-pembaharuan di bidang hukum, seperti hak waris untuk anak tiri misalnya.

Seiring dengan pembaharuan tersebut maka otomatis menuntut kita sebagai warganya untuk dapat mengimbanginya. “Tentunya untuk dapat menunaikan amanah seiring dengan pembaharuan-pembaharuan yang ada, maka saya mengingatkan kepada seluruh jajaran Peradilan Agama bagi yang mampu agar terus mereguk dan meningkatkan pendidikannya di berbagai Perguruan Tinggi yang ada, “ tegas Tuamarga.

Kemudian upacara dilanjutkan dengan pemasangan tali asih dari Mahkamah Agung dan ucapan selamat dimulai oleh Tuamarga, Hakim Agung, Dirjen Badilag, diikuti oleh tamu undangan sebelum akhirnya Ketua PTA Samarinda purnabakti meninggalkan ruang upacara dengan diiringi alunan lagu Syukur dan kirab wisuda.

Selesai Upacara wisuda purnabakti, kota Samarinda diguyur hujan. Suasana alam sepertinya mengiringi irama hati warga Peradilan Agama se Kalimantan Timur, yang tengah bersedih setelah secara resmi kehilangan sang kapten, nakhoda kapal Peradilan Agama di wilayah Kalimantan Timur.

Si Peci Miring Telah Purnabakti, Pengabdiannya Khusnul Khatimah

Pada acara ramah tamah dan pelepasan Drs. H. Syamsul Falah, S.H, M.Hum. (Ketua PTA Samarinda), Dr. H. Ahmad Kamil, S.H, M.Hum. diberikan kehormatan untuk menyampaikan sambutan. Mengawali sambutannya, Ahmad Kamil menyampaikan bahwa beliau tidak terlalu banyak tahu kota Samarinda, tapi jauh lebih mengenal Syamsul Falah dibandingkan dengan yang lainnya. “Pak Andi mungkin jauh lebih mengenal Samarinda karena pernah menjadi Ketua PTA Samarinda di era 90-an, tapi kalau bergaul secara pribadi dan mengenal sosok Syamsul Falah saya mungkin jauh lebih berpengalaman dibanding dengan Pak Andi.

Sejak tahun 80-an, sosoknya sejak dulu sampai sekarang, ya seperti ini dan tidak ada yang berubah. Termasuk yang tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang adalah masih memakai peci miring. Coba lihat saja saat ini”, kelakar Ahmad Kamil sambil tersenyum dan menunjuk Syamsul Falah yang disambut riuh tawa dan tepuk tangan seluruh yang hadir.

“Namun dibalik sosoknya yang seperti ini, Syamsul Falah merupakan satu-satunya kader Peradilan Agama terbaik yang bersih dan mampu berbahasa Arab dengan baik. Sehingga setiap ada kunjungan tamu-tamu  dari timur tengah maka beliaulah yang memandu dan melayaninya. Bahkan beliau merupakan orang pertama sebagai Ketua Tim yang memimpin para Hakim melakukan studi banding atau belajar ke Yaman.

Syamsul Falah juga merupakan orang pertama dari Peradilan Agama yang masuk ke Badan Pengawasan MA sebagai Hakim Tinggi Pengawas. Kalau Pak Dirjen dan Pak Helmi (Wakil Ketua PTA Samarinda) menjadi Hakim Tinggi Pengawas di Badan Pengawasan MA, merupakan generasi berikutnya setelah Pak Syamsul,  walaupun sosoknya seperti ini”, lanjut Ahmad Kamil yang kembali disambut riuh tepuk tangan seluruh yang hadir.

“Seluruh kesuksesan dan keberhasilan Syamsul Falah hingga bisa mencapai puncak karirnya, tentu karena keilmuannya. Selain keilmuannya, banyak hal yang patut menjadi teladan dan contoh dari sosok Syamsul Falah bagi generasi Peradilan Agama berikutnya antara lain tidak pernah marah, jujur, disiplin, dan memiliki integritas tinggi.

Sehingga InsyaAllah, Pak Syamsul purnabakti dengan khusnul khatimah”, imbuh Ahmad Kamil. Hal senada juga disampaikan oleh H. Helmi Bakri, S.H, M.H. (Wakil Ketua PTA Samarinda) dalam penyampaian pesan kesannya. “Pak Ketua ini gak pernah marah. Sampai-sampai suatu saat saya datang terlambat masuk kantor, beliau sms saya yang beirisi “Pak Wakil posisi sekarang dimana ?”. Karena tidak pernah marahnya beliau, ketika membaca sms tersebut saya langsung kalang kabut dan merasa sms ini adalah teguran” tutur Helmi Bakri.

Kunci kesuksesan dan keberhasilan Syamsul Falah lainnya adalah beliau mampu memanage pribadi, keluarga, karir dan masyarakat. Manage pribadi, Syamsul mampu berlaku jujur, disiplin dan berintegritas selama mengabdi di MA. Manage keluarga, Syamsul dengan dikaruniai 6 (enam) orang anak berhasil mewujudkan keluarga sakinah walaupun selalu berpisah selama melaksanakan tugasnya mengabdi di MA. Manage karir, Syamsul mampu mencapai puncak karir selama mengabdi di MA.

Puncak karir sejati dan murni dari seorang Hakim adalah Hakim Tinggi dan menjadi Ketua Pengadilan Tingkat Banding adalah puncaknya. Manage masyarakat, Syamsul selama mengabdi di MA juga sebagai Pembina pondok pesantren yang berada di Tegal, kampung halamannya. Syamsul mampu mengabdi secara berbarengan, dan berjalan secara harmonis. Sehingga mulai hari ini, Syamsul sejatinya bukan purnabakti melainkan beralih pengabdiannya kepada masyarakat yaitu melanjutkan mengelola pondok pesantren.

Oleh karena itu, dengan purnabaktinya Pak Syamsul maka MA pada umumnya dan khususnya Peradilan Agama kembali telah kehilangan putra terbaiknya. Sehingga atas nama pribadi dan institusi MA, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena boleh jadi ketika saya masih menjabat sebagai Wakil Ketua MA bidang Non Yudisial mungkin ada tutur kata, sikap, perilaku keputusan dan kebijakan saya yang tanpa disadari Bapak telah menyinggung dan kurang berkenan di hati Bapak, pada kesempatan ini mohon dimaafkan.

Sejak saat ini, Syamsul Falah terlepas dari bayang-bayang sumpah jabatan, karena memimpin pondok pesantren tidak pernah disumpah. Selamat kembali ke masyarakat, dan saya yakin Pak Syamsul akan diterima baik oleh masyarakat. “Bahkan saya dengar-dengar besok Sabtu, seluruh santri Bapak dengan  beberapa bus sudah menanti dan akan menjemput Bapak di bandara Sukarno-Hatta, Jakarta. Selamat jalan, mengabdi kepada masyarakat tentunya akan menjadi tugas yang lebih berat.

Kepada Ibu Syamsul, terima kasih juga saya sampaikan karena keberhasilan dan kesuksesan Pak Syamsul tidak lepas dari dukungan Ibu sebagai seorang Isteri. Ibu juga yang telah menghidupkan kembali Dharmmayukti Karini dan IKPA yang ada di Kalimantan Timur. Meskipun Ibu tidak mendampingi Pak Syamsul di Samarinda, tapi saya dengar program-program Organisasi internal Ibu-Ibu kita tetap berjalan dan berkembang.

Kepada Pak Helmi (Wakil Ketua PTA Samarinda), Ahmad Kamil berpesan untuk terus meningkatkan kinerja dan prestasi-prestasi yang saat ini telah dicapai. IT dan transfaransi di Peradilan Agama saat ini merupakan sebuah keniscayaan. Dan Pak Syamsul telah berhasil dalam mendukung IT dan transfaransi tersebut. Hal ini terbukti dengan tidak adanya keterlambatan dalam laporan-laporan dan bahkan tidak ada laporan hukuman disiplin dari wilayah Samarinda karena moral.

Karenanya sambil menunggu datangnya Ketua baru, selama kekosongan jabatan tersebut maka tugas-tugas pimpinan beralih kepada Bapak sebagai wakilnya. Keberhasilan yang telah diraih Pak Syamsul agar dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

Dalam sambutannya, Ketua PTA Samarinda menyampaikan terima kasih kepada seluruh yang hadir berkat segala dukungan dan kerjasmanya selama memimpin Samarinda hingga bisa melaksanakan tugas sampai purnabakti. “Selama kurang lebih 20 bulan saya memimpin Samarinda, tidak banyak yang dapat saya perbuat tapi setidaknya saya mencoba untuk melakukan yang terbaik dalam melaksanakan tupoksi sebagaimana yang telah dipercayakan MA kepada saya”, tutur Syamsul dengan merendah.

“Kalaupun itu dianggap sebagai sebuah keberhasilan, semua itu tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama semua warga Peradilan Agama di wilayah Kalimantan Timur. Dari 10 satuan kerja Pengadilan Agama yang ada di Kalimantan Timur, Alhamdulillah saya telah berkunjung ke semua satuan kerja. Dan hasilnya yang menjadi kesan saya selama memimpin Samarinda adalah adanya kerjasama yang baik di seluruh satuan kerja.

Selain itu saya merasakan kalau ternyata masih banyak rekan-rekan yang berada di pelosok, yang perlu perhatian dari saya. Namun meskipun dipelosok Kalimantan Timur, rekan-rekan tetap semangat berjuang melaksanakan tupoksi dan tidak pernah mengeluh demi kemajuan dan kejayaan Peradilan Agama khususnya di Kalimantan Timur. Karenanya saya sangat berterima kasih.

Kepada rekan-rekan di PTA Samarinda, dari mulai Hakim Tinggi, Pejabat struktural dan fungsional, staf dan tenaga honorer, terima kasih juga telah mendukung saya dan mohon maaf sekiranya ada hal-hal yang kurang berkenan yang pernah saya lakukan”, Syamsul Falah mengakhiri sambutannya dengan berkaca-kaca. [Aa/Gu5r1]

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice