Wisma Prodeo, Inovasi Layanan Bernuasa Kearifan Lokal di PA Muara Teweh
Muara Teweh | pa-muarateweh.go.id
Muara Teweh, 18/08/2021. Jauhnya jarak tempuh, sulitnya akses transpotasi dan terbatasnya operasional angkutan umum membuat pengguna layanan peradilan Mukli bin Leko dan Ernawati bin Titip dan keluarga, memilih untuk menginap di Wisma Prodeo PA Muara Teweh. Mereka datang dari Desa Juking Sopan Kabupaten Murung Raya, yang menurut data di Google map berjarak sekitar 422 Km melalui perjalanan sungai, gunung dan perbukitan atau darat. Mukli dan Ernawati datang ke PA Muara Teweh untuk menerima layanan perkara isbat nikah/pengesahan nikah. “Kami datang dari Desa Juking Sopan Kabupaten Murung Raya, untuk menghadiri sidang isbat nikah disini. “Kemarin (Selasa, 17/08/2021) kami berangkat dari kampung jam 06.00 WIB melalui akses sungai terlebih dahulu, hingga sampai di Ibukota Kabupaten Murung Raya di Puruk Cahu jam 09.00 WIB dan istirahat sejenak. Selanjutnya berganti moda tranportasi darat via travel kami melanjutkan perjalanan menuju Kota Muara Teweh, dan tiba sekitar jam 14.00 WIB. Jika seandainya kami berangkat pada hari H persidangan tentu tidak akan terkejar” jelasnya.
Dengan adanya layanan wisma prodeo ini, Mukli dan keluarga kecilnya merasa terbantu, apalagi di Kota Muara Teweh mereka tidak punya sanak family. Sementara penghasilan juga pas-pasan, Mukli harus banyak keluar kocek dalam biaya transportasinya. Menginap di Wisma Prodeo adalah pilihan yang ekonomis, efektif dan effesien. “Saya dan keluarga merasa sangat terbantu dengan adanya Wisma Prodeo ini, perjalanan dari kampung ke Kota Puruk Cahu menempuh waktu selama 6 jam menyusuri sungai dengan menggunakan transportasi Klotok (perahu motor) istirahat sejenak kemudian melanjutkan perjalanan lagi ke Kota Muara Teweh melalui jalan darat selama 3 jam. Jadi saya menyiapkan dana transport yang cukup lumayan besar dari kampung saya, disini tidak ada keluarga. Penghasilan pas-pasan, jadi kami memanfaatkan layanan ini dengan gratis.” imbuhnya.
"Setelah selesai sidang kami juga tidak bisa langsung pulang ke kampung, dan harus menginap lagi di wisma ini, karena sarana transportasi menuju kesana sudah lewat dari jadwal keberangkatanya besok pagi baru bisa pulang. Jadi kami berada disini selama 3 hari 2 malam. Mulai hari Selasa, Rabu dan Kamis" rincinya.
Tersedianya inovasi layanan di PA Muara Teweh berupa Wisma Prodeo diperuntukkan bagi pengguna peradilan. Khususnya bagi mereka yang mempunyai keterbatasan akses ke satuan kerja PA Muara Teweh. Wisma ini dibangun sebagai bagian dari proyek perubahan. Dan memanfaatkan bangunan gedung berupa rumah hasil dari pembelian perluasan tanah PA. Saat itu PA Muara Teweh melakukan perluasan dengan membeli lahan tanah disampingnya, dan tersisa ada rumah/bangunan yang masih bisa dimanfaatkan sebagai tempat hunian. Sehingga kini dimanfaatkan sebagai Wisma/Mess bagi sebagian aparatur PA Muara Teweh. Dan sebagiannya digunakan sebagai layanan Wisma Prodeo.
Luasnya wilayah yurisdiksi yang mencakup 2 kabupaten, yakni Kabupaten Barito Utara dengan ibukota Muara Teweh, dan Kabupaten Murung Raya dengan ibukota Puruk Cahu. Akses transportasi yang terbatas, kultur geografis yang terdiri dari bukit, pegunungan, hutan dan sungai. Sehingga tidak semua masyarakat pengguna layanan dengan mudah menjangkaunya. Layanan yang bernuasa kearifan lokal ini telah dikaji melalui telaah manajemen risikonya, dibuatkan standar operasional pelaksanaannya (SOP) dan dibuatkan pula layanan pemesanan (booking) melalui website PA Muara Teweh.(frd-hsl)