Wakil Ketua MS Jantho Meninggal Dunia
Banda Aceh | ms-aceh.go.id
Inna lillah wa inna ilaihi raji’un. Keluarga besar Mahkamah Syar’iyah Aceh diselimuti duka. Pada hari Kamis dini hari, Wakil Ketua MS Jantho Drs. Sayuruddin Daulay, SH. MH meninggal dunia di rumah kediamannya di Komplek Perumahan Mahkamah Syar’iyah Lambaro atau yang lebih dikenal Perumahan Arab.
Tidak diketahui secara pasti jam berapa Sayuruddin meninggal dunia, oleh karena beliau hanya seorang diri di rumah tersebut dan meninggalnya diketahui pada esok harinya sekitar pukul 09.00 Wib. Pak Sayur – demikian panggilan akrabnya – meninggal dalam usia 47 tahun (lahir tanggal 2 Juni 1966). Almarhum yang lahir di Sibuhuan ini meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.
Menurut keterangan Ketua Mahkamah Syar’iyah Jantho H. Sufyan Ahmad, S. Ag, biasanya almarhum selalu menumpang Bis milik MS Jantho menuju kantor atau terkadang dengan mobil salah seorang Hakim yang bernama Muhammad Redha Valevi.
Pada hari Kamis tanggal 17 Januari 2013, almarhum tidak ikut dengan Bis milik MS Jantho dan tidak ada bersama M. Redha Valevi ke kantor. Pada waktu jam menunjukkan pukul 08.30 Wib, almarhum belum sampai di kantor, lalu timbul kecurigaan ada apa gerangan almarhum belum sampai di kantor.
Ketua MS Jantho mencoba menghubungi almarhum melalui HPnya ternyata tidak aktif. Kemudian dihubungi salah seorang pegawai Mahkamah Syar’iyah Aceh yang bernama Drs. Muhammad yang bertempat tinggal di perumahan tersebut untuk melihat dan mencek ke kediaman almarhum. Setelah diketuk pintu dan diucapkan salam, tidak ada jawaban. Lalu Pak Muhammad melihat ke dalam rumah melalui jendela, ternyata almarhum dalam keadaan terbaring di lantai.
Dilaporkan kepada Polisi
Apa yang dilihat oleh Pak Muhammad diberitahu kepada jiran tetangga dan dilaporkan kepada kepolisian setempat. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Polisi dari Polsek Ingin Jaya telah tiba di lokasi dan melakukan olah TKP. Nampak Kapolsek Ingin Jaya memimpin anggotanya mengamankan lokasi dengan membuat garis polisi.
Rumah kediaman almarhum terpaksa dibuka paksa oleh Polisi dengan disaksikan oleh Ketua MS Jantho yang datang kembali ke Banda Aceh. Ternyata Pak Sayuruddin telah meninggal dunia. Lalu jasad almarhum dibawa ke rumah sakit Zainal Abidin Banda Aceh dengan menggunakan ambulance yang telah disiapkan oleh Polisi.
Tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan
Menurut keterangan dokter yang melakukan visum, bahwa almarhum meninggal dunia karena asfiksia (kekurangan oksigen). Dokter tidak mengetahui secara persis kenapa almarhum mengalami asfiksia oleh karena dokter hanya melakukan visum, bukan otopsi. Di tubuh almarhum tidak ada tanda-tanda penganiayaan.
Dishalatkan di rumah sakit
Setelah selesai proses visum, lalu almarhum dimandikan dan dishalatkan di salah satu ruangan dekat kamar jenazah. Yang bertindak sebagai Imam adalah Ketua MS Jantho H. Sufyan Ahmad. Ikut menshalatkan almarhum Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh DR. H. Idris Mahmudy, SH. MH, Hakim Tinggi, pegawai MS Aceh, Hakim dan pegawai MS Jantho yang berjumlah lebih kurang 40 orang.
Diberangkatkan ke Medan
Pak Sayuruddin Daulay dilantik menjadi Wakil Ketua MS Jantho pada tangal 26 Nopember 2012, sebelumnya Hakim di PA Stabat Sumatera Utara. Keluarga almarhum masih bertempat tinggal di Medan, oleh karena anak almarhum yang bungsu duduk di bangku SD kelas 6.
“Sebenarnya kami sekeluarga sudah mau pindah ke Banda Aceh, tapi oleh karena si bungsu kelas 6 SD, terpaksa tammat dulu,” kata istri almarhum kepada Kaur Kepegawaian MS Jantho Mahdalena, SH ketika selesai acara pelantikan.
Menurut Mahdalena, almarhum bertempat tinggal di rumah Arab sejak tanggal 1 Januari 2013. Waktu pindah rumah, istri almarhum yang bernama Nur Aisyah Hasibuan ikut bersama almarhum di Banda Aceh dan pulang kembali ke Medan sekitar satu minggu yang lalu.
Oleh karena keluarga almarhum berada di Medan, maka almarhum diberangkatkan ke Medan dengan menggunakan pesawat Lion yang lepas landas dari Bandara SIM Banda Aceh pukul 17.50 Wib. Ikut mengantar almarhum ke Medan Ketua MS Jantho dan Pan/Sek serta salah seorang Hakim dan pemilik rumah yang ditempati almarhum.
Ya Allah, ampunilah segala dosanya, maafkanlah segala kesalahannya dan tempatkanlah ia dalam syurga-Mu, amin.
Selamat jalan Pak Sayuruddin, kami akan selalu mengenangmu.
(AHP)