Waka PTA Manado : Dua Peristiwa Aktual dan Bukan Hanya Sandiwara

Manado| pta-manado.go.id
Ada 2 peristiwa yang tetap menarik dan aktual untuk dikaji. Dalam keyakinan kaum muslimin kedua peristiwa tersebut punya makna dan hikmah yang besar, walau kalangan tertentu ada yang berpendapat suatu bentuk sandiwara.
Peristiwa inilah yang diangkat oleh Wakil Ketua PTA Manado, Drs. H. Abu Huraerah, SH.,MH., dalam kultum Jumat (31/05/2013) lalu.
Peristiwa pertama mengenai kisah Nabi Adam as., adalah manusia pertama diciptakan oleh Allah SWT., lalu kemudian diciptakan Hawa sebagai pasangan hidupnya dimana mereka bersenang-senang di surga. Suatu ketika, dikala itu keduanya berbuat kesalahan akan larangan Allah SWT., sehingga pendek cerita keduanya dikeluarkan dari surga dan ditempatkan di dunia hingga berkembang biak.
Sementara kalangan berpendapat bahwasanya Adam dan Hawa diusir dari surga, semata dikarenakan kesalahan yang mereka perbuat. Akan tetapi, intelektual muslim melogikakan bahwa “Bukankah penciptaan Adam memang diperuntukkan sebagai khalifatullah fil ardhi? Jika demikian dapat dipikirkan secara rasional dan alasan tersebut dapat dibenarkan” Ungkapnya.
Lanjut dikatakan bahwa hikmah dari peristiwa ini antara lain adalah agar Adam as., dalam kehidupan di dunia dapat menciptakan suasana bahagia laksana bayangan surga dan mau berjuang yang maksimal untuk kembali ke surga, dengan cara beribadah kepada Allah SWT.
Peristiwa kedua adalah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kalangan tertentu juga berpendapat bahwa peristiwa inipun merupakan sandiwara karena mereka tidak percaya. Dari perjalanan inilah beliau menerima perintah Allah SWT., untuk menegakkan sholat yang mulanya 50 kali, tetapi perintah itu dianggap berat dalam pelaksanaannya maka Nabiullah Muhammad SAW., berulang kali menghadap kepada Sang Pencipta untuk meminta keringanan hingga turun menjadi lima waktu sehari-semalam.
Dari sini diketahui bahwa Allah membebani kewajiban kepada hamba-Nya sesuai potensi kemampuan yang dimiliki.
Singkatnya, hikmah terpenting yang dapat dipetik dari kedua peristiwa ini adalah untuk mencapai tujuan kebaikan, baik urusan dunia terlebih urusan akhirat semuanya butuh proses perjuangan dan bukan hanya sandiwara. Allah perintahkan sesuatu yang tetap dalam batas-batas kemampuan manusia, “ucapnya”.
(Rid)