logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on .

Waka PA Tarutung : Puasa Mendidik Ummat Berdisiplin Tinggi

Tarutung | pa-tarutung.net

Idealnya melalui puasa ramadhan seseorang yang melaksakannya akan mengalami perubahan baik selama menjalankan ibadah tersebut juga setelah selesai. Adapun perubahan dimaksud adalah perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Binatang saja, semisal ular apabila telah berpuasa maka ia akan mengalami perubahan yakni perubahan dalam bentuk pisik yakni kulitnya semakin nampak indah.

Kalau pada diri manusia tentunya perubahannya bukan pada bentuk pisik tetapi pada sikap, perbuatan dan perkataan. Demikian antara lain yang disampaikan oleh Bapak Wakil Ketua Drs. H. Martias pada saat menjadi penceramah dalam acara tausiah ramadhan di Kantor Pengadilan Agama Tarutung pada hari Senin, tanggal 15 Juli 2013.

Acara ini dilaksanakan setelah melaksanakan shalat zhuhur secara berjama’ah yang dihadiri oleh Ketua, para Hakim, Pegawai dan Tenaga Honorer Pengadilan Agama Tarutung.

Lebih lanjut penceramah memberikan penjelasannya bahwa tanpa harus mendasarkan pada dalil-dalil karena kita yang melaksanakan ibadah puasa ramadhan merasakan sendiri adanya nilai-nilai atau ajaran-ajaran yang terdapat dalam ibadah puasa itu sendiri. Salah satu ajaran yang disampaikan dalam kesempatan yang terbatas ini oleh penceramah adalah nilai/ajaran tentang kedisiplinan yang sangat tinggi sekaligus resiko yang cukup tinggi pula.

Bertitik tolak dari pelaksanaan ibadah puasa ramadhan itu sendiri yakni menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, maka kita dituntut untuk disiplin. Kita tentu tidak boleh memulai puasa sejak pukul 6.00 WIB sebab terbitnya fajar menurut perhitungan jatuh pada pukul 05.02 WIB misalnya. Demikian pula tidak boleh mengakhirinya pada pukul 16.00 WIB, karena matahari baru akan terbenam pada pukul 18.39 WIB. Apabila hal itu kita lakukan, berarti sama halnya kita tidak berpuasa. Oleh karena itu dalam melaksanakan ibadah puasa ini kita betul-betul dituntut untuk berdisiplin tinggi.

Nilai atau ajaran yang terdapat dalam ibadah puasa ramadhan ini seharusnyalah tidak hanya nampak pada pelaksanaan ibadah ramadhan saja, tetapi seharusnya juga nampak dalam berbagai aktifitas sehari-hari, misalnya sebagai aparatur negara maka harus juga berdisiplin tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas di kantor.

Kalau jam masuk kantor ditetapkan pukul 8.00 WIB maka tidaklah pantas kita baru datang ke kantor pada pukul 8.15 WIB. Demikian pula pada saat pulangnya, tentu tidak boleh kita pulang pada pukul 16.00 WIB, karena aturannya jam kantor ditetapkan sampai dengan pukul 16.30 WIB. Dan yang terpenting lagi adalah selama jam kantor tersebut kita harus melaksanakan tugas, sama halnya sejak terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari kita terus-menerus berpuasa.

Tidak terasa rupanya penceramah telah menyampaikan materi selama kurang lebih 15 menit, Alfian Martinus Hutagalung alias Ucok sebagai pembawa acara akhirnya mengajak hadirin untuk menutup acara tausiah dengan sama-sama mengucapkan lafaz hamdalah, alhamdulillahi robbil ‘alamin dengan harapan semoga ajaran dalam ibadah puasa itu dapat diaplikasikan seluruh pegawai P.A. Tarutung dalam melaksanakan tugas sehari-hari khususnya dalam kapasitas masing-masing sebagai aparatur negara. Aamiin. (admin, Ucok).

 

 

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice