Untuk Melengkapi Data, Tim Editor PTA Jambi Wawancarai Pelaku Sejarah
Foto sedang wawancara
Jambi | PTA Jambi
Sejarah sangat penting, karena dari sejarah dapat diketahui kejadian masa lalu dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan. Oleh karena itu, ada ungkapan yang menyebut “belajarlah dari sejarah”.
Terkait dengan hal di atas, PTA Jambi sekarang ini sedang menyusun sejarah berdirinya PTA Jambi dan PA sewilayah PTA Jambi. Konsep penyusunan sejarah tersebut hampir rampung dan mendekati finalisasi. Namun demikian, untuk kelengkapan dan sempurnanya data, tim editor melakukan wawancara kepada pelaku sejarah.
Adalah mantan Panitera pertama PTA Jambi Drs. Sudirman Cik Ani dan Bendahara rutin H. Yahya A. Kadir, BA yang menjadi sumber referensi. Wawancara kepada kedua pelaku sejarah ini dilaksanakan hari Sabtu (12/12).
Dalam penjelasannya, Sudirman Cik Ani menuturkan, berdirinya PTA Jambi berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 1992 tentang Pembentukan PTA Yogyakarta, PTA Bandar Lampung dan PTA Jambi. Sebagai realisasi dari Undang-Undang tersebut, diangkatlah 3 (tiga) pejabat yang ditugaskan menjalankan organisasi PTA Jambi, yaitu Drs. H. Abdul Razak, SH sebagai Ketua, Drs. Sudirman Cik Ani sebagai Panitera dan H. Yahya A. Kadir, BA sebagai Bendahara rutin. Guna mendukung tugas-tugas di PTA Jambi, maka ditarik pegawai PA Jambi sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu S. Helmi dan diangkat menjadi Kasubbag Kepegawaian, Husin Ali menjadi Kasubbag Umum dan Hartati menjabat Kasubbag Keuangan.
“Pada mulanya, hanya kami bertiga yang ditugaskan di PTA Jambi, dan alhamdulillah berjalan dengan baik,” kata Sudirman Cik Ani yang diamini H. Yahya A. Kadir yang duduk di sebelahnya.
Awal berdirinya PTA Jambi, urai Sudirman Cik Ani lebih lanjut, menempati sebuah rumah yang dijadikan Kantor yang terletak di Jln. Sumantri Brojonegoro Simpang Pulai Jambi. Tidak lama berselang, dirinya dan H. Yahya A. Kadir mendatangi Kantor Gubernur Jambi untuk mengajukan permohonan mendapatkan tanah guna pembangunan Kantor PTA Jambi. Alhamdulillah, permohonan diterima dengan baik dan tanah yang dimintapun diperoleh dengan mudah sekalipun berstatus hak pakai.
Mulusnya permintaan tanah tersebut tidak terlepas dari hubungan emosional dan kekeluargaan H. Yahya A. Kadir dengan Gubernur Jambi saat itu Drs. H. Abdurrahman Sayuti. Selain itu, juga dibantu oleh seorang staf di bagian Aset yang bernama H. Abdurrahman Kalahan, SH.
“Mendapatkan tanah ini sangat mudah karena peran dari H. Yahya A. Kadir,” pungkas Sudirman Cik Ani yang sekarang ini adalah Hakim Tinggi PTA Palembang.
Setelah mendapatkan tanah, lalu Sudirman Cik Ani terbang ke Jakarta untuk berusaha mendapatkan anggaran guna pembangunan PTA Jambi. Lagi-lagi, usahanya berhasil. Dana yang semestinya adalah untuk pembangunan PTA Jakarta, tapi berhubung belum ada tanahnya, lalu direvisi menjadi dana pembangunan PTA Jambi.
“Syukur alhamdulillah, usaha di Jakarta berhasil dan dana yang ada untuk pembangunan satu lantai, tapi direvisi menjadi dua lantai,” imbuhnya bersemangat.
Pembangunan gedung PTA Jambi dilaksanakan tahun 1993 dan sudah ditempati bulan Pebruari 1994. Pada waktu itu, urainya menambahkan, gedung yang berlantai dua di sekitar Jln. H. Agussalim hanya PTA Jambi. “Sangat membanggakan,” timpal H. Yahya A. Kadir.
Sementara itu, H. Yahya A. Kadir yang mendapat tugas sebagai Bendahara rutin kala itu, berusaha dengan semampunya untuk membukukan keuangan dengan baik. Dirinya pernah diperiksa oleh Inspektorat dari Departemen Agama tentang pekerjaannya tersebut, tapi bukannya diperiksa, malah diberi bimbingan tentang pembukuan keuangan.
Foto setelah wawancara
“Mau diperiksa, tapi diberi bimbingan, maklumlah pembukuan keuangan yang saya buat hanya berupa catatan saja,” ujarnya tertawa.
Wawancara dengan pelaku sejarah PTA Jambi didampingi PLH. Wakil Ketua PTA Jambi Drs. H. Abbas Fauzi, SH. Wawancara yang berlangsung santai tersebut sesekali diselingi tawa gembira, maklum Sudirman Cik Ani dan H. Yahya A. Kadir datang ke PTA Jambi sekaligus untuk nostalgia. (AHP)