Jakarta | pta-jakarta.go.id (06/08)
Tim ZI PTA DKI Jakarta kembali mengikuti pendampingan Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI, tekad kuat dan membara PTA DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan predikat WBBM yang sudah lama dimimpikan. Pendampingan ini berlangsung secara virtual di ruang Command Center PTA DKI Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Ketua PTA DKI Jakarta, Dr. H. M. Syarif Mappiasse, S.H., M.H. bersama Wakil Ketua, Sekretaris dan Ketua Area serta Tim Pembangunan ZI PTA DKI Jakarta.
Oleh karena itu pesan pak Dirjen bahwa perlunya persiapan yang matang dan memerlukan Komitmen pimpinan, hakim, seluruh pegawai dan perlunya penataan manajemen perkara dan umum serta inovasi yang berkaitan dengan pelayanan publik harus bermanfaat dan memudahkan, menekan biaya, menghemat waktu, memangkas jalur birokrasi, dan juga inovasi tersebut memiliki dasar argumentasi yang baik.
Hal lain juga harus diperhatikan monitoring dan evaluasi, harus dimonitor pelaksanaannya dan efektivitasnya dapat dilihat beberapa banyak komentar atau testimoni pengguna tersebut serta adanya manajemen media untuk menyosialisasikan inovasi yang dibuat sekaligus menerima respons sebanyak mungkin dari para pengguna.
Suplemen lain yang wajib dipersiapkan dalam penilaian WBBM adalah Survei Kepuasan Masyarakat, monitoring pelayanan di PTSP secara rutin, memastikan kualitas dan kapabilitas yang mumpuni setiap aparat di frontline dan pada titik-titik strategis pengadilan.
Menyiapkan presentasi WBBM memerlukan materi presentasi variatif, menyajikan berbagai jenis media: gambar, video, grafis, hal lain juga diperhatikan saat presentasi, sebaiknya berdiri agar lebih menguasai panggung dan lebih komunikatif. Jaga penampilan saat presentasi, agar Nampak elegan sehingga mampu memberi kesan awal yang baik dan kedepankan presentasi mengenai “bukti” keberhasilan peningkatan pelayanan dari “inovasi” yang telah dibuat.
Dan yang harus diperhatikan menuju WBBM yaitu FOKUS: Terciptanya Birokrasi yang melayani masyarakat dan adanya PENEKANAN kondisi before dan after harus menunjukan perubahan yang signifikan terhadap tata kelola dan kualitas pelayanan. Inovasi yang diciptakan benar-benar memberi kemudahan kepada masyarakat. Eviden apa yang paling mewakili WBBM adanya inovasi unggulan dalam pelayanan publik. Kondisi before and after disampaikan dalam bentuk testimoni (video) oleh User.
Oleh karena itu WBBM bukan sekadar predikat, ini merupakan tanggung jawab moril yang besar pada institusi, memerlukan dedikasi tanpa batas dan keinsyafan kita dalam melayani kepentingan para pencari keadilan dengan sebaik-baiknya pelayanan. PTA DKI Jakarta bisa “JUARA”, “JUARA”, “JUARA”. (Drm.Er.humas.pta.dki)