Tahun 2012, Mahkamah Syar’iyah Aceh Menerima 109 Perkara

Banda Aceh | ms-aceh.go.id
Pada tahun 2012, Mahkamah Syar’iyah Aceh menerima perkara banding sebanyak 109 perkara. Perkara banding tersebut didominasi dari MS Banda Aceh sebanyak 22 perkara.
Kemudian disusul MS Bireuen dengan 14 perkara dan MS Lhokseumawe, MS Meulaboh dan MS Lhoksukon masing-masing 8 perkara. Sementara yang tidak ada perkara banding adalah MS Calang, MS Sinabang dan MS Simpang Tiga Redelong.
Dari sisi jenis perkara didominasi perkara cerai gugat sebanyak 42 perkara, disusul perkara kewarisan sebanyak 19 perkara dan perkara cerai talak sebanyak 18 perkara.
Penurunan perkara
Pada tahun 2011, Mahkamah Syar’iyah Aceh menerima 141 perkara atau terdapat penurunan penerimaan perkara pada tahun 2012 sebanyak 32 perkara (22,70%). Tidak diketahui secara persis penyebab penurunan perkara tersebut, semoga saja masyarakat pencari keadilan merasa puas atas putusan yang dijatuhkan pengadilan tingkat pertama, sehingga tidak perlu mengajukan upaya hukum banding.
“Semoga saja masyarakat puas terhadap putusan pengadilan tingkat pertama sehingga berkurang perkara banding,” kata Panmud Banding Drs. Ilyas, SH kepada redaktur IT ketika dikonfirmasi perkara banding tahun 2012.
Implementasi SIADPTA
SIADPTA sebagai salah satu program prioritas Badilag telah diimplementasikan pada MS Aceh. Semua perkara banding yang diterima telah dimuat dan diproses melalui SIADPTA. “Sekalipun SIADPTA belum diinstruksikan pelaksanaannya pada pengadilan tingkat banding, tetapi alangkah baiknya apabila perkara banding dimuat dan diproses dengan SIADPTA,” kata Panmud Hukum Azhar Ali, SH.
Lebih lanjut Azhar Ali mengatakan bahwa implementasi SIADPTA pada MS Aceh telah dimulai sejak tahun 2010 yang lalu, hanya saja belum maksimal. Dan sejak tahun 2011, SIADPTA telah dilaksanakan dengan baik.
Staf Panmud Banding yang mengelola penerimaan dan pendaftaran perkara banding Abd. Latif, SH. MH selalu setia dan konsisten memuat perkara banding pada SIADPTA. “Saya akan tetap melaksanakan tugas untuk memuat perkara banding pada SIADPTA, disamping tugas pokok saya sebagai Panitera Pengganti,” tutur Abd. Latif dengan senyum.
Direktori Putusan MA
Putusan banding yang dijatuhkan Majelis Hakim telah diupload pada website MS Aceh. Selain dimuat pada website MS Aceh, Putusan tersebut diupload pada Direktori Putusan Mahkamah Agung. Hal ini adalah dalam rangka keterbukaan informasi di Pengadilan . Masyarakat pencari keadilan dapat mendownload putusan tersebut dan tidak perlu datang ke MS Aceh untuk meminta salinan putusan.
“Semua putusan telah diupload pada website MS Aceh dan Direktori MA,” ujar Azhar Ali menjelaskan.
(AHP)