Suka dan Duka Menjadi Jurusita Pengadilan Agama Waingapu

 

Sumba Timur | www.pa-waingapu.go.id

Pengadilan Agama (PA) Waingapu memiliki satu-satunya jurusita, yaitu Basir Abdurahman Sulaiman. Pria kelahiran Ende yang akrab disapa Om Bas itu telah mempunyai banyak pengalaman sebagai jurusita sejak tahun 2012.

Om Bas memulai karir di PA Ende dan baru bertugas di PA Waingapu sejak tahun 2020. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras dan ramah kepada semua orang.

“Menjadi seorang jurusita tidaklah mudah, banyak sekali suka dan duka yang saya alami sejak awal saya menjadi seorang jurusita pengganti hingga akhirnya menjabat sebagai jurusita ini,” tutur pria kelahiran tahun 1980 itu kepada Warta Pawai, Selasa (24/1/2023).

Dalam menjalankan tugas, Om Bas terkadang harus melewati jalanan yang berbatu dan terjal. Ia pernah menyampaikan surat panggilan sidang ke Tanaraing yang jaraknya sekitar 90 kilometer dari PA Waingapu. Sesampai di sana ban sepeda motornya pecah.

“Pernah juga saya mengantar surat dalam perkara cerai gugat. Pada waktu itu pihak tergugat merasa tidak terima atas panggilannya. Seketika itu pula pihak tersebut mengacungkan golok ke leher saya,” kenang pria yang hobi bermain tenis itu.

Kendati penuh risiko, Om Bas mencintai pekerjaannya. Ia bangga menjadi jurusita. Menurutnya, dengan menjadi jurusita ia bisa bertemu berbagai pihak yang memiliki bermacam-macam karakter dan budaya.

“Di samping itu, saya juga mengetahui daerah-daerah di Sumba Timur yang sebelumnya belum pernah saya datangi. Sepanjang perjalanan mengantar surat disuguhi pemandangan bukit-bukit indah,” pungkasnya. (riz)