Sinergi Pengadilan Agama Tembilahan dan BSI: Pelatihan "Service Excellence" Jadi Langkah Nyata Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Tembilahan, 16 Oktober 2025 — Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, Pengadilan Agama Tembilahan menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk menyelenggarakan pelatihan bertajuk Service Excellence. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Serbaguna Pengadilan Agama Tembilahan dan diikuti oleh seluruh aparatur Pengadilan, mulai dari pimpinan, Hakim, pejabat Struktural dan Fungsional, hingga staf pelayanan public, Kamis 15 Oktober 2025.
Pelatihan yang digelar tersebut bertujuan membekali para petugas dengan keterampilan komunikasi, etika pelayanan, dan sikap profesional dalam menghadapi masyarakat pencari keadilan. Dengan menghadirkan pemateri dari BSI yang berpengalaman dalam bidang layanan pelanggan, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun budaya kerja yang responsif dan berintegritas.
Ketua Pengadilan Agama Tembilahan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen institusi untuk mewujudkan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Terlaksananya kegiatan menunjukkan tren positif dalam sinergi antara lembaga peradilan dan sektor perbankan syariah untuk mendukung reformasi birokrasi dan pelayanan prima.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari BSI yang membagikan berbagai tips dan strategi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Materi yang disampaikan mencakup:
- Teknik komunikasi efektif dan empatik
- Pentingnya sikap ramah, sabar, dan profesional dalam menghadapi masyarakat
- Cara menangani keluhan dan membangun kepercayaan publik
- Etika pelayanan berbasis nilai-nilai syariah dan keadilan
Ketua Pengadilan Agama Tembilahan Ahmad Syafruddin, S.H.I.,M.H menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini, “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan, terutama karena masyarakat yang datang ke pengadilan sering berada dalam kondisi emosional. Pelayanan yang baik bisa menjadi jembatan menuju keadilan yang lebih humanis.”
Sementara itu, perwakilan dari BSI menekankan bahwa pelayanan bukan sekadar prosedur, tetapi juga soal membangun hubungan dan kepercayaan. “Kami percaya bahwa pelayanan yang tulus dan profesional adalah kunci utama dalam membentuk citra positif institusi,” ujarnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi simulasi pelayanan dan diskusi interaktif, di mana peserta diajak untuk mempraktikkan langsung teknik-teknik yang telah dipelajari. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi langkah awal menuju transformasi pelayanan publik yang lebih unggul dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.