Seorang Pegawai Tinggalkan PA Muara Labuh
Muara Labuh | pa-muaralabuh.go.id
Kamis, (14/2/2013), Pengadilan Agama Muara Labuh melaksanakan acara perpisahan untuk melepas tugas salah satu pegawainya yang bernama Zakiyah, S.Komp., yang akan menunaikan tugas ditempat yang baru di Pengadilan Agama Cianjur.
Berbagai pantun dan puisi perpisahan mengalir penuh makna dari Sdr. Drs. Nurfadhil yang mewakili hakim dan pegawai untuk menyampaikan kesan-kesannya selama bekerja sama dengan sdri. Zakiyah S.Komp., selama + 3 tahun di PA Muara Labuh.
Pantun dan puisi tersebut dapat membawa pegawai PA Muara Labuh untuk sejenak kembali kepada kenangan indah bersama sdri. Zakiyah, S.Komp., tentang kerjasama yang penuh rasa kekeluargaan.
Dalam Acara yang penuh haru ini, Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh YM. Bapak Drs. H. Mahruddin Andry., MH., memberikan amanat kepada sdri. Zakiyah S.Komp., supaya dapat menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya ditempat yang baru di Pengadilan Agama Cianjur.
Disela-sela amanatnya, beliau mengucapkan terima kasih dan selama bertugas dan jangan pernah melupakan Pengadilan Agama Muara Labuh sebagai tempat pengkaderan pertama bagi sdri Zakiyah S.komp., dalam mengenal birokrasi peradilan.
Pada kesempatan ini juga, Wakil Ketua Pengadilan Agama Muara Labuh YM. Bapak Drs. H. Abdul rahim, MH., juga memberikan nasehat, bahwa nantinya Sdri Zakiyah S.Komp., akan menemukan saudara-saudaranya yang baru di PA Cianjur sebagai pengganti dari saudara-saudaranya di PA Muara Labuh.
“Dimana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. Ketika perjalanan telah menjadi akhir, maka akan dimulai suatu perjalan yang baru, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru”.
Tanpa terasa acara perpisahan telah berakhir dan ditutup doa yang disampaikan oleh Bapak Azhar Dahar, BA., (Wakil Panitera), dan sebuah pantun turut melepaskan Sdri Zakiyah, S.Komp., “Berjalan kaki beli pisau cukur”, “Nelayan berlabuh kesiangan”, “Sejak Kiky mutasi ke PA Cianjur”, “banyak pegawai PA Muara Labuh yang merasa kehilangan”, selamat jalan buat sdri Zakiyah, S.Komp., “Relakan jika memang harus berakhir”, “karena akhir sebuah kisah”, “adalah pertanda bahwa akan ada kisah yang baru”.
(febry)