Sambut Ramadhan, PA Maninjau Kaji Hisab Rukyat di Alam Terbuka
Matur | www.pa-maninjau.go.id
Kajian biasanya dilakukan di ruang pertemuan atau di dalam gedung tertutup. Hal ini tidak sepenuhnya berlaku di Pengadilan Agama (PA) Maninjau). Siang itu (jum’at, 3 Mei 2019) Keluarga Besar PA Maninjau mengadakan kegiatan akhirussanah jelang Ramadhan 1440 H dengan mengadakan kajian di alam terbuka.
Acara digelar di Kawasan Lawang Park, Puncak Lawang, Matur, Kabupaten Agam. Butuh waktu 10 menit dari Kantor PA Maninjau untuk sampai di Lawang Park. Secara geografis PA Maninjau dikelilingi tempat-tempat wisata yang menawarkan panorama Danau Maninjau yang eksotis.
Kegiatan jelang Ramadhan yang dilaksanakan di ketinggian 1.200 mdpl ini diisi dengan kajian hisab rukyat oleh Ahsan Dawi, Wakil Ketua PA Maninjau. “Meskipun pelaksanaan rukyatul hilal sudah lama beralih ke Kemenag, namun Hakim PA mempunyai kewenangan untuk melakukan isbat rukyatul hilal. Bukan itu saja, Pegawai PA kadang juga ditanya oleh masyarakat berkaitan dengan hisab rukyat. Oleh karena itu, dasar-dasar hisab rukyat sebaiknya diketahui oleh semua warga peradilan agama,” ungkap Ahsan Dawi mengawali kajiannya.
Ahsan Dawi juga menjelaskan tentang posisi hilal awal Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah 1440. Ada 3 kriteria hilal yang dapat dilihat (imkanurrukyat), rumusnya adalah 238.
Pertama, tinggi hilal minimal 2 derajat. Kedua, Jarak sudut matahari dengan sudut bulan minimal 3 derajat. Ketiga, umur hilal atau jarak ijtima’ (konjungsi) dengan terbenam (ghurub) matahari minimal 8 jam. Berdasarkan kriteria ini hilal awal bulan Ramadhan sangat mungkin terlihat. Namun untuk hilal awal Syawal tidak mungkin dapat dilihat, apalagi hilal masih berada di bawah ufuk.
Dengan demikian insya Allah mayoritas umat Islam Indonesia akan mengawali dan mengakhiri puasa tahun ini secara bersama-sama. Meskipun demikian, untuk pengumuman secara resmi menunggu Keputusan Menteri Agama R.I.
Setelah kajian selesai, acara dilanjutkan dengan bermaaf-maafan antarpegawai agar dimaafkan segala kesalahan sehingga dapat memasuki bulan Ramadhan dengan bersih secara lahir dan batin.
Acara diakhir dengan foto bersama di taman Lawang Park, tempat yang pada zaman Belanda dijadikan peristirahatan bangsawan Belanda. Dari tempat ini kita bisa menyaksikan birunya Danau Maninjau yang sejuk dan menawan.
[Lazazia]