Surabaya – Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya menggelar perayaan Hari Ulang Tahun Peradilan Agama ke-143 secara khidmat dan penuh makna pada Kamis (31/7). Bertempat di Aula KH. Abdullah Siddiq, kegiatan ini diikuti oleh seluruh aparatur PTA Surabaya serta para pensiunan yang pernah mengabdi di institusi tersebut.
.
Acara diawali dengan pemutaran video dokumenter sejarah Peradilan Agama, yang menampilkan perjalanan panjang lembaga ini sejak masa awal berdirinya. Dalam tayangan tersebut, para pensiunan menyampaikan pesan dan harapan yang menggugah semangat, mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi nilai disiplin, kejujuran, serta menjaga integritas dalam melaksanakan tugas.
“Jangan pernah melupakan jerih payah para pendahulu. Apa yang ada hari ini adalah hasil dari pengabdian yang panjang dan penuh pengorbanan,” pesan dari pensiunan dalam video tersebut. Ia juga menegaskan pentingnya mewarisi semangat keteladanan sebagai fondasi pelayanan hukum yang bermartabat.
Ketua PTA Surabaya, Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan hari lahir Peradilan Agama ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk refleksi diri. Ia mengajak seluruh aparatur untuk meneladani perjuangan para pendahulu yang tetap teguh menjaga marwah lembaga, meski harus berjuang dalam keterbatasan.
“Sudah 143 tahun Peradilan Agama hadir dan melayani masyarakat. Ini saatnya kita merenung, mengevaluasi, dan memperkuat kembali komitmen untuk memberikan pelayanan hukum yang adil dan profesional,” ujarnya.
.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr. Mujib, MH, Hakim Tinggi PTA Surabaya. Doa tersebut dipanjatkan sebagai ungkapan syukur atas perjalanan panjang institusi peradilan ini, sekaligus sebagai ikhtiar batin agar semangat menegakkan keadilan bagi umat tetap terpatri dalam setiap langkah aparatur Peradilan Agama.
.
Dengan semangat reflektif dan penghargaan terhadap sejarah, perayaan HUT Peradilan Agama ke-143 di PTA Surabaya menjadi pengingat bahwa perjuangan belum usai. Komitmen untuk menjaga marwah lembaga terus menjadi tanggung jawab bersama seluruh insan peradilan di bawah naungan Mahkamah Agung RI.