PTA Semarang Memulai Aktifitas Dengan Ikrar 10 Budaya Malu

Semarang | pta-semarang.go.id

Tidak seperti biasanya, senin pagi (8/9) sebelum memulai aktifitas tepatnya jam 07.30 Wib pada saat masuk jam kantor, Pengadilan Tinggi Agama Semarang laksanakan apel senin pagi yang diikuti oleh seluruh aparatur termasuk tenaga kontrak.

Apel pagi senin diawali dengan pembacaan ikrar 10 Budaya Malu yang diikuti oleh seluruh peserta apel, yaitu : “ Kami aparatur Pengadilan Tinggi Agama Semarang senantiasa : 1. Malu Datang Terlambat, 2. Malu Tidak Berpakaian Rapih, 3. Malu Pulang Lebih Awal, 4. Malu Tidak Masuk Kerja, 5. Malu Selalu Sering Izin, 6. Malu Berpakaian Dinas Tidak Sesuai Aturan, 7. Malu Bekerja Tanpa Program, 8. Malu Pekerjaan Terbengkalai, 9. Malu Tidak Bertanggungjawab Terhadap Pekerjaan, 10. Malu Tidak Bertatakrama dan Tidak Sopan Santun.”

Bertindak selaku Pembina  apel adalah Drs. H.M. Said Munji, SH, MH Wakil Ketua pengadilan Tinggi Agama Semarang, dalam amanatnya menyampaikan hal-hal yang intinya adalah Kegiatan apel ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 128 Tahun 2014 yaitu salah upaya penegakan disiplin aparatur, selain itu selalu melaksanakan ikrar yang diucapkan yaitu menumbuhkan budaya malu.

Selanjutnya apel pagi ini akan dilaksanakan setiap hari senin selain dilaksanakan oleh PTA Semarang juga dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Se-Provinsi Jawa Tengah. Said Munji menambahkan bahwa Pentingnya apel pagi seperti ini adalah untuk saling mengingatkan agar kita selalu bekerja dengan baik dan masing-masing dapat memberikan contoh yang baik kepada yang lain baik dalam pekerjaan maupun dalam kedisiplinan yang lebih penting adalah selalu menjaga hubungan baik antar bagian, semua ini menjadi penting untuk menjadikan kita lebih baik, demikian Said Munji mengakhiri amanatnya.

Rangkaian kegiatan apel pagi ini diakhiri dengan pembacaan do’a. Dan seluruh peserta apel secara tertib kembali menandatangani presensi apel pagi. (ahid)