PTA Samarinda Tindak Lanjuti Atas Temuan Pemeriksaan BPK-RI Terkait SPI
Samarinda | www.pta-samarinda.net
Sudah bukan rahasia lagi, kalau Laporan Keuangan Mahkamah Agung RI Tahun 2013 Audited telah berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan predikat tertinggi di antara semua Kementerian/Lembaga yang ada di Indonesia.
Dengan raihan ini, sekaligus mengukuhkan keberhasilan Mahkamah Agung dalam mempertahankan bahkan berhasil meningkatkan opini yang sama pada Tahun Anggaran 2012. Namun demikian, tanpa pengecualian disini bukan berarti tidak ada sama sekali catatan dari hasil pemeriksaan Tim BPK-RI.
Oleh karenanya mulai hari ini, Selasa [12/08/2014] dan 2 hari ke depan, bertempat di aula pertemuan kantor PTA Samarinda dilaksanakan kegiatan Tindak Lanjut Atas Temuan Pemeriksaan BPK-RI Terkait Sistem Pengendalian Internal (SPI) dengan dipandu oleh Tim dari Bagian IKN, Biro Perlengkapan BUA-MARI.
“Dengan raihan ini, tentunya telah membuat bangga Mahkamah Agung saat ini. Raihan ini tentunya tidak terlepas dari peranan dan kontribusi besar dari semua kawan-kawan operator yang berada di tingkat satker. Tapi saya selaku pimpinan PTA Samarinda, selalu menekankan bahwa kita semua jangan dulu berpuas diri sampai disini. Upaya mempertahankan jauh lebih berat daripada memperolehnya.
Karenanya, saya berharap kepada seluruh kawan-kawan operator agar terus meningkatkan kinerjanya dan lebih cermat lagi”, hal ini disampaikan oleh H. Shofrowi, S.H, M.H. (Wakil Ketua PTA Samarinda) saat membuka secara resmi kegiatan ini.
Lebih lanjut Shofrowi berpesan kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan lebih serius, seksama dan semangat yang tinggi. Dalam penyampaian laporan ke wilayah, agar bisa lebih cepat dari batas waktu yang telah ditentukan. Sehingga akan lebih memudahkan dan mempercepat juga teman-teman operator di tingkat wilayah, dalam membuat rekapitulasi dan penyajian laporan keuangan tingkat wilayah.
“Apa yang kurang difahami dan kurang dimengerti, mumpung ada ahlinya dari BUA-MARI, silahkan pertanyakan. Sehingga sekembalinya dari kegiatan selama 3 (tiga) hari, sudah tidak ada lagi catatan-catatan yang nantinya akan mengganggu opini Laporan Keuangan kita di tahun 2014”, ujar Shofrowi.
Wido Sari Purnomo, S.H. (Kasubbag Pembukuan dan Neraca pada bagian IKN, Biro Perlengkapan BUA-MARI) dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menindak lanjuti hasil temuan pemeriksaan BPK-RI dan meminimalisasi potensi-potensi yang kemungkinan besar akan menjadi catatan-catatan yang sering menjadi temuan. “Jangan sampai terjadi temuan yang berulang tahun akibat kita terlambat menindak lanjutinya”, tegas Wido.
Wido juga berharap agar dalam penata usahaan asset BMN ini, bisa lebih tertib lagi dengan mengacu dan patuh pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dan inilah yang dimaksud dengan Sistem pengendalian Internal, jelas Wido dalam arahannya.
Terkait dengan SPI ini, Yudi Cahyadi, S.T. (Staf Bagian IKN, Biro Perlengkapan BUA-MARI) dalam paparannya menjelaskan bahwa tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK-RI dimaksud adalah dalam rangka melengkapi data dukung dan perbaikan data pada tahun berjalan.
Hal ini dilakukan dalam rangka lebih meyakinkan Tim pemeriksa BPK-RI terhadap nilai yang telah disajikan. Sehingga SPI tidak lagi berkaitan dengan nilai neraca Tahunn 2013 audited yang menjadi saldo awal tahun 2014.
Kalaupun ada perubahan dan koreksi nilai ataupun penambahan saldo terhadap asset-aset yang diperoleh di tahun sebelumnya yang belum tercatat, agar dilakukan pencatatannya mulai tanggal 2 Januari 2014 sampe 31 Desember 2014.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan koreksi kelengkapan dan akurasi nilai terhadap data dukung yang disajikan satker serta pengisian tabel daftar verifikasi dan validasi terhadap asset BMN berupa Tanah, Gedung dan Bangunan dan Kendaraan Dinas Roda 4 hasil transfer dari BUA-MARI dengan dilengkapi data dukungnya. [Aa]