PTA Banten Gelar Sosialisasi dan Orientasi Hisab Rukyat
Serang | pta-banten.net
Memasuki minggu ke 3 bulan April, PTA Banten kembali menggelar kegiatan berbasis peningkatan kemampuan (kualitas) sumber daya manusia (SDM) melalui sosialisasi atau orientasi. Kali ini yang mendapat kesempatan adalah para koordinator pengawasan (wakil ketua) dan hakim senior dari 6 (enam) pengadilan agama se wilayah PTA Banten.
Bertempat di Ratu Bidakara Hotel Serang, berlangsung sosialisasi dan orientasi hisab rukyat yang dibuka secara resmi oleh Dirjen Badilag MARI yang diwakili oleh Kabag Perencanaan dan Keuangan Setditjen Badilag MARI, Drs.H. Azhari., M.Si, hari Selasa, 16 April 2013. Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Wakil Ketua PTA Banten, Drs.H. Humaidi Husen., S.H., M.H. dan hakim tinggi, Drs.H Masrum., M.H.
Kaitan sejarah masa lalu peradilan agama
Sekalipun hisab rukyat saat ini tidak secara langsung menjadi kewenangan peradilan agama melainkan di bawah Kementrian Agama, tetapi benang merah menunjukkan adanya hubungan kuat antara peradilan agama dengan masalah yang kerap menimbulkan sengketa/perbedaan yang tajam khususnya terkait penetapan awal bulan Ramadhan dan Syawal tersebut. Rentang sejarah telah membuktikan itu karena dalam beberapa dekade lalu, peradilan agama selalu ‘terlibat’ dan sering melaksanakan rukyat di tempat-tempat yang ditentukan.
Dengan alasan sejarah itulah, peradilan agama merasa sangat dekat dan terpanggil untuk berperan serta dalam menjaga keutuhan umat, misalnya dengan memberikan kontribusi aktif dengan mengitsbatkan kesaksian rukyat sehingga akan memberikan kepastian hukum kepada umat Islam. Harapan-harapan tersebut diungkapkan oleh KPTA Banten, Drs.H. Sudirman Malaya., S.H., M.H. dalam sambutannya.
Isi sambutan KPTA Banten senada dengan pengarahan Dirjen Badilag MARI yang diwakili oleh Kabag Perencanaan dan Keuangan Setditjen Badilag, Drs.H. Azhari., M.Si. “Bahwa perbedaan cara pandang, metode yang digunakan hingga kekokohan memegang dasar hukum sering mengakibatkan umat Islam terpecah. Dengan argumentasi yang menurut masing-masing benar adanya, masalah hisab rukyat selalu menarik untuk didalami”.
Selain mengapresiasi langkah PTA Banten dalam kegiatan orientasi tersebut, Kabag Perencanaan dan Keuangan Badilag menyampaikan beberapa informasi penting terkait wacana yang berkembang khususnya di lingkungan peradilan agama, antara lain tentang penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi dan anggaran.
Optimalisasi implementasi KMA No. 076 Tahun 2006
Selain persoalan hisab rukyat, pada kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini, materi lain adalah penanganan pengaduan yang selama ini belum diimplementasikan secara optimal. Payung hukum tentang penanganan pengaduan di lingkungan Mahkamah Agung RI telah ada sejak tahun 2006 tetapi belum seluruh stakeholder memahami dengan benar mekanisme dan penyelesaian pengaduan.
Drs.H. Humaidi Husen., S.H., M.H. (WKPTA Banten) merupakan orang yang pernah dan sering “bersinggungan” dengan berbagai macam pengaduan, baik yang diajukan masyarakat, lembaga negara lain, aparat internal pengadilan dan lain-lain karena beliau pernah bertugas sebagai hakim tinggi pengawas pada Bawas MARI selama kurang lebih 10 tahun. Banyak pengalaman yang dishare kepada peserta bagaimana suatu pengaduan diselesaikan sebagaimana mestinya.
Sekalipun payung hukum yang ada telah dikenal sejak beberapa tahun lalu, tetapi tidak sedikit permasalahan yang selama ini menjadi kendala, diungkapkan para peserta pada sesi tanya jawab. Hal-hal yang menjadi kekeliruan atau bahkan belum dilaksanakan, menjadi bahan diskusi menarik yang akan dijadikan bahan perbaikan dalam pelaksanaan tugas di satker masing-masing. (Tim IT)