PTA. Ambon Gelar Upacara HUT RI ke 68
Ambon|pta-ambo.go.id (19/08/13)
Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke- 68, pada hari Sabtu (17/08/13) diperingati dengan melaksanakan upacara bendera di halaman Pengadilan Tinggi Agama Ambon, berjalan dengan baik dan khidmat. Yang bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Ketua Pengadilan Agama Ambon, Drs. H.Ilham Mushaddaq, SH. MH
Hadir dalam HUT RI yang ke- 68, disamping seluruh pegawai Pengadilan Tinggi Agama Ambon dan Pengadilan Agama Ambon, juga diikuti oleh pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara Ambon.
Acara dimulai tepat jam 07.30 wit, dengan dipandu oleh Nurjanah Wasahua, S. Kom sebagai pembawa acara, dimulai dengan persiapan barisan oleh pemimpin upacara Ridwan Anjas, S. Sos.
Petugas pengibar bendera merah putih oleh Said H. Al Hamid. Amd, Rahma Tahulaula dan Afwan Arsyad. Amd. Sedangkan pembaca Teks Pancasila oleh Arifa Latuconsina, S. Ag, dan Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Drs. Samaun Madau.l
Ilham Mushaddaq dalam amanatnya menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan RI ini melalui perjungan yang gigih, dan pada saat itu adalah detik-detik pelepasan diri dari penjajahan dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu suatu kemakmuran dan kesejahteraan yang berkeadilan. Sejak saat itu pilar demokrasi telah ditetapkan dalam suatu konstitusi, yaitu UUD 1945 yang mengatur kekuasaan Negara, Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.
Saat ini, semua lingkungan badan peradilan sudah menjadi satu atap dibawah Mahkamah Agung, dan setelah penyatuan atap badan peradilan dibawah Mahkamah Agung dapat secara sendiri menyusun konsep yang jelas, terarah dan terukur untuk menuju suatu badan peradilan yang benar-benar mandiri dan berwibawa dan dapat member keadilan kepada masyarakat pencari keadilan.
Pasca penyatuan atap, langkah MARI dengan menyusun (Blue Print) tahun 2004-2009 dengan fokus perubahan area-area ; 1. Manajemen perkara ; 2. Teknologi Informasi ; 3. SDM ; 4. Manajemen keuangan ; 5. PNBP.
Pada tahun 2007 dicantumkan reformasi birokrasi , dimana Mahkamah Agung ditetepkan sebagai pilot project dengan quick wins, meliputi 1. Tranparansi putusan ; 2. Pengembangan Teknologi Informasi; 3. Kode etik dan Pedoman Perilaku Hakim ; 4. SDM ; analisa dan evaluasi ; 5. PNBP.
Kemudian di tahun 2008 pemerintah mengeluarkan pedoman reformasi birokrasi, dan tahun 2009 MARI mengembangkan cetak biru pembaharuan badan peradilan tahun 2010-2035 dengan visi "Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung".
Pencapaian sasaran cetak biru :;
- Menjaga kemandirian badan peradilan ;
- Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
- Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;
- Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan;
Blue Print (cetak biru) pembaruan badan peradilan 2010 -2035, berisi langkah-langkah, yang meliputi ;
- Kepemimpinan dan manajeman pengadilan ;
- Sumber Daya Manusia (SDM);
- Sarana prasaran dan anggaran;
- Penyelenggaraan persidangan;
- Kebutuhan dan kepuasan pengguna keadilan;
- Pelayanan pengadilan yang terjangkau;
- Kepercayaan dan keyakinan masyarakat pada pengadilan;
Dengan berpedoman pada misi dan visi serta upaya mewujudkan pengadilan yang unggul yang meliputi 7 area tersebut diharapkan kehadiran, kebebasan dan kemerdekaan badan peradilan Indonesia benar-benar akan terwujud tanpa menunggu sampai tahun 2035, dan peradilan di Indonesia akan mempunyai peran yang sangat besar dalam menjaga pilar-pilar demokrasi yang dapat mengisi kemerdekaan Indonesia melalui putusan-putusan dalam rangka menuju Indonesia yang makmur dan sejahtera yang berkeadilan.
Tahun 2012 Pemerintah mengeluarkan PP nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak keuangan dan Fasilitas Hakim yang berada di bawah Mahkamah Agung RI. Saat ini Mahkamah Agung sedang memperjuangkan untuk meningkatkan remunerasi bagi pejabat, staf dan karyawan Mahkamah Agung dan badan peradilan diluar hakim.
Di Akhir sambutannya beliau mengucapkan kepada seluruh warga peradilan Selamat Idul Fitri 1 syawal 1434 H, mohon maaf lahir bathin, dengan mengajak seluruh jajaran peradilan di Indonesia untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dengan bekerja lebih baik dan professional serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. Upacara diakhiri dengan pembacaan doa oleh Drs. Haji Latua S, dilanjutkan dengan halal bihalal dengan berjabat tangan.
(ar/PTA Ambon)