PTA Ambon Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1434 H

Ambon|pta-ambon.go.id
Ambon|Pengadilan Tinggi Agama Ambon, melalui Ta’mir Amar Ma’ruf Keluarga besar Pengadilan Tinggi Agama Ambon bidang PHBI, telah melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1434 H, yang bertempat di Aula Pengadilan Tinggi Agama Ambon, pada hari Rabu tanggal 6 Februari 2013.
Ta’mir Amar Ma’ruf Keluarga besar Pengadilan Tinggi Agama Ambon bidang PHBI, sebelum melaksanakan acara ini (pagi hari (6/2) mulai pukul 07.00-08.00), telah melaksanakan khitanan massal sebanyak 16 orang anak dengan dr. Misbah, dan berjalan dengan sukses.
Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1434 H, Ketua Panitia Pelaksana Drs. Ismail Sangaji, dalam laporannya, menyampaikan, bahwa tujuan dilaksanakan peringatan ini adalah untuk meningkatkan hubungan silaturrahim antar warga peradilan Agama dan masyarakat muslim pada umumnya.
Sedangkan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Ambon Drs. H. Jufri Ghalib, SH. MH dalam sambutannya sangat bersyukur kepada Allah Swt, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, pada siang hari kita dapat hadir dalam acara ini.
Dalam moment yang berharga ini pula, merupakan bagian dari upaya kita untuk merenungkan nilai-nilai luhur, menghadirkan kembali keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan kita saat ini, serta menyemarakkan syi’ar Islam khususnya di Maluku tercinta ini.
Sejarah telah mencatat, bahwa Nabi Muhammad Saw adalah seorang tokoh/ Pemimpin yang paling sukses dalam merubah dan membangun ummat manusia, khususnya bangsa Arab, sehingga menjadi bangsa yang maju dan beradab dalam kurung waktu yang sangat singkat, bahkan mampu mengalahkan dua Negara super power saat itu, yakni bangsa Romawi dan Persia, sehingga seorang Orentalis Barat Michael Hard dalam bukunya : The One Hundred Rangking Of The Most Influencer Person In History. Meletakan Posisi Nabi Muhammad SAW sebagai urutan pertama manusia di Dunia yang sangat Unggul. Untuk itu melihat posisi kita sebagai pegawai Peradilan Agama yang secara teknis sebagai pelayan masyarakat bagi pencari keadilan, tentunya memiliki misi.
“Saya ingin menggaris bawahi beberapa hal yang menurut saya sangat penting, antara lain tentang sifat kepemimpinan Nabi yang mengedepankan kepekaaan atas kesulitan rakyat atau sesama, sense of crisis, semangat untuk meraih kemajuan, sense of achievement, dan semangat kasih sayang kepada sesama”ujarnya.
Selanjutnya beliau menyampaikan 2 hal yang penting, yaitu “Pertama. Bahwa junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, dalam rangka mengajak dan membimbing umatnya untuk menjalankan hal-hal yang benar, beliau selalu menjadi dan memberi contoh melalui perbuatannya, bukan hanya melalui kata-kata. Kedua. Rasulullah juga amat gigih dan tegas untuk melawan perilaku-perilaku yang merusak, atau mendatangkan kerusakan”pesannya.
Dalam sambutan akhirnya, beliau mengharapkan, agar dapat meneladani dan perjuangan Nabi Muhammad Saw, tidak hanya perjuangan menyebarkan risalah tauhid semata, tetapi juga perjuangan untuk menciptakan tatanan kehidupan bermasyarakat dan daya kerja. Sehingga dari pemikiran tersebut dapat menciptakan Pegawai Peradilan Agama yang serius dalam bekerja,antara lain bekerja keras, cerdas dan ikhlas, dalam rangka mengorbitkan bintang timur.
Ta’mir Amar Ma’ruf Keluarga Besar Pengadilan Tinggi Agama Ambon, dalam peringatan ini, menghadirkan da’i atau penceramah dari luar, yaitu Ustadz Drs. H. Muhammad Ma’ruf. MSi, Bintal Kodam XVI Pattimura Maluku, dalam hikmahnya menyampaikan, tentang aplikasi kelahiran nabi Muhammad saw, yang menurutnya, “yang namanya maulid itu adalah peringatan bukan perayaan, maka boleh dilaksanakan kapan saja”ujarnya.
Kalau perayaan dalam Islam hanya ada dua, Idhul Adha dan Idhul fitri, sedangkan peringatan banyak sekali diantaranya ; Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, 1 muharram dan lain sebainya. “Kalau umat Islam barometernya perayaan, bukan peringatan, maka Insya Allah orang Islam akan maju ”tandasnya.
Momentum Maulid Nabi Muhammad Saw adalah meneladani sifat Rasulullah Saw, bukan seperti merayakan hari ulang tahun anak kita, “ini meneladani atau mencontoh sifat-sifat Rasulullah, dan sebagian umat islam, ada yang mengatakan ini bid’ah, silahkan saja” tegasnya.
Dalam Surat Al-Ahzab 21, yang artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
Menurutnya , ada empat keteladanan Rasulullah Saw, yang dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari;
1. Meneladani akhlak beliau dalam rumah tangga;
Bagi orang-orang yang telah berkeluarga, maka Rasulullah Saw adalah teladan yang terbaik. Beliau tidak pernah berkata kasar kepada isteri dan anaknya. Adapun sikap Nabi dengan keluarganya bersikap adil, dan selalu bermusyawarah dengan Istrinya.
Nabi Muhammad saw senantiasa membiasakan diri dengan akhlak terpuji dan menjauhkan diri dari akhlak tercela, serta giat beramal shaleh yang bermanfaat bagi orang banyak.
2. Meneladani akhlak beliau sebagai imam dalam shalat;
Ketika beliau menjadi imam dalam shalat berjamaah , beliau selalu menengok kebelakang terlebih dahulu. Apabila jamaahnya muda-muda, beliau selalu membaca ayat-ayat yang panjang, dan apabila jamaahnya orang tua-tua, beliau selalu membaca ayat yang pendek. Ini menujukkan, bahwa beliau sangat memperhatikan kondisi umatnya.
3. Meneladani akhlak beliau ketika menjadi panglima perang;
Beliau selalu berjihad di jalan Allah, sebagai panglima perang, beliau selalu gigih dalam membela umatnya, akan tetapi selalu mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,tidak melakukan perusakan apalagi membunuh jiwa yang tidak berdosa.
Meneladani Rasululllah hendaklah meneladaninya secara kaffah,jangan setengah-setengah,apalagi hanya melakukan sesuatu yang dirasa mendatangkan keuntungan sesaat. Banyak yang meneladani Rasulullah untuk juhud terhadap dunia,tetapi tidak meneladani bahwa Muhammad adalah seorang pekerja keras yang selalu memenuhi kebutuhan keluarganya dengan tangannya yang agung tanpa meminta-minta.
4. Meneladani akhlak beliau ketika menjadi ekonomi sejati;
Transaksi bisnis sama sekali tidak ditujukan untuk memupuk kekayaan pribadi, namun justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnis dengan etika yang tinggi. Adapun hasil yang didapat harus didistribusikan sebanyak mungkin kemaslahatan umat.
Prinsip yang Rasulullah pegang cukup 3 hal saja, yaitu: jujur, saling menguntungkan kedua pihak, hanya menjual produk yang bermutu tinggi. Tidak boleh berbohong dan menipu pembeli, mengenai barang yang dijual, carilah keuntungan yang wajar. Jika pembeli bertanya, sebutkan harga modalnya kepada para pelanggan yang tidak mampu membayar kontan (tunai), berikanlah waktu untuk melunasinya. Bila dia betul-betul tidak mampu membayar setelah masa tenggat pengunduran itu, padahal dia telah berusaha, maka ikhlaskanlah
Hikmah akhirnya ustadz Ma’ruf mengingatkan kepada kita, agar selalu mencontoh dan meneladani sifat-sifat rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, “Insya Allah akan selamat dunia dan akherat, karena rasulullah selalu berpegang pada Al-Qur’an ”.
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Drs. Mahmudi, MH (hakim Tinggi) dan makan siang bersama.(ar)