Pisah Sambut Ketua PA Surabaya dan Tasyakuran ISO 9001:2008
Surabaya | PA Surabaya
Hari Rabu tanggal 18 Mei 2016 adalah momen yang tidak mudah untuk dilupakan untuk Pengadilan Agama Surabaya. Karena pada saat itu dilaksanakan acara pisah kenal antara Ketua lama Bpk. Dr.Drs. Mame Sadafal, MH dengan Ketua baru Bpk.Drs.H.Suhadak, SH.MH. sekaligus tasyakuran atas perolehan sertifikasi ISO 9001:2008. PA. Surabaya.
Sambutan dalam acara tersebut diawali oleh wakil ketua PA. Surabaya, beliau mengucapkan terima kasih kepada hadirin yang telah memenuhi undangan acara tersebut dan kepada panitia yang telah membantu terlaksananya acara ini. Di sela-sela sambutannya beliau mengungkap sedikit perjalanan perolehan ISO, dengan dukungan Tim ITI akan memberikan dorongan melakukan terobosan untuk kelancaran proses penyelsaian perkara yang dapat mengantarkan Pengadilan Agama Surabaya memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. Terakhir beliau mengucapkan selamat jalan kepada Ketua lama semoga sukses, dan kepada Pejabat baru semoga dapat meningkatkan kinerja di Pengadilan Agama Surabaya.
Pada kesempatan itu Pejabat lama memberikan sambutan yang pada pokoknya bahwa kesuksesan dalam sebuah lembaga atau instansi kuncinya adalah persatuan dan kesatuan serta kebersamaan. Dan sikap kita agar mengikuti sifat air yang selalu dapat mengaliri dan membersihkan setiap tempat yang dialirinya. Sementara Ketua yang baru dilantik mengajak kepada pegawai untuk bersama-sama mempertahankan ISO 9001:2008 tetap di Pengadilan Agama surabaya.
Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya berharap agar Ketua yang baru mempunyai greget yang lebih dibanding dengan Pejabat lama. ISO bukanlah sekedar formalitas, akan tetapi dengan ISO selalu dapat meningkatkan kwalitas kinerja yang dapat meminimalisir keluhan-keluhan dari masyarakat karena prioritas utama adalah pelayanan kepada masyarakat. Ingat dan hati-hati KPK membentuk satgas peradilan yang setiap saat mengintai kinerja setiap personal peradilan.
Sekretaris Dirjend Badilag Mahkamah Agung H.Tukiran, SH.MM menyampaikan bahwa keberadaan ISO sejatinya untuk menjawab tiga permasalan: 1.Sulitnya masyarakat mengakses pengadilan, 2.Lambatnya penyelesaian perkara 3.Integritas badan peradilan. Dan hal-hal yang mempengaruhi keberadaan ISO adalah silih bergantinya pejabat, kondisi juga komitmen dan konsistensi dalam melaksanakan sistem yang terbangun. (sfd).