Pesan Bermakna Hakim PA Muara Teweh
Muara Teweh | pa-muarateweh.go.id
Senin Pagi di hari yang sejuk pukul 08.00 WIB, Seluruh Aparatur Pengadilan Agama Muara Teweh seperti hari biasanya berkumpul dengan rapi untuk melaksanakan giat apel pagi dalam memulai senin produktif. Giat apel dipimpin oleh Hakim PA Muara Teweh Bapak Abdurahman Sidik, S.H.I bertindak sebagai Pembina, adapun petugas apel yang bertugas yaitu Memen Al Husni, dan yang menjadi pembaca acara yaitu Faridah dan pembaca doa yaitu Kasubag PTIP Bapak Saini.
Dalam pembinaan apel pagi ini Nampak berbeda Pembina menyodorkan pilihan tema kepada peserta apel, dengan memberitahukan isi tema sesuai apa yang ada dalam isi kantong tersebut. para peserta dominan memilih kantong kanan. Dilanjutkan beliau mengharapkan partisipasi dari peserta untuk maju ke depan untuk membacakan apa isi secarik kertas yang dikeluarkan sebelumnya terlebih dahulu Bapak Sidik menampilkan ke peserta lain barulah Bapak Wawan menjelaskan apa makna dari kertas tersebut.
“menurut saya ini secarik kertas putih dengan warna abu-abu ditengahnya,maknanya bagi saya adalah bahwa karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat”. Jawaban Bapak Wawan Mendapat apresiasi dari Hakim Bapak Sidik 98% mendekati kebenaran, kemudian pak wawan memperoleh hadiah atas keberanian maju kedepan dan mengemukakan pendapatnya. Amanat dilanjutkan dengan bahasan mengenai kertas tersebut dengan mengaitkan peribahasa Karena Nila Setitik, rusak susu sebelenga. Beliau menjelaskan bahwa dalam menilai seseorang kita harus memposisikan diri wasatha atau tengah, artinya dalam mepercayai orang kita haruslah berhati-hati. Husnudzon itu bagus namun hati-hati dalam berprasangka. Intinya jangan terlalu mudah menilai seseorang langsung.
Giat apel diakhiri dengan pembacaan doa dan pengucapan delapan nilai Mahkamah Agung diikuti oleh Seluruh peserta apel.