Peringatan Maulid di PA Masohi Mengangkat Tradisi Lokal
Masohi | www.pa-masohi.go.id
Kamis, 7 Februari 2013, Pengadilan Agama Masohi melaksanakan peringatan Maulid Nabi SAW. Sebuah momen yang dilaksanakan setiap tahun, dan dirayakan oleh umat muslim hampir seantero Nusantara ini, sebagai sebuah peringatan, yang mengingatkan kita pada sosok suri tauladan yang dibanggakan di pelosok dunia, dengan kehadirannya sebagai “rahmatan lil alamin”.
Kegiatan yang berlangsung meriah ini di hadiri oleh pegawai Pengadilan Agama Masohi, pimpinan PA Masohi, Drs. Mursidin, MH (KPA Masohi) dan Drs. Rahmat (WAKA PA Masohi), serta ibu-ibu pengajian pada Pengadilan Agama Masohi dan ibu-ibu Dharma Yukti PA Masohi.
Dalam kegiatan peringatan Maulid kali ini, diisi dengan berbagai agenda kegiatan yakni pembacaan rawi dan melantunkan sarafal anam oleh ibu-ibu pengajian Pengadilan Agama Msohi dan ibu-ibu Dharma Yukti PA Masohi yang menjadi cirri khas, serta diisi dengan sambutan oleh WAKA PA Masohi serta Hikmah Maulid yang dibawakan oleh Drs. Musidin, MH.
Drs. Rahmat dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada ibu/bapak pegawai Pengadilan Agama Masohi, yang mana telah mempersiapkan hal-hal yang menyangkut dengan kegiatan ini, walaupun dengan waktu singkat, dapat tampil membawakan rawi dan lantunan sarafal anam, dengan merdu. Lanjutnya, Rasulullah tidak pernah meminta kepada umatnya untuk merayakan hari kelahiranya, namun ini adalah bentuk kecintaan hamba kepada Rasulnya, sebagai rahmat sekalian alam.
Selain itu, dalam Hikmah Maulid yang dibawakan oleh Drs. Mursidin, MH, menyampaikan bahwa, peringatan mauled pertama kali dilaksanakan jauh setelah wafatnya Rasulullah SAW. Adanya ide-ide cemerlang, untuk mengenang sosok suri tauladan, Rasulullah SAW, sejak kelahiran, hingga wafatnya Rasulullah yang dituangkan pada kitab barjanji yang ditulis oleh seorang pujangga dan penyair ternama bangsa Arab pada saat itu yang bernama Abu Ja’far Al Barzanji, yang sekarang dikenal dengan kitab barjanzi, tandas beliau.
Maulid dan barzanji seakan tak dapat pisahkan, telah menyatu dikalangan umat muslim di belahan nusantara. Apalagi dikolaborasikan dengan irama rebana yang dibawakan oleh ibu-ibu pengajian PA Masohi membuat suasana lebih semarak. Kitab barzanji tersebut yang menceritakan perjalanan Nabi sejak kelahiran, masa remaja, masa kerasulan, hingga wafatnya sosok teladan ini tidak asing lagi.
Sehingga dengan kegiatan perayaan Maulid ini, bukan hanya sekedar peringatan belaka, namun harus bisa memahami makna yang terkandung dalam isi barzanji yang dilantunkan tersebut. Peringatan Maulid di PA Masohi ini mengangkat tradisi local dengan pembacaan rawi dan lantunan syarafal anam diiringin dengan rabana/gendang khas Maluku, yang kadang-kadang diselingi dengan syair yang begitu akrab ditelinga masyarakat muslim Indonesia.
“ya Rabbi salam ‘alaika, ya Rasul salam ‘alaika,
Ya Habib salam ‘alaika, Shalawatullah ‘alaika”