logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Pembinaan Sesditjen Badilag, Arief: Jika Ingin Sukses, Harus Berani Keluar Dari Zona Nyaman

Aparatur Pengadilan Agama Bengkayang mengikuti pembinaan dari Sekretaris Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama, Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M., Kamis, 24 September 2020 melalui zoom meeting yang diadakan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak. Selain jajaran aparatur PA Bengkayang, acara ini juga dikuti oleh seluruh aparatur Peradilan Agama se-Kalimantan Barat. Dalam acara yang dikemas dengan simulasi presentasi pembangunan zona integritas oleh Ketua Pengadilan Agama se-Kal-Bar yang diusulkan Zona Integritas ini, Arief Hidayat memaparkan ada 7 kunci menuju sukses. Pertama, mulai dengan buat target yang akan dicapai. Kedua, kerja keras. Ketiga, sungguh-sungguh. Keempat, Optimis. Kelima, Jika gagal coba lagi. Keenam, Berhenti menyalahkan orang lain. Ketujuh, Sertakan Allah Yang Maha Kuasa dalam setiap aktifitas.

Selain itu, menurut mantan Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Jakarta ini, kesuksesan itu tidak akan didapat seketika. Butuh kerja keras dan persiapan yang harus dilakukan sebelumnya. Kesuksesan juga tidak akan menghampiri orang-orang yang sudah merasa cukup berada di zona nyaman. Perlu ada gerakan dan tindakan berani keluar dari zona nyaman bagi mereka yang ingin meraih kesuksesan. Gerakan zona nyaman tersebut memiliki akar atau dasar dari al-Qur’an surah al-Insyiroh (94) ayat 7. “apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”.

Sementara mengenai Zona Integritas, menurut alumnus Pasca sarjana Universitas Bandar Lampung ini, keberhasilan dari zona integritas dapat diukur dari 3 hal. Pertama, tidak ada keluhan dari stakeholders (internal dan eksternal). “jika di kantor itu ada aparatur yang masih mengeluhkan AC-nya panas, komputer atau laptop sering mati dan lambat diperbaiki, gaji orang terlambat, hal itu menunjukkan bahwa kantor tersebut gagal dalam mewujudkan zona integritas”. Tuturnya. “demikian pula apabila tamu Pengadilan menemukan WC bau dan kotor dan masih ada praktek-praktek pungli, jangan bicara lagi zona integritas”. Tambahnya. Kedua, perubahan budaya kerja.

Dalam budaya kerja ada istilah bad service, good service dan service excellent. Dari ketiga item ini, yang paling sempurna adalah service excellent. “service excellent adalah ketika seseorang tidak terlalu mempertanyakan hak-haknya dan yang lebih dipentingkan adalah penunaian kewajiban dan memberikan pelayanan terbaik kepada stake holders”. Ungkap Pak Arief. Ketiga, perubahan sikap dan prilaku. Dalam zona integritas, dituntut ada perubahan kinerja dan attitude dari aparatur. Jika sebelumnya bertindak masa bodoh dan sering meninggalkan pekerjaan dan kantor tanpa ada alasan yang dilegalkan serta membiarkan ruang kerjanya tidak rapi, sejatinya dia belum mewujudkan zona integritas. Oleh karena itu menurut Pria kelahiran Kotabumi ini, salah satu cara termudah adalah buat kata-kata yang menggugah bagi siapapun yang membacanya dan sertakan dengan gambar-gambar karikatur atau kartun yang disukai. “jika ada yang merasa tersinggung dengan tulisan-tulisan tersebut, maka dapat dipastikan dia adalah suspectnya atau yang dituju oleh tulisan itu”. Pungkasnya.

Sesi terakhir, masing-masing Ketua Pengadilan Agama se-Kalbar yang diusulkan meraih WBK diberi kesempatan untuk simulasi presentasi Pembangunan Zona Integritas. Ketua Pengadilan Agama Bengkayang, Muhlis, S.H.I., M.H. mempresentasikan tahapan-tahapan zona integritas di Pengadilan Agama Bengkayang hingga diusulkan ke Kemenpan untuk meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Dalam sesi ini, Muhlis menampilkan slide-slide power point yang telah disiapkan sebagai bahan presentasi yang memuat 6 area perubahan yang telah dilakukan, before-after zona integritas serta inovasi-inovasi yang telah dibangun di Pengadilan Agama Bengkayang.

Di akhir sesi, pak sesditjen badilag memberikan saran kepada seluruh satker yang diusulkan meraih WBK tentang trik-trik agar presentasi pembanguna Zona Integritas tampak menarik dan membuat penguji penasaran dan berusaha menelisik lebih jauh mengenai pembangunan ZI pada satuan kerja. Menanggapi pembinaan ini, Muhlis sangat mengapresasi dan berterima kasih kepada pak sesditjen dan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak yang telah menyelenggarakan acara ini karena memberikan saran dan masukan yang riil dalam memperkaya pemahaman aparatur Pengadilan Agama Bengkayang tentang membangun budaya kerja dan kinerja yang baik di kantor. Alih-alih, pembangunan zona integritas di Pengadilan Agama Bengkayang yang saat ini sudah pada tahap penilaian dari Kemenpan RB karena telah mengirim seluruh data dukung yang menjadi persyaratan untuk diusulkan meraih WBK.

Putera asli Medan ini berharap agar pasca mengikuti kegiatan ini, aparatur Pengadilan Agama Bengkayang dapat mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh sehingga mengubah sikap dan prilaku serta kinerja menjadi semakin meningkat signifikan. “apa yang disampaikan pak sesditjen sangat bermanfaat terutama ungkapan agar berani keluar dari zona nyaman sehingga seluruh aparatur termotivasi untuk semakin meningkatkan kinerjanya” pungkasnya.

Salam Zona Integritas dan Berani Keluar Dari Zona Nyaman.

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice