Pansek PTA Semarang Dilantik

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on 15 Februari 2013.

KPTA melantik Panitera/Sekretaris yang baru

Semarang|pta-semarang.go.id

Drs. H. Wildan Suyuthi Mustofa, SH.MH., Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang pada pagi hari ini, Jum’at 1 Pebruari 2013 M. bertepatan dengan tanggal 20 Rabi’ul Awwal 1434 H telah melantik dan mengambil sumpah jabatan H. Tri Haryono, S.H. sebagai Panitera / Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Semarang berdasarkan S.K. Sekretaris M.A.R.I. nomor 882/SEK/Kp.01/SK/11/2012 tentang Pengangkatan Pemindahan Jabatan Panitera di Lingkungan Peradilan Agama tanggal 14 Nopember 2012. Yang kemudian dilanjutkan dengan acara penyaksian serah terima jabatan dari pejabat lama, yaitu Drs. Juhrianto Arifin, S.H., M.H. kepada pejabat yang baru dilantuk.

H. Tri Haryono, S.H. sebelumnya merupakan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Bandung. Sedangkan Drs. H. Juhrianto Arifin, S.H., M.H. telah disumpah dan dilantik pada tanggal 29 Januari 2013 yang lalu sebagai Panitera / Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Bandung.

Selesai prosesi acara pengambilan sumpah / pelantikan dan serah terima jabatan yang memakan waktu 15 menit tersebut dilanjutkan dengan acara Lepas Sambut. Di hadapan para undangan yang terdiri dari Pimpinan, Hakim Tinggi, Pejabat Struktural dan fungsonal dan Dharma Yukti Karini PTA Semarang, Ketua dan Hakim Tinggi serta rombongan PTA Bandung, Ketua dan Panitera/Sekretaris PA se Jawa Tengah, Panitera/Sekretarsi PT Jawa Tengah dan Panitera/Sekretaris PTA Jogyakarta sebagai Sekretaris IPASPI Pusat, Juhrianto Arifin menyampaikan kata pamitannya.

“Selama bertugas di PTA Semarang dalam kurun waktu 5 tahun, 8 bulan dan 25 hari (dilantik 4 Mei 2007 – dilantik di PTA Bandung 29 Januari 2013), dengan Bapak Pimpinan, Hakim Tinggi, Pejabat Kepaniteraan dan Struktural, saya dapat bekerjasama dengan baik dalam suasana yang kondusif dan “aduhai” sehingga tidak terasa lama.dan bahkan terasa sangat cepat sekali,” demikian ungkap Juhrianto Arifin mengawali kata pamitannya.

Pada kesempatan tersebut juga dilaporkan bahwa hampir semua gedung kantor Pengadilan Agama di Jawa Tengah sudah sesuai prototipe M.A.R.I dan hanya menyisakan dua satker yang belum, yaitu gedung kantor Pengadilan Agama Temanggung dan PTA Semarang.

Sementara itu Tri Haryono dalam kata perkenalannya mengawali dengan rasa terimakasihnya karena merasa “bombong” (Bhs Jawa : merasa bahagia, bangga dan terhormat) telah dihantarkan oleh Ketua PTA Bandung dan rombongan. Disampaikannya pula bahwa sebenarnya Tri Haryono adalah merupakan “anak yang hilang” dan kini telah kembali lagi, karena berasal dari Jatinom Klaten, dan sejak 1989 hingga 1993 sudah menjadi bagian PTA Semarang dengan jabatan terakhir Panitera Muda Hukum PTA Semarang.

Setelah itu menjabat sebagai Kepala T.U. di PA Wonosari, sejak 1995 hingga 2004 menjabat sebagai Panitera / Sekretaris PTA Jogyakarta, Awal 2004 hingga akhir 2009 menjabat sebagai Panitera / Sekretaris PTA Surabaya yang kemudian pada 20 Oktober 2009 dilantik menjadi Panitera / Sekretaris PTA Bandung. “Dan pada hari ini “anak yang hilang” telah kembali, mohon doa dan restunya agar dapat mengemban amanah untuk bersama-sama memajukan roda organisasi PTA Semarang ini.” demikian harapan Tri Haryono mengakhiri kata perkenalannya.

Ketua PTA Semarang, Drs. H. Wildan Suyuthi M., S.H., M,H., dalam sambutannya mengingatkan kembali bahwa baru saja telah dilakukan suatu pernyataan sakral yang berupa sumpah dari H. Tri Haryono, S.H.. Sumpah merupakan pernyataan yang dibuat dan diucapkan oleh seseorang karena keharusan organisasi dan bagi yang bersangkutan merupakan pernyataan untuk berbuat sebagaimana yang telah diucapkan di depan para hadirin dan dihadapan Allah. Para hadirin merupakan saksi yang melihat dan mendengar dan mencatatnya untuk kemudian melihat apakah sumpah tersebut benar-benar dijalankan atau tidak.

Mutasi, promosi dan demosi merupakan bagian dari manajemen Sumber Daya Manusia. Promosi dan mutasi dalam kerangka suatu organisasi adalah lazim, semata untuk kepentingan organisasi itu sendiri. Karena dengan promosi dan mutasi itu akan diperoleh penyegaran, peningkatan wawasan dan suasana baru. Demikian disampaikan Wildan Suyuthi.

Dalam rangka pembinaan kepada seluruh pejabat yang hadir Wildan Suyuthi mengingatkan kembali bahwa Panitera/Sekretaris merupakan unsur pembantu Pimpinan dan bahkan diibaratkan sebagai “suami isteri”. Panitera/Sekretaris merupakan Kuasa Pengguna Anggaran yang ditunjuk Ketua.

Ketua juga harus terlibat sejak perencanaan penyusunan anggaran, pelaksanaan dan mengawasinya. “Maka bila terjadi suatu benturan antara Panitera / Sekretaris dengan Pimpinannya pasti terdapat “misunderstood perceptions”, demikian kesimpulan Wildan Suyuthi.

Suasana saat sambutan Panitera/Sekretaris yang baru.

Pada akhir sambutannya Wildan Suyuthi mengingatkan kembali saat ini para aparat jajaran peradilan berada dalam Era Reformasi Birokrasi Gelombang II. Reformasi sebagai suatu paradigma yang besar dalam tata kelola pemerintahan, suatu paradigma yang prioritasnya pada pelayanan pada masyarakat pencari keadilan.

Acara yang berlangsung di ruang Pontjowati Hotel Patra Jasa Semarang tersebut berlangsung selama kurang lebih 1 jam 15 menit berakhir dengan doa yang dipandu oleh Drs. H. Sam’un Abduh, S.Q., M.H.. Hakim Tinggi PTA Semarang.

Dalam doa tersebut terdapat harapan bahwa segala daya upaya dan pemikiran Pejabat lama terhadap kemajuan PTA Semarang dapat menjadi amal sholeh dan ibadahnya sementara itu pejabat yang baru dimohonkan bimbingan dan petunjukNYa dalam mengemban amanah melanjutkan untuk memajukan PTA Semarang di masa depan.

Acara yang dikemas dengan sederhana dan cepat tetapi tidak mengurangi kekhidmatan ini berakhir tepat pukul 10.30 WIB. Para rombongan dari Bandung melanjutkan perjalanan ke Boyolali menghantar H. Tri Haryono, S.H. pulang ke kampung halamannya. Selamat datang Pak Tri, selamat jalan dan terimakasih Pak Juhri. (f&n)