logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

PA Tembilahan Gelar Bintal Rutin

Tembilahan | www.pa-tembilahan.go.id

Seperti biasa setiap dua minggu sekali  ba,da ashar, Pengadilan Agama Tembilahan melaksankan binbingan mental ( BINTAL ) kepada seluruh Hakim, pegawai  dan honorer. Kamis tanggal  23 Mei 2013 yang mendapart giliran ( jadwal ) yang memberikan tausyiah adalah Ustaz Drs. Bulgani (Panitera / Sekretaris)  Pengadilan Agama.

Mengawali taushiahnya, ustaz mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an surah al-ashr ayat 1-3: 

“Demi  masa  sesungguhnya  manusia  berada  dalam   kerugian,  melainkan  orang- orang  yang mengerjakan  kebajikan  serta  saling  menesehati untuk kebenaran  dan saling menasehati  untuk kesabaran”.  (QS. Al-‘ashr  1-3).

Allâh  swt  berikan waktu yang sama kepada  manusia,yaitu 24 jam. Terkadang  banyak  manusia yang membiarkan   kesempatan itu begitu saja. Ada yang malas-malasan padahal ia tahu jika hari esok akan menghadapi ujian.Ada lagi yang memakai waktunya dihabiskan untuk bermain, alasan nya karena dunia ini hanya tempat bermain-main.

Taubat bisa nanti saja, kalau sudah tua barulah    bertaubat.   Orang- orang  seperti  ini   sungguh  keterlaluan,  ia  menganggap  enteng  urusannya. Padahal  ia tidak tahu bahwa selama ini yang memberikan kenikmatan itu adalah Allâh. Sungguh  orang yang demikian adalah orang yang merugi. ujarnya.

Dari   ayat  di atas,  jika  kita telaah bersama, berarti posisi manusia dalam keadaan merugi, yaitu mereka merugi diakibatkan oleh perbuatannya sendiri. Manusia terjerat masalah karena ulahnya sendiri.  Misalnya  saja,  tidak  menjaga mulutnya ketika berbicara, sehingga banyak saudaranya yang membenci dirinya.  Jadi, sangat  jelas  bahwa  mereka merugi karena perbuatannya sendiri.

Mari kita telaah kembali ayat al-Qur’an di atas. Di sana terdapat pengecualian, jika kita berbuat baik, saling menasehati dan saling mengingatkan maka kerugian itu bisa dihindari. Kenapa demikian? Karena dengan kebaikanlah kita bisa terselamatkan. Dengan saling menasehati kita bisa mengingatkan orang yang belum baik supaya menjadi lebih baik.

Dengan demikian, berarti setiap   kesalahan   yang   dilakukan   oleh   orang   lain  bisa    kita   cegah. Jika   salah   satu   ada   yang  lupa   maka   yang   satu   mengingatkan,    begitu  seterusnya dan sebaliknya. Mengingatkan dengan penuh kelembutan seperti Allâh swt dan Rasûlullâh ajarkan tentunya.

Dalam Al-Qur’an Allâh swt memerintahkan kita untuk menyeru kepada kebaikan (ta’muruna bil ma’ruf) dengan cara yang santun dan indahlah maksudnya. Tujuannya adalah mengajarkan dengan kelembutan dalam mengingatkan manusia, bukan dengan cara kekerasan. Bagaimana mungkin Allâh swt menyuruh kita untuk berbuat baik kepada orang lain, sedangkan diri kita belum baik. Berarti secara lembut Allâh swt mengingatkan kita untuk menjadi orang baik dulu, setelah itu baru ke orang lain, wallahu a’lam.  ( Tim Redaksi ).

 

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice