PA Sijunjung Rancang Enam Kegiatan Penunjang Kinerja
Sijunjung | pa-sijunjung.go.id
Pentingnya sebuah perencanaan kerja oleh sebuah instansi merupakan tolok ukur bagaimana kualitas kinerja instansi tersebut. Dengan dibuatnya program kerja yang akan dilaksanakan dalam rentang waktu tertentu akan memudahkan instansi tersebut untuk menentukan langkah dan kebijakan serta rencana kerja yang akan diambil.
Pada kegiatan rapat koordinasi awal tahun PA Sijunjung, telah dirumuskan beberapa kegiatan penunjang kinerja. Kegiatan-kegiatan yang dirancang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja pegawai PA Sijunjung, yang pada akhirnya akan bermuara pada pelayanan prima terhadap masyarakat pencari keadilan.
Dalam kegiatan Rapat Koordinasi Awal Tahun 2013 di PA Sijunjung, terdapat 6 (enam) kegiatan penunjang utama yang sudah dirancang, yaitu:
1. Diskusi permalasahan hukum.
Diskusi ini akan diadakan sekali dalam 1 bulan, setiap hari Rabu minggu kedua. Target dari diadakan kegiatan diskusi ini adalah agar terciptanya kondisi dimana seluruh pegawai PA Sijunjung mampu mendiskusikan seluruh permasalahan hukum, terutama yang berkaitan dengan tupoksi pengadilan agama.
Sehingga dengan dibiasakannya pegawai untuk berdiskusi sambil mencari rujukan yang jelas, tepat dan benar, secara tidak langsung akan menghasilkan aparatur yang kritis, kreatif dan inovatif, karena kinerja yang dilakukannya berlandaskan aturan dan mereka memahami esensi dari pekerjaannya, kenapa dia harus melakukan ini, untuk mencapai tujuan apa, dan apa landasan yuridisnya. (Baca Jadwal Diskusi Pembahasan Hukum)
2. Diskusi bedah berkas.
Diskusi bedah berkas direncakan diadakan minimal sekali dalam 2 bulan, setiap hari Rabu minggu ketiga. Diskusi bedah berkas ini bukanlah upaya mencari-cari kesalahan dari sebuah berkas perkara, namun yang lebih penting ketika ditemukannya kesalahan atau kekeliruan juga didiskusikan solusi, bagaimana yang seharusnya, dengan demikian untuk ke depannya diharapkan tidak akan terjadi lagi. (Baca Jadwal Bedah Berkas)
3. Pelatihan SIADPA Plus.
Meskipun secara umum kemampuan pegawai dalam mengoperasikan SIADPA Plus sudah dianggap cukup, namun seiring dengan adanya perubahan format blanko dan menu-menu yang diterapkan baru-baru ini oleh tim administrator SIADPA Plus PA Sijunjung, perlu diadakan sosialisasi dan peningkatan keterampilan operator. Kegiatan pelatihan ini direncanakan akan diadakan sekali dalam 1 bulan setiap hari Rabu minggu keempat.
Adil, hakim PA Sijunjung mengatakan bahwa pelatihan akan laksanakan langsung ke meja operator, karena menurutnya akan lebih efektif apabila dilakukan pembinaan dan orientasi langsung ke meja kerja operator atau yang lebih populer disebut Diklat Di Tempat Kerja (DDTK). Hakim yang merupakan salah seorang tim administrator sekaligus yang akan memberikan materi dalam rangkaian jadwal pelatihan tersebut menambahkan bahwa selain metode DDTK juga akan diselingi dengan metode presentasi.
Metode presentasi yang dimaksud adalah dimana seluruh operator dikumpulkan di satu ruangan kemudian dipresentasikan materi pelatihan yang perlu diketahui oleh semua lini petugas dan pejabat agar terjadi kesamaan persepsi dan kesamaan pola tindak dalam mengimplementasikan SIADPA Plus ke depan. (baca Jadwal Pelatihan SIADPA Plus di sini)
4. Bina mental.
“Sebagai instansi yang bisa dkatakan 100% pegawainya beragama Islam, kita semestinya menerapkan “cara” bekerja yang Islami”, tegas pak Jamhur dalam beberapa kali rapat di PA Sijunjung. “Dengan mensinergikan kerja cepat, tepat, efektif dan efisien dengan sikap dan mental yang islami insyaallah akan menghasilkan produk kinerja yang berkualitas”, tambahnya.
“kulibas” atau “kuliah lima belas menit” ini rencananya diadakan dua kali dalam sebulan, yaitu pada minggu kedua dan minggu keempat.
Tahap pertama kegiatan ini sudah dilaksanakan pada tanggal 10 Januari lalu (baca beritanya di sini), diawali oleh Ketua PA Sijunjung, Pak Jamhur. Harapan beliau ketika membuka kegiatan rutin tersebut tidak lain agar kegiatan ini digemari, diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh pegawai, meskipun nanti ada kemungkinan ketika jadwal kegiatan datang tidak ada pimpinan --baik ketua maupun wakil ketua-- di kantor (baik karena urusan dinas ataupun yang lainnya-red). (baca jadwal kegiatan Bina Mental di sini)
5. Rapat Dinas.
Rapat dinas sangat diperlukan dalam sebuah organisasi pemerintah. Rapat dinas yang dilaksanakan secara rutin dan berkala akan memiliki impact (dampak) positif terhadap perbaikan pola dan hasil kinerja. Selain dapat dijadikan sebagai sarana penyampaian secara resmi oleh pimpinan/pegawai kepada pegawai lainnya, tentunya juga bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Rapat Dinas diagendakan setiap bulan pada hari Senin minggu pertama, setelah pelaksanaan apel rutin Senin pagi. Pokok pembicaraan bisa saja mengenai seluruh hal yang terjadi dalam pelaksanaan tugas, baik kendala, hambatan ataupun ide-ide kreatif yang mungkin perlu diadakan untuk peningkatan kualitas pelayanan prima kepada pencari keadilan.
Kemudian jika dilaksanakan secara rutin dan dicatat dalam notulen rapat dinas, kegiatan ini juga akan bermanfaat sebagai alat ukur progres kinerja unit organisasi, baik bidang keperkaraan, maupun bidang kesekretariatan, sehingga dapat dilihat tingkat efektifitas kebijakan yang telah dibuat serta dilaksanakan, untuk kemudian dilakukan evaluasi terus menerus. (bacajadwal kegiatan Rapat Dinas di sini)
6. Rapat Koordinasi.
Jadwal Rapat Koordinasi sengaja disatukan dengan jadwal Rapat Dinas, yaitu diadakan sekali dalam 3 bulan setiap hari Senin minggu keempat. Hal ini dimaksudkan karena jadwal dan tema rapat koordinasi akan mengacu pada hasil serta rencana yang telah dibuat pada kegiatan rapat dinas.
Dari serangkaian kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, Ketua dan Wakil Ketua PA Sijunjung berharap agar rencana baik ini akan berjalan efektif, efisien, menjadi kegiatan yang dibudayakan oleh pegawai PA Sijunjung, sehingga akan memacu semua pegawai untuk tetap mengupdate pengetahuan seputar pelaksanaan tugas masing-masing.
Tingkat pemahaman akan esensi serta tujuan melakukan sesuatu pekerjaan akan berpengaruh pada pola kerja dan hasil dari apa yang dikerjakan itu sendiri. Dalam rangka inilah PA Sijunjung membuat kegiatan yang diharapkan dapat menjadi momen peningkatan pemahaman, peningkatan keterampilan yang nantinya akan bermuara pada peningkatan kualitas kerja dan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. (AFR)