PA Nunukan Masuk 10 Besar Komentator Terbanyak
Nunukan | pa-nunukan.go.id
Berita yang sempat dirilis Tim Redaksi badilag.net kemarin siang, Rabu (16/1/2012) tentang “Wajah-wajah Baru Komentator Teraktif Badilag.net Tahun 2012,” adalah berita yang sangat menggembirakan, sekaligus sebuah ‘Award’ (penghargaan) buat PA Nunukan, di usianya yang baru setahun ini.
Sesuai judul berita di head-line menu “Seputar Ditjen” badlag.net itu, KPA Nunukan Drs. Rusliansyah, S.H., untuk pertama kali tampil sebagai wajah baru dan pendatang baru dalam belantika dunia “komentar-mengomentari” di alam maya, dan nangkring di posisi 10 besar komentator terbanyak.
“Sekalipun komentar ini berasal dari saya, tapi ‘penghargaan’ itu bukanlah untuk saya pribadi. Karena saya sendiri tidak pernah punya maksud seperti itu. Makanya penghargaan ini saya persembahkan buat PA Nunukan, buat seluruh pegawai PA Nunukan untuk dapat menjadi pemicu dan pemacu semangat dalam bekerja dan berkarya bagi diri sendiri dan orang lain,” kata KPA Nunukan merendah saat dimintai komentarnya oleh ‘Jurdilaga’ PA Nunukan.
10 besar komentator teraktif di Badilag.net sepanjang tahun 2012:
No |
Nama |
Satker |
Jumlah |
1. |
Masrinedi |
PA Painan |
802 |
2. |
Alimuddin M |
PTA Mataram |
507 |
3. |
Ayep SM |
PA Tasikmalaya |
491 |
4. |
Al Fitri |
PA Tanjungpandan |
432 |
5. |
Asni Falah |
PTA Bandar Lampung |
399 |
6. |
Chrisnayeti |
Badilag |
364 |
7. |
Daswir Tanjung |
PTA Bandung |
334 |
8. |
Ridhuan Santoso |
MS Aceh |
332 |
9. |
M.Tobri |
PA Kuningan |
330 |
10. |
Rusliansyah |
PA Nunukan |
301 |
Memang, dalam beberapa waktu belakangan ini, KPA Nunukan sangat gencar memacu dan memicu semangat para hakim dan pegawai untuk memberikan -- paling tidak, komentarnya di badilag.net. Dengan berkomentar, maka dapat dipastikan bahwa komentator itu telah membaca berita atau tulisan yang akan dikomentari.
Bahkan kepada para hakim diminta agar dapat membuat artikel atau tulisan ilmiah untuk di-publish di website PA Nunukan atau Badilag. Inilah salah satu kiat KPA Nunukan dalam menggerakkan semangat membaca para hakim dan pegawai PA Nunukan.
Banyak sekali sebenarnya manfaat yang akan didapat seseorang dengan membaca artikel atau pun berita di badilag.net. Di samping menambah pengetahuan dan mengasah intelektualitas, juga sedikit-banyak akan mengetahui perkembangan terkini di dunia peradilan agama. Sehingga tidak menjadikan seseorang “kuper” (kurang pergaulan) dalam hal informasi dan “gaptek’ (gagap teknologi) di dunia maya yang terus berkembang.
Terlebih lagi kepada para punggawa TI PA Nunukan dalam upayanya mengejar dan membuat berita, KPA Nunukan selalu concern dan men-support mereka dengan memfasilitasu amunisi-amunisi yang dibutuhkan, seperti buku-buku terkini komputer.
Semua kegiatan yang ada hubungannya dengan tupoksi PA Nunukan sebenarnya dapat diliput dan menjadi bahan sumber berita. Seperti misalnya rapat dinas, rapat koordinasi, DDTK, kunjungan tamu dari PTA atau Pusat, pembangunan gedung, sidang keliling, sidang itsbat massal, pembinaan rohani, dan sebagainya.
Pada waktu PA Nunukan berkesempatan mengadakan acara “Bimtek Siadpa Plus Pengadilan Agama Se-Kalimantan Timur,” yang diikuti oleh para KPA/Waka PA, Pansek dan Admin, yang dilanjutkan dengan “Kunjungan Muhibah Jilid II ke Konsulat Jenderal R.I. di Tawau dan Studi Banding ke Mahkamah Syariah Tawau,” beberapa waktu lalu, tim TI yang sekaligus merangkap jurnalis PA Nunukan, telah menurunkan beberapa buah tulisan beritanya, yang dikirimkan ke dan dirilis di badilag.net beberapa hari berturut-turut.
Bahkan, dengan bantuan seseorang di Badilag, 2 tulisan yang dikirimkan sempat ‘lolos sensor’ Tim Redaksi, dan nongol di menu “Seputar Ditjen” yang menjadi ‘kewenangan absolut’ Tim Redaksi.
Bahkan, atas usaha “Tim Kreatif” PA Nunukan, akhir 2012 kemarin, beberapa berita dan tulisan yang sempat tayang selama 2012 di pa-nunukan.go.id, pta-samarinda.net, dan badilag.net serta harian lokal di Nunukan, akhirnya dibukukan dalam sebuah ‘buku’ berjudul “PA Nunukan di Dunia Maya: Setahun Perjalanan Menembus Perbatasan Indo-Mal (6 Desember 2011-6 Desember 2012).”
Buku ini, di samping sebagai bukti dokumen terhadap berbagai kegiatan atau program yang telah dilaksanakan PA Nunukan dalam tahun 2012, juga sebagai potret dan refleksi diri para pejuang dan perintis hukum dan keadilan di perbatasan Indo-Mal (Indonesia-Malaysia). Terlebih lagi buku ini dapat menjadi dapat menjadi bacaan bagi ‘anak-cucu’ generasi penerus PA Nunukan yang akan datang.
Bagaimanapun, keberhasilan KPA Nunukan meraih penghargaan sebagai “10 Besar Komentator Terbanyak,” tidak terlepas dari andil seluruh pegawai PA Nunukan. Ini adalah juga keberhasilan PA Nunukan dalam kiprahnya meramaikan dunia maya, seperti diungkapkan KPA Nunukan.
Selamat kepada PA Nunukan atas prestasinya!