PA Nunukan Launching Buku
Cover Depan Buku “PA Nunukan di Dunia Maya”
Nunukan | pa-nunukan.go.id
Tidak terasa 1 tahun sudah PA Nunukan berkiprah melaksanakan tugas-tugas peradilan bagi masyarakat dan pencari keadilan di Kabupaten Nunukan, sejak diresmikannya operasionalisasi PA Nunukan oleh Sekretaris Ditjen. Badilag. Drs. H. Farid Ismail, S.H., M.H., dan sejak dilantiknya Ketua PA Nunukan Drs. Rusliansyah, S.H. oleh KPTA Samarinda saat itu Drs. Yasmidi, S.H. (sekarang KPTA Palembang), tanggal 6 Desember 2011.
Usia setahun bagi sebuah institusi peradilan tentu bukanlah usia yang cukup untuk melaksanakan tugas-tugas pokok dan fungsi (tupoksi) peradilan yang dibebankan. Usia setahun bagi PA Nunukan tentu saja adalah usia yang masih sangat muda dan belia dalam mencapai tujuan dan keberhasilan organisasi.
Tetapi hal itu tidak berarti bahwa sangat sedikit tugas dan capaian yang berhasil dikerjakan. Tidak berarti belum ada langkah-langkah nyata yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan program yang telah diitentukan dalam rencana kerja tahunan PA Nunukan.
Dengan segala sarana prasarana dan SDM yang ada dan terbatas, PA Nunukan sebagai PA yang ke-10 dalam lingkungan PTA Samarinda, Kalimantan Timur, mencoba -–meminjam slogan lambang Siadpa Plus–- “bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas,” dalam menembus perbatasan Indo-Mal (Indonesia-Malaysia), dengan meletakkan dasar-dasar manajemen institusional yang kuat dan terarah yang akan mendukung keberlanjutan perkembangan PA Nunukan ke depan.
Menapaktilasi perjalanan setahun PA Nunukan, khususnya di dunia teknologi informasi (TI), maka dalam rapat koordinasi akhir tahun beberapa waktu lalu, ‘Tim Kreatif” PA Nunukan berhasil me-launching ‘buku’ berjudul “PA Nunukan di Dunia Maya: Refleksi Diri Setahun Menembus Perbatasan Indo-Mal (6 Desember 2011--6 Desember 2012).”
Tidak seperti acara launching buku yang diadakan oleh penerbit atau pengarang buku best-seller yang biasanya dilakukan di hotel berbintang, dan tidak seperti acara launching buku “130 Tahun Peradilan Agama: dari Serambi Masjid ke Serambi Dunia,” dan 15 buku lain yang diterbitkan oleh Ditjen Badilag. dalam rangka “Peringatan 130 Tahun Badan Peradilan Agama” beberapa waktu lalu.
Acara peluncuran buku “PA Nunukan di Dunia Maya” ini berlangsung sangat sederhana di sela-sela acara rapat akhir tahun, Jum’at (28/12), di ruang sidang PA Nunukan yang dihadiri seluruh pegawai PA Nunukan.
KPA Nunukan Saat Menerima Penyerahan Buku dari ‘Tim Kreatif’
KPA Nunukan menyambut gembira atas peluncuran buku ini dan berterima kasih kepada ‘Tim Kreatif’ PA Nunukan atas upayanya menyusun dan meluncurkan ‘buku’ ini sebagai bacaan ‘wajib’ bagi seluruh pegawai PA Nunukan untuk dapat mengaca-diri dan belajar dari sejarah dan pengalaman masa lalu.
“Ini adalah kado istimewa peringatan setahun PA Nunukan beberapa waktu lalu sebagai potret diri setahun perjalanan para perintis dan pejuang hukum dan keadilan di perbatasan Indonesia-Malaysia (Indo-Mal) dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat dan pencari keadilan di Kabupaten Nunukan,” komentar KPA Nunukan saat menerima penyerahan buku dari ‘Tim Kreatif.’
Buku ini bukanlah buku seperti pada umumnya. Buku ini hanyalah merupakan kumpulan berita dan tulisan “apa adanya,” yang pernah dimuat di website badilag.net, pta-samarinda.net, pa-nunukan.go.id, atau pun harian lokal yang pernah mencatatkan sejarah perjalanan bayi PA Nunukan, baik ketika masih berada dalam kandungan induknya PA Tarakan, pada saat kelahirannya, maupun ketika mencoba belajar berjalan sendiri setahun ini dalam mewujudkan visi dan misinya menuju badan peradilan yang agung dan berwibawa.
Buku ini adalah sebuah potret dan refleksi diri mengenai eksistensi setahun PA Nunukan dalam dunia maya. Karena itu buku ini tidaklah berpretensi menggambarkan secara utuh PA Nunukan selama setahun ini. Tetapi paling tidak, dengan membaca buku ini kita akan menemukan benang-benang merah ikatan sejarah PA Nunukan sebelum, pada saat dan setelah kelahirannya. (Renafasya).