PA dan PN Tembilahan Gelar Apel dan Peringati HUT MA ke-68

Tembilahan | pa-tembilahan.go.id
Senin tanggal 19 Agustus 2013 M. bertepatan dengan tanggal 12 syawal 1434 H. bertempat di halaman Kantor Pengadilan Negeri Tembilahan dilaksanakan apel gabungan PA dan PN dalam rangka memperingati HUT Mahkamah Agung yang ke 68, hal in sesuai dengan surat Badan Urusan Administrasi ( BUA ) nomor: 224/BUA/HM.01.2/08/2013 tanggal 13 Agustus 2013. Yang dihadiri oleh Pimpinan, hakim, panitera/sekretaris, pejabat structural dan pungsional, pns maupun honorer serta seluruh keluarga besar PA dan PN Tembilahan.
Upacara dimulai pada pukul 08.00 wib. Ketua Pengadilan Negeri (Djono Witanto, SH) sebagai pembina upacara dan Ilyas, S.Ag ( Jurusita Pengganti ) sebagai Komandan Upacara.
Dalam amanatnya Pembina upacara membacakan isi Pidato Ketua Mahkamah Agung RI. Yang bertemakan “Dengan Kebersamaan dan Keterbukaan Menuju Peradilan Modern”.
Dalam isi Pidatonya, Ketua MA RI berpesan agar menjadikan lembaga peradilan secara keseluruhan, lembaga yang lebih mandiri, namun tetap transparan, akuntabel dan berwibawa di mata publik, dengan dikelola secara profesional, seperti kebijakan-kebijakan yang telah diambil antara lain, implementasi keterbukaan informasi, perbaikan sistem manajemen perkara dengan memperkenalkan implementasi Sistem Informasi / Teknologi Informasi, perbaikan sistem keuangan, pendidikan dan latihan, sampai upaya berkelanjutan dalam menciptakan akses yang lebih baik kepada masyarakat yang membutuhkan.
Foto bersama PA dan PN usai apel HUT MARI ke 68.
Disamping itu juga beliau berharap kepada seluruh warga Peradilan bahwa suatu saat nanti dapat diwujudkan badan peradilan yang agung, yang antara lain mengambil wujud sebagai peradilan modern, tidak hanya modern dalam arti perangkat, namun modern dalam cara berpikir.
Dipenghujung amanatnya Ketua MARI berpesan kepada seluruh warga peradilan untuk terus berbakti dan mengabdi yang terbaik pada bangsa dan Negara. Tingkatkan kualitas moral, mental, prilaku serta pengatahuan dan ketrampilan sebagai aparat peradilan yang professional dan berintegritas.
Pemotongan Tumpeng
KPA dan KPN sedang memotong tumpeng untuk diserahkan kepada hakim yang tertua dan yang termuda.
Usai apel acara dilanjutkan dengan pemotongan tompeng dan pembacaan do’a serta makan bersama sebagai wujud syukur kepada Allah swt. bahwa Mahkamah Agung terlah berusia 68 tahun seusia kemerdekaan republia Indonesia, “ Semoga Mahkamah Agung kedepannya tetap jaya dan ekses untuk mejadi lemabaga peradilan yang Modern dan Agung, amin.” ( Tim IT ).