MS Sinabang Berpartisipasi dalam Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji
Sianabang | sinabang.ms-aceh.go.id
Dalam upaya mendukung program Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji (GM3), Senin malam (14/4/2013), seluruh aparat Mahkamah Syar’iyah Sinabang ikut berpartisipasi melaksanakan Shalat Maghrib berjamaah di Masjid Agung Kabupaten Simeulue. Setelah shalat berjamaah, dilanjutkan dengan mengaji secara bergiliran hingga menjelang waktu shalat Isya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, para Hakim, Panitera/Sekretaris, seluruh pejabat fungsional dan struktural serta segenap staf Mahkamah Syar’iyah Sinabang.
“Kita sangat mendukung program ini, baik secara kelembagaan, kemasyarakatan maupun secara pribadi. Kita harus menjadi contoh di masyarakat, bahkan seharusnya kita juga menjadi pioneer-nya,” tutur Ketua MS Sinabang.
Program GM3 di Kabupaten Simeulue di-launching secara resmi oleh Bupati Simeulue Drs. Riswan NS bersama dengan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Simeulue Dra. Hj. Mirati pada 9 Pebruari 2013. Launching itu dilakukan bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1434 H di Masjid Agung Kabupaten Simeulue.
Saat itu Bupati Simeulue didampingi oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Sinabang, Ketua Pengadilan Negeri Sinabang, Ketua DPRK Simeulue, Dandim 0115/SML, Kapolres Simeulue, Ketua MPU Kab. Simeulue, S.Ag serta tokoh-tokoh masyarakat Simeulue di hadapan masyarakat.
Setelah resmi dibuka pada saat itu, program tersebut secara serentak dilaksanakan di seluruh masjid dan meunasah di 10 kecamatan dalam kabupaten Simeulue.
GM3 diluncurkan oleh Menteri Agama RI Surya Dharma Ali di Istora Senayan Jakarta beberapa bulan yang lalu adalah program yang dimaksudkan untuk memperbaiki akhlak umat Islam. Dengan program ini, diharapkan generasi muda Islam sejak dini sudah benar-benar memahami Al-Quran dan ajaran Islam.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI Nazaruddin Umar mengatakan, kegiatan ini akan dicatat dalam sejarah Indonesia yaitu menumbuh kembangkan kembali masyarakat untuk gemar mengaji.
“Kita sekarang jarang mendengar suara mengaji anak-anak di masjid, suatu saat, akan hilang tradisi yang sangat positif ini. Maka kita gaungkan kembali tradisi positif ini,” ujar Nazaruddin.
[ANB]
Habibi / Divisi Berita