MS Kualasimpang Terima Mahasiswa PPL STAIN Cot Kala Langsa

Kualasimpang | kualasimpang.ms-aceh.go.id
Pada tanggal 3 April 2014 Ketua MS Kualasimpang, Dra. Hj. Jubaedah, SH, bertempat di aula utama, menerima tamu Ketua Prodi Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Cot Kala Langsa, M. Nasir, S.Ag, MA yang didampingi 30 orang mahasiswa peserta PPL.
Maksud dan tujuan kedatangan Ketua Prodi sekaligus supervisor PPL Mahasiswa tersebut ingin menjalin kembali kerjasama dalam bentuk PPL yang telah terjalin selama satu tahun terakhir ini.
Dalam kata sambutannya Ketua Prodi memohon izin agar kiranya Ketua MS Kualasimpang dapat menerima 30 mahasiswa yang akan melaksanakan PPL selama 1 bulan di MS Kualasimpang sebagai bentuk penyempurnaan tugas-tugas perkuliahan di Jurusan Syariah. Untuk itu, Ketua Prodi mengharapkan Ketua MS Kualasimpang memberikan orientasi, bimbingan dan arahan kepada ke- 30 mahasiswa ini tentang Tugas Pokok dan Fungsi Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang.
Selain itu, Ketua Prodi juga menyarankan dan menghimbau kepada peserta PPL agar dapat secara serius mengikuti PPL ini karena selain menimba ilmu di Mahkamah Syar’iyah kegiatan ini juga untuk melengkapi tugas-tugas perkuliahan yang wajib harus diikuti dan akan mendapatkan penilaian dari Supervisor. Ketua Prodi juga meminta para hakim dan panitera MS Kualasimpang untuk menjadi pamong dari ke 30 mahasiswa tersebut.
Dalam arahannya Ketua MS Kualasimpang didampingi salah salah seorang hakim MS Kualasimpang, Handika Fuji Sunu, S.HI, secara singkat memberikan orientasi atau pembekalan kepada mahasiswa berkenaan dengan visi dan misi, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Mahkamah Syar’iyah sebagai lembaga peradilan bagi umat Islam.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kepada mahasiswa agar mengetahui dan memahami tupoksi yang diemban oleh Mahkamah syar’iyah dan apa saja wewenang Mahkamah Syar’iyah sehingga mahasiswa syariah akan benar-benar memahami secara komprehensif dan gamblang tentang peran Mahkamah Syar’iyah dalam tatanan sistem dan politik hukum di Indonesia secara umum dan di Aceh secara khusus.
Selain itu mahasiswa juga dapat menimba ilmu dan pengalaman tentang administrasi perkara atau persidangan, administrasi umum, dan pelayanan publik serta pengelolaan IT dalam sistem peradilan agama.

Ketua MS Kualasimpang dalam paparannya menegaskan bahwa selama ini masih banyak masyarakat yang belum memahami betul peran Mahkamah Syar’iyah untuk itu sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar informasi dan data tentang tupoksi Mahkamah Syar’iyah sangat signifikan harus benar-benar dikuasai sehingga ketika terjun dalam pengabdian kepada masyarakat apa yang diketahui dan difahami oleh mahasiswa itu harus disampaikan kepada masyarakat agar masyarakat bisa memanfaatkan Mahkamah Syar’iyah sebagai lembaga peradilan untuk menyelasaikan problema dan kasus-kasus yang dihadapi masyarakat. (tim redaksi).
