Mediasi Berhasil Sebagian Dalam Perkara Cerai Talak Oleh Hakim Baru PA. Sei Rampah
SEI RAMPAH - Setiap penyelesaian sengketa di Pengadilan wajib terlebih dahulu menempuh mediasi. Adapun yang dimaksud mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan Para Pihak dengan dibantu oleh Mediator. Hasil dari mediasi ada 4 jenis, yaitu a) Mediasi berhasil seluruhnya, b) Mediasi berhasil sebagian, c) Mediasi tidak berhasil, dan d) Mediasi tidak dapat dilaksanakan.
Pada tanggal 7 sampai dengan 8 September 2021, Ghifar Afghany selaku Mediator PA Sei Rampah melakukan mediasi perkara cerai talak nomor 773/Pdt.G/2021/PA.Srh. Hasil dari mediasi tersebut yaitu mediasi berhasil sebagian tuntutan hukum/objek. Mediasi yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan itu masing-masing pihak didampingi kuasa hukumnya.
Ghifar mengungkapkan bahwa mediasi berhasil sebagian tersebut karena para pihak memahami hak dan kewajiban masing-masing. Suami yang hendak menceraikan istrinya ada kewajiban yang harus ditunaikan kepada istrinya berupa pemberian mut’ah dan nafkah iddah. Istri yang hendak diceraikan suaminya memiliki hak berupa mut’ah dan nafkah iddah.
Dengan memahami hal tersebut, para pihak tinggal menyepakati mengenai jenis dan jumlah kewajiban akibat cerai talak. Atas bantuan mediator, Pemohon dan Termohon akhirnya menyepakati jumlah kewajiban akibat cerai talak. Mediasi perkara tersebut telah berhasil sebagian, selanjutnya perkara tersebut dilanjukan dengan pemeriksaan di persidangan. //PTIP