logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Medan Berat dan ‘Musibah’ Iringi Perjalanan Tim Sidang Keliling PA Nunukan di Kec. Seimenggaris   

Perjalanan Laut, Sungai dan Darat

Seimenggaris | www.pa-nunukan.go.id

Sidang keliling atau sidang di luar gedung pengadilan PA Nunukan yang ke-4 berlangsung di Kantor  Desa Tabur, Kec. Seimenggaris, Kab. Nunukan, yang terletak di pulau Kalimantan, Rabu (26/8/2015).

Medan berat dan ‘musibah’ sempat mengiringi perjalanan tim sidang keliling PA Nunukan yang berjumlah 10 orang, dalam perjalanan pergi dan pulang ke dan dari lokasi sidang keliling.

Untuk diketahui bahwa Kab. Nunukan ini terdiri dari 17 wilayah Kecamatan, yang terletak di 3 pulau berbeda. 2 Kecamatan terletak di pulau Nunukan. 5 Kecamatan di pulau Sebatik. Selebihnya, sebanyak 10 Kecamatan, terletak di pulau Kalimantan, termasuk Kec. Seimenggaris.

Kec. Seimenggaris ini hampir seluruhnya adalah area perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara. Sehingga sebagian besar masyarakatnya bekerja di area-area perkebunan dan tambang yang ada di Kecamatan tersebut.

Dari pulau Nunukan, tempat PA Nunukan berdomisili, perjalanan menuju Kec. Seimenggaris ini harus ditempuh melalui jalur laut, sungai dan darat, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Dari pelabuhan Liem Hie Jung, pulau Nunukan, speed-boat berukuran kecil berpenumpang 12 orang membawa tim sidang PA Nunukan menuju Pangkalan IV, pelabuhan milik perusahaan batu bara, di Kec. Seimenggaris.

Setelah melalui lautan sekitar 30 menit, speed-boat lalu memasuki wilayah sungai Seimenggaris yang konon banyak buayanya. Beruntung saat melewati sungai pagi itu, air sungai lagi dalam. Karena jika air sungai surut, bisa terlihat buaya-buaya yang berjemur matahari di lumpur-lumpur sepanjang pinggiran sungai Seimenggaris.

Setibanya di Pangkalan IV Seimenggaris, tim sidang keliling PA Nunukan turun menuju daratan. Kecuali jurusita pengganti yang sudah sering mengantarkan panggilan sidang, bagi seluruh tim ini adalah daerah asing yang baru pertama kali didatangi selama bertugas di PA Nunukan.

Jalan Tanah Mendaki-Menurun dan Jalan Kaki di Perkebunan Sawit

Di sini, tim sempat mengalami masalah transportasi menuju lokasi sidang keliling. Karena di sini tak ada mobil carteran seperti di pulau Sebatik. Yang ada hanya truk dan mobil-mobil double-gardan dengan bak terbuka milik perusahaan-perusahaan yang biasa digunakan untuk medan-medan yang berat.

Beruntung saat itu ada satu-satunya mobil Toyota Hilux milik perusahaan yang sedang parkir. Setelah terjadi tawar-menawar, akhirnya tim sidang keliling berangkat menuju lokasi sekitar pukul 9.30 Wita.

Dua anggota tim yang perempuan duduk di bangku bagian depan di samping sopir. Sedangkan 8 anggota tim yang laki-laki duduk  di bagian belakang dengan bak terbuka dan di bawah terik sinar matahari pagi.

Di sini tak ada jalan beraspal karena hampir seluruhnya adalah lokasi perkebunan dan tambang. Tapi yang ada hanya jalan-jalan tanah yang dibuka perusahaan untuk memudahkan transportasi mereka.

Jalannya pun tidak hanya mendatar, tapi kebanyakan mendaki-tajam dan menurun-curam sesuai dengan struktur tanah berbukit. Itu pun jalanya banyak berlobang karena kikisan aliran air hujan sehingga membuat detak jantung tim sidang keliling bergetar kuat saat melewati jalan-jalan yang ada karena ingin selamat dalam perjalanan ini.

Maka di sepanjang jalan kurang-lebih 30 Km menuju lokasi sidang keliling yang tampak di kiri-kanan jalan hanya pohon-pohon kelapa sawit. Sesekali tampak para pekerja yang sedang memetik kelapa sawit atau menyiangi tanaman yang tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit. Di jalan sesekali juga mobil tim sidang keliling berpapasan dengan truk-truk pengangkut kelapa sawit.

Setelah kurang-lebih 45 menit menyusui jalan-jalan perkebunan kelapa sawit dan tambang batu bara, akhirnya mobil yang membawa tim sidang keliling PA Nunukan tiba di Kantor Desa Tabur, Kec. Seimenggaris, yang menjadi lokasi sidang keliling.

Di sana sudah banyak masyarakat yang menunggu kedatangan tim sidang keliling sedari pagi. Sebanyak 29 perkara permohonan itsbat nikah disidangkan oleh 2 Majelis Hakim, dibantu Panitera Pengganti masing-masing.

Sekitar pukul 14.00 Wita, sidang keliling di Kec. Seimenggaris ini pun selesai. Setelah shalat zhuhur dan makan siang, tim sidang keliling kembali pulang ke Nunukan.

Ternyata, dibandingkan waktu berangkat, perjalanan pulang ini lebih menegangkan dan menaikkan adrenalin tim siding keliling. Ini karena jalan yang dilalui berubah karena ingin memperpendek jarak tempuh.

Sama seperti waktu pergi, di kiri-kanan jalan tanah hanya ada pohon-pohon kelapa sawit di area perkebunan yang sangat luas. Jalanan ekstrem menaiki-menuruni gunung ini sempat sangat mengguncang perasaan tim sidang keliling.

Beruntung jalan tanah perkebunan sawit saat itu kering. Jika saja habis hujan, dipastikan jalan tidak dapat dilalui karena sangat licin dan bisa menggelincirkan mobil yang sarat penumpang.

Mendekati pelabuhan Pangkalan IV, kira-kira 2 km lagi, mobil pick-up double-gardan yang ditumpangi tim sidang keliling mengalami “musibah” pecah ban belakang. Mungkin ini karena medan jalan yang sangat berat, atau mungkin karena kelebihan beban penumpang.

Mau tak mau terpaksa tim sidang keliling harus turun dari mobil dan “berbaris” berjalan kaki menuju pelabuhan Pangkalan IV di tepi sungai Seimenggaris, di mana speed-boat carteran sudah menunggu.

Saat melalui sungai Seimenggaris yang airnya lagi surut, dari atas speed-boat tim sempat melihat buaya di pinggiran sungai yang panjangnya kira-kira 4 meter. Juga tim sempat melihat kawanan monyet yang bergelantungan di pohon-pohon, dan babi hutan.

Keluar dari muara sungai, di tengah laut tim sempat diombang-ambingkan gelombang laut karena kehabisan bahan bakar bensin. Mau tak mau kembali tim harus sabar duduk menunggu datangnya bantuan bahan bakar dari Nunukan.

Saat Menunggu Sidang dan Terapung-apung di Tengah Lautan

Setelah menunggu hampir sekitar 1 jam, bantuan bahan bakar pun datang yang dibawa speed-boat lain dari Nunukan.

Mesin dihidupkan dan perjalanan pulang ke Nunukan kembali dilanjutkan seperti sidang keliling yang akan terus berkelanjutan.

(RENAFASYA)

.

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice