Luar Biasa, Prosesi Acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Wakil Ketua PA Ini

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on 26 Maret 2015.

KPTA Samarinda, KPTA Surabaya dan KPA Jakarta Selatan Saat Menghadiri Pelantikan WKPA Tarakan

Acara pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Wakil Ketua PA Tarakan yang baru sungguh luar biasa dan terasa sangat istimewa. Karena sebelum ini tak pernah terjadi, khususnya di lingkungan PTA Samarinda, acara pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan seorang Wakil Ketua PA seperti yang telah dialami Wakil Ketua PA Tarakan.

Luar biasa dan sangat istimewa? Ya, selama ini sangat jarang dan mungkin belum pernah terjadi ada pelantikan seorang Wakil Ketua PA yang dihadiri para Ketua dan Pansek, beberapa Hakim dan Panmud dari 6 PA yang berbeda.

Bahkan lebih dari itu, pelantikan Wakil Ketua PA Tarakan ini juga dihadiri langsung seorang Wakil Ketua PTA dan 2 orang Ketua PTA.

Itulah yang dialami Elvin Nailana, S.H., M.H. saat diambil sumpahnya dan dilantik KPA Tarakan Drs. Saifudin, M.H.I. menjadi Wakil Ketua PA Tarakan yang baru, Kamis (27/11/2014) pagi, setelah sempat kosong selama setahun terakhir.

Biasanya jika yang hadir para pejabat seperti yang terjadi pada pelantikan Wakil Ketua PA Tarakan, itu hanya terjadi pada pelantikan Hakim Tinggi atau Wakil Ketua PTA saja.

Hal ini pula yang sempat membuat ‘grogi’ Ketua PA Tarakan yang baru pertama kali ini mengambil sumpah dan melantik Wakil Ketuanya.

KPA Tarakan Beserta Wakilnya Didampingi KPN Tarakan, KPA Bekasi, KPA Nunukan, KPA Tanjung Selor, Plt. KPA Sumedang dan KPA Tanjung Redeb

Bayangkan, prosesi acara pengambilan sumpah dan pelantikan Elvin Nailana ini dihadiri langsung Ketua PTA Surabaya Dr. H. Muh. Rum Nessa, S.H., M.H. beserta istri.

Tak ketinggalan hadir pula Ketua PTA Samarinda Drs. H. M. Yamin Awie, S.H., M.H., juga beserta istri. Wakil Ketua PTA Samarinda Drs. H. Shofrowi, S.H., M.H. yang sebelumnya Hakim Tinggi di PTA Surabaya juga tampak menghadiri pelantikan Wakil Ketua PA Tarakan ini.

Begitu pula dengan Ketua/Pansek dan beberapa Hakim dari PA-PA wilayah utara (PA Nunukan, PA Tanjung Selor, PA Tanjung Redeb, dan PA Tarakan sebagai tuan rumah), Ketua dan Hakim PN Tarakan, Kepala Kantor Kementerian Agama Tarakan, dan Ketua MUI Kaltara, juga hadir pada pelantikan ini.

Selain itu, Elvin Nailana ‘menerbangkan’ kurang-lebih 30-an orang tamu dan keluarga dari Jakarta ke Tarakan untuk menghadiri acara pelantikannya yang berlangsung di Ruang Sidang Utama PA Tarakan. Sekaligus mengantarkan dan melepaskannya bertugas pertama kali di PA di luar Jakarta.

Termasuk di dalamnya ada Ketua PA Jakarta Selatan Dr. H. Imron Rosyadi, S.H., M.H., Ketua PA Bekasi Drs. H. Mamat Ruhimat, M.H., dan Plt. Ketua PA Sumedang Drs. Harum Rendeng, S.H., M.H. beserta beberapa Hakim dan pejabatnya, serta keluarga besar dari Elvin Nailana sendiri.

Muh. Rum Nessa dan M. Yamin Awie Bersama Sebagian Rombongan dari Jakarta di Depan Kantor PA Tarakan

Malam Ramah Tamah

Kehadiran mantan Sekretais MA Muh. Rum Nessa, yang sekarang KPTA Surabaya, atau KPTA Samarinda M. Yamin Awie, keduanya beserta istri, juga WKPTA Samarinda dan para Ketua PA dari Jakarta Selatan, Bekasi atau Sumedang, semua itu bukanlah terjadi secara kebetulan.

Perjalanan panjang Elvin Nailana yang memulai karirnya sebagai jurusita pengganti PA Jakarta Pusat, kemudian beberapa kali mutasi sebagai PP, kemudian Hakim di PA-PA seputar Jakarta dan Tangerang, telah menjadikan dirinya dianggap sebagai bagian “keluarga” dari 2 orang KPTA yang pernah memimpin PA-PA di Jakarta ini.

Hal ini terungkap saat berlangsungnya acara ramah tamah Wakil Ketua baru PA Tarakan, di tempat yang sama, Kamis (27/11/2014) malam.

“Elvin itu dulu adalah panitera pengganti saya,” ujar Rum Nessa menceritakan kedekatannnya saat memberi sambutan pada malam ramah tamah yang berlangsung cukup meriah itu.

Itu baru cerita dari Rum Nessa. Lain lagi cerita keakraban dan kedekatan Elvin Nailana dengan M. Yamin Awie. Waktu masih memimpin PA di Jakarta, Elvin selalu setia mengantar-jemput M. Yamin Awie jika akan pulang ke Semarang dengan sepeda motornya.

Tak hanya itu, hampir seluruh kampung dan gang-gang sempit dan kumuh di Ibukota sepertinya sudah habis ‘dilahap’ dan dimasuki M. Yamin Awie berboncengan bersama Elvin Nailana, saat itu.

“Elvin itu dulu tukang ojek saya,” kelakar M. Yamin Awie dalam sambutannya.

Malam itu mereka semua larut dalam suasana kegembiraan dan kebahagiaan, sambil menyanyikan lagu-lagu ‘kebangsaan’ yang pernah mereka hapal atau hanyla setengah hapal, diiringi alunan musik electone.

(RENAFASYA)