Lagi, PA Nunukan Kehilangan Pejuang Hukumnya

Nunukan | www.pa-nunukan.go.id
Setelah baru saja ditinggalkan hakim seniornya Muhlis, S.H.I, M.H. (11/9/2015) yang mutasi ke PA Banjarbaru, akhir 2015 ini kembali PA Nunukan harus rela melepas kepergian salah seorang pejuang hukumnya, yaitu Ali Fatoni, S.Ag.
Dia adalah Panmud Gugatan pertama PA Nunukan dan termasuk salah seorang pejuang perintis pertama berdirinya PA Nunukan. Setelah bertugas di PA Nunukan selama 4 tahun, peraih 2 kali Role Model di PA Nunukan ini akhirnya dimutasi ke PA Kajen sebagai Panitera Pengganti (PP).
Melepas kepindahan Panmud Hukumnya ini, PA Nunukan menggelar acara perpisahan sederhana di Ruang Sidang PA Nunukan, Selasa (24/11), yang dihadiri seluruh pegawai PA Nunukan.
Untuk diketahui pria kelahiran Pemalang, 43 tahun lalu, ini memulai karirnya sebagai CPNS di PA Tarakan. Setelah diangkat sebagai PNS, jabatan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan PA Tarakan pernah dipegangnya selama beberapa tahun.
Setelah lulus test Calon PP, ia kemudian diangkat sebagai PP di PA Tarakan. Karirnya sebagai PP ini kemudian mengantarkannya menjadi Panmud Gugatan di PA Nunukan setelah terbentuknya PA Nunukan di akhir 2011 lalu.
Dalam kesan dan pesannya, mewakili teman-teman yang ditinggalkan Wapan PA Nunukan Wahdatan Nusrah tidak dapat menyembunyikan rasa sedihnya ditinggal Ali Fatoni yang telah menunjukkan hasil kerjanya yang professional dan penuh tanggung jawab.
“Banyak pengalaman tak terlupakan selama bertugas di PA Nunukan yang tidak akan didapatkan Ali Fatoni lagi di PA barunya,” ujarnya sambil mengisahkan pengalaman saat-saat bersidang keliling di Kec. Sebatik, Sebuku maupun Seimenggaris bersama Ali Fatoni.
Saat menyampaikan kesan dan pesannya, Ali Fatoni juga tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya harus berpisah dengan teman-teman di PA Nunukan yang sudah dianggapnya seperti keluarga sendiri.
Ketua PA Nunukan Drs. Rusliansyah, S.H. menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian Ali Fatoni selama bertugas di PA Nunukan. Juga atas nama teman-teman Beliau meminta maaf jika dalam pergaulan sehari-hari ada kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.
Menurut Pak Ketua, Ali Fatoni ini adalah sosok pegawai yang patut dicontoh, baik itu dalam kedinasan maupun di luar kedinasan. Menurutnya, Beliau adalah pegawai yang jujur dan sangat takut dengan uang yang jadi hak orang lain.
“satu rupiah pun dia tidak mau ambil,” ujar Pak Ketua.
Selain memuji kejujuran pegawainya ini, Pak Ketua juga sangat menyayangkan bahwa selama 4 tahun bertugas di PA Nunukan, belum pernah satu kali pun dia dan keluarga pergi ke Tawau, Sabah, Malaysia. Padahal jarak antara Nunukan-Tawau hanya 1 jam perjalanan laut. Dan hampir semua pegawai PA Nunukan sudah pernah ke Tawau.
“Ini juga menjadi sesuatu yang tak terlupakan,” ujar Pak Ketua bercanda.
Banyak kenangan yang sudah diukir teman-teman selama bergaul dengan Ali Fatoni. Kepindahannya ke PA Kajen membuat sedih hampir semua pegawai PA Nunukan. Salah satunya adalah Husaini, teman bermain tenis dan bercanda.
“Tidak seperti sebelumnya jika ada perpisahan pegawai, kali ini saya benar-benar merasa kehilangan dan sedih,” ujar Husaini.
Selamat jalan pejuang perintis di PA perbatasan, semoga karirmu kelak menjadi lebih baik!
(RENAFASYA)