logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Kunjungi Laboratorium Siadpa Plus, Ketua dan Pansek PA Nunukan Terkesan dan Puas

KPA dan Pansek PA Nunukan (Depan), Irwansyah, Dika, Thohir (Belakang)

Nunukan | pa-nunukan.go.id

Jum’at adalah hari suci bagi umat Islam. Di pagi hari itu (15/3/2013) sekitar pukul 9.30 WIB. Lab. Siadpa Plus, Ditjen Badilag, kembali mendapat kunjungan tamu dari daerah.

Tamu daerah yang datang berkunjung kali ini adalah KPA dan Pansek PA Nunukan, PA di perbatasan Indonesia-Malaysia (Indo-Mal), salah satu dari 16 PA baru yang diresmikan Ketua MARI, akhir 2011 lalu, di Laboan Bajo, NTT.

Sejak di-launching 28 Februari 2012 lalu, silih berganti sudah tamu-tamu dari luar dan dalam negeri datang berkunjung. Tercatat baru-baru ini Ketua MA Kerajaan Belanda dan Dubes Mesir untuk Indonesia, menjadi tamu istimewa Ditjen Badilag dan melihat langsung bagaimana cara kerja Lab. Siadpa Plus.

Demikian pula halnya dengan PTA dan PA di daerah. Sudah tak terhitung pimpinan PTA dan PA yang bertandang ke sini. Rupa-rupanya “nama besar” (kemasyhuran) Laboratorium satu-satunya di dunia yang menjadi kebanggaan warga Badilag ini tak pernah luput dari perhatian warga PA, termasuk KPA dan Pansek PA Nunukan yang sudah lama memendam hasrat berkunjung ke sini.

Maka di hari agung itu, agar tak terjebak macet Jakarta, pagi-pagi sekali KPA dan Pansek PA Nunukan sudah meluncur meninggalkan hotel tempat menginap dengan tujuan satu: “Laboratorium Siadpa Plus,” yang terletak di lantai 7 gedung Sekretariat MA-RI, di Jl. Jend. A. Yani No.58, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Dengan menggunakan tangga lift dan setelah melewati meja-meja kerja pegawai Ditjen Badilag, kedua “duta-perbatasan” ini tiba di depan pintu masuk ruangan Lab. Siadpa Plus, Ditjen Badilag.

Setelah memberi salam, keduanya langsung disambut dengan penuh rasa kekeluargaan bercampur  kaget oleh  Irwansyah, Ketua Timnas Siadpa Plus, yang sehari-hari adalah Kepala Seksi Bimbingan I Ditjen Badilag, dan juga Dika Adrian, jurusita pengganti PA Jakarta Barat, yang kebetulan sedang “diperbantukan” di sini.

Tak ketinggalan juga menyambut kedatangan kedua tamu ini adalah “suhu” Thohir Mekkadilaga, Kepala Seksi Bimbingan II Ditjen Badilag, dan 2 orang staf Lab. Siadpa Plus.

“Kenapa tidak telepon dulu Pak Ketua kalau lagi ada di Jakarta, dan mau ke sini, agar kita bisa persiapan sebelumnya,” kata Irwansyah tak dapat menyembunyikan kekagetannya disambangi “duta-perbatasan” Kaltim ini.

“Ah...rupanya Pak Ketua dan Pak Pansek. Selamat datang di Laboratorium Siadpa, Pak!  Ini, Pak Thohir, Pak Pansek yang penguasaan Siadpa Plus-nya sudah tak diragukan lagi,” sambung Dika Adrian ikut menimpali dan memperkenalkan Pansek PA Nunukan kepada Thohir, sambil menyodorkan tangannya bersalaman.

Setelah basa-basi sebentar menanyakan kabar masing-masing, suasana keakraban dan kekeluargaan seperti saudara yang sudah lama tak jumpa langsung terjadi.  Memang, bagi Irwansyah dan Dika Adrian, kedua “tamu tak diundang” ini  sudah tak asing lagi. Mereka sudah lama saling kenal satu sama lain.

Ceritanya ketika PA Nunukan Oktober 2012 lalu mengadakan “Bimtek Siadpa Plus PA-PA Se-Kaltim”, mereka berdua dikirim oleh Timnas Siadpa Plus, Ditjen Badilag, Jakarta, sebagai nara sumber mengisi kegiatan tersebut. Di sinilah perkenalan kedua tamu dan tuan rumah diawali.

Apalagi bersama KPTA dan Pansek PTA Samarinda, diikuti KPA/WKPA dan Admin PA se-Kaltim, mereka berdua waktu itu juga ikut di acara “Kunjungan Muhibah dan Studi Banding Jilid II ke Konjen R.I. dan Mahkamah Syariah Tawau, Malaysia.

Sempat merasakan “Semalam di Malaysia” tentu pengalaman yang berkesan bagi kedua tamu PA Nunukan ini. Makanya, ketika kedua tamu “duta-perbatasan” Kaltim ini tiba-tiba datang berkunjung, rasa kaget bercampur gembira dari 2 punggawa Siadpa Plus ini tak dapat disembunyikan.

“Saya dan Pak Pansek sedang ada tugas konsultasi di BUA terkait pembangunan gedung kantor PA Nunukan tahap II. Kebetulan ada di Jakarta, saya sempatkan mampir ke sini mengunjungi Lab. Siadpa yang sudah lama saya mimpikan. Ingin tahu langsung bagaimana cara kerja Lab. Siadpa yang terkenal itu. Syukur Pak Irwan, Pak Dika dan Pak Thohir ada di tempat semuanya sehingga kedatangan kami jauh-jauh ini tidak sia-sia. Mohon maaf kalau kedatangan kami berdua ini mendadak tanpa nelpon dulu. Habis, takut merepotkan Pak Irwan nanti,” ujar KPA Nunukan menjelaskan maksud kunjungannya sembari memberi alasannya.

Seperti mengerti maksud kedatangan kedua tamunya, tanpa diminta Dika Adrian yang sedari tadi duduk di depan laptopnya langsung browsing ke infoperkara.badilag.net menyusur Siadpa Plus PA Nunukan, yang ditampilkan di layar lebar media in-focus di depan samping meja duduknya, persis ketika Dika dengan piawainya memberikan materi Siadpa Plus di Hotel Neo Fortuna, Nunukan, beberapa waktu lalu.

“Dari ruangan ini kami melakukan monitoring langsung kinerja Siadpa Plus PA seluruh Indonesia. Apalagi sudah menjadi kebijakan Ditjen Badilag agar pelaporan perkara setiap satker secara paperless dilakukan melalui portal infoperkara.badilag.net ini, hingga setiap saat data perkara secara nasional dapat kami ketahui secara cepat dan tepat,” kata Irwansyah menjelaskan kecanggihan Lab. Siadpa Plus ini kepada kedua tamunya.

Tampak kedua tamu menyimak satu persatu penjelasan dari Dika Adrian dan Thohir, didampingi Irwansyah. Ketika Dika masuk ke sub-menu “Grafik Kinerja Siadpa” PA Nunukan yang terdapat di menu “Monitor dan Validasi,” tak ada masalah serius. Semua standard di atas rata-rata. Artinya implementasi Siadpa Plus PA Nunukan sudah berjalan baik.

Dengan terus terang, Dika yang pernah menginstal ulang langsung Siadpa Plus PA Nunukan ditemani Irwansyah, mengapresiasi kerja Admin PA Nunukan yang telah memperlihatkan hasil bagus di “Grafik Kinerja Siadpa” infoperkara.badilag.net.

“Alhamdulillah, awal bulan ini PA Nunukan berhasil “go green” dan “go blue”. Setiap hari Admin selalu upload data perkara Siadpa ke portal infoperkara.badilag.net. Pelaporan bulanan perkara juga sudah upload ke infoperkara.badilag.net,” ujar Pak Pansek sembari menjelaskan permasalahan dalam KIPA dan tulisan Arab yang dihadapi PA Nunukan.

Dika pun langsung menyusur KIPA PA Nunukan mencoba menemukan permasalahan yang ada. Bahkan sudah masuk ke program Siadpa yang penuh kode-kode, tetap juga belum ditemukan.

“Boleh jadi ketika data perubahan dari Siadpa di-upload, data yang sudah ada di infoperkara.badilag.net belum dihapus Admin,” kata Dika menjelaskan penyebabnya.

Sedang Thohir menjelaskan bahwa permasalahan huruf Arab itu juga dihadapi satker-satker lain. Sampai sekarang belum ditemukan jawabannya.

Tak terasa hampir 2 jam sudah kedua tamu ini “berguru” di Lab. Siadpa Plus. Terlihat keduanya sangat terkesan dan puas dapat menjejal langsung “kehebatan” Lab. Siadpa Plus.

Waktu shalat Jum’at pun sudah hampir tiba. Maka setelah foto bersama dan mencatatkan namanya di buku tamu, kedua “duta-perbatasan’ ini pun berpamitan pulang membawa sejuta harapan menggapai hari esok nan cerah.

(Tim Redaksi Jurindomal pa-nnk)

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice