Kunjungan Mendadak Ketua Baru PTA Pekanbaru

KPTA Pekanbaru sedang memberikan pembinaan (kanan). Pegawai dan karyawan PA Pangkalan Kerinci mendengarkan dengan seksama (kiri)
Pangkalan Kerinci | PA Pangkalan Kerinci
Drs. H. Alimin Patawari, SH, MH yang baru saja dilantik menjadi Ketua PTA Pekanbaru menggantikan Drs. H. Mahyiddin Usman, MA yang purna bakti, Kamis (10/07/2014) lalu memberi kejutan kepada keluarga besar PA Pangkalan Kerinci. Sekitar pukul 11.30 WIB KPTA Pekanbaru dengan didampingi Panitera/Sekretaris dan seorang Hakim Tinggi PTA Pekanbaru datang secara mendadak, tanpa memberi tahu sebelumnya.
Kehadiran KPTA tentu merupakan kehormatan bagi PA Pangkalan Kerinci karena menjadi pengadilan agama pertama yang dikunjungi oleh KPTA baru setelah seminggu bertugas.
Setelah shalat dzuhur berjamaah, KPTA berkesempatan memberikan pembinaan kepada seluruh pegawai di lingkungan PA Pangkalan kerinci. Bertempat di ruang sidang utama, KPTA mengatakan bahwa kunjungannya kali ini tidak bermaksud untuk melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke PA Pangkalan Kerinci.
“ini adalah kunjungan biasa. Saya hanya ingin bersilaturrahim. Pada awalnya saya ingin memberikan kejutan, tapi setelah muter-muter tidak tahu kantor PA Pangkalan Kerinci di mana, maka terpaksa saya suruh telpon Panitera, karena takut kesasar”, terangnya.
Kunjungan KPTA Pekanbaru ke PA Pangkalan Kerinci merupakan kunjungan pertamanya, setelah seminggu bertugas sebagai orang pertama di wilayah hukum PTA Pekanbaru. Selama sekitar 1 jam, pria yang sudah 4 kali bertugas sebagai KPTA ini memberikan 3 hal penting yang harus dilakukan oleh keluarga besar PA Pangkalan Kerinci.
Pertama, mewujudkan badan peradilan yang agung. Visi dan misi Mahkamah Agung yang juga menjadi visi dan misi di setiap peradilan tersebut sangat mustahil diwujudkan bila aparatur peradilan tidak tahu tugas pokok dan fungsinya, tidak bisa menterjemahkan kebijakan pimpinan yang baik, tidak adanya tata kelola dan sistem pengawasan yang baik, serta tidak adanya kerja sama yang baim antar pimpinan, yakni ketua, wakil ketua dan panitera/sekretaris.
Kedua, meningkatkan kedisiplinan pegawai. KPTA berpesan bahwa disiplin adalah kunci keberhasilan di segala bidang. Namun demikian KPTA menghimbau agar pimpinan jangan memaknai disiplin sebagai sesuatu yang kaku tanpa kompromi dan juga jangan terlalu longgar karena ada kompromi.
Dia mencontohkan, jika ada pegawai yang terlambat satu atau 2 menit karena ada sesuatu di jalan atau ada keluarga yang sakit, maka alasan-alasan seperti ini bisa menjadi pertimbangan pimpinan, namun jangan disalahgunakan.
Ketiga, taat terhadap kode etik dan pedoman perilaku. Setiap aparatur peradilan, mulai dari hakim hingga tingkat paling bawah mempunyai kode etik dan pedoman perilaku yang harus ditaati.
Lebih khusus KPTA menyinggung soal moralitas aparatur peradilan agama. “kita membawa nama agama, jadi harus menjauhi perbuatan yang melanggar norma agama”, jelasnya. Sejalan dengan KPTA, Panitera/Sekretaris PTA Pekanbaru berharap agar PA Pangkalan Kerinci semakin hari semakin baik dan berprestasi.