Kunjungan Kerja Sekretaris Dirjen Badilag ke PTA Pontianak

Pontianak | www.pta-pontianak.go.id
Pada Kamis (12/12/2013) siang, sebuah kehormatan Pengadilan Tinggi Agama Pontianak mendapatkan kunjungan kerja dari Sekretaris Dirjen Badilag H. Tukiran, SH.,MM. Kunjungan kerja kali ini merupakan yang pertama ke wilayah Pengadilan Tinggi Agama Pontianak sejak beliau dilantik menjadi Sekretaris Dirjen Badilag.
Bertempat di ruang Aula PTA Pontianak, H. Tukiran, SH.,MM mengucapkan terima kasihnya dihadapan Hakim Tinggi, Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Se Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Pontianak dan pegawai PTA Pontianak atas partisipasi aktifnya dalam turut mengupload data SIADPA Plus.
Sebagaimana diketahui, Pengadilan Tinggi Agama Pontianak termasuk wilayah yang akurasi data perkaranya valid saat pertama kali menu rekap perbandingan antara laporan perkara manual dengan data SIADPA Plus diluncurkan.
Sebagai apresiasinya, beliau yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Pembinaan Administrasi Perkara Peradilan Agama langsung mengirimkan ucapan selamat dan terima kasih kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Pontianak melalui SMS. Namun menurut Sekditjen, kita tidak boleh cepat puas dengan apa yang dicapai saat ini karena masih banyak lagi yang harus kita perbuat ke depannya.
Menyangkut pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Peradilan Agama, Tukiran, SH.,MM melihat masih adanya praktek KKN, rendahnya tingkat pelayanan publik, kedisiplinan dan etos kerja yang rendah, dan transparansi serta efisiensi masih menjadi kendala. Untuk itu, sambung Sekditjen 3 (tiga) arah capaian yang menjadi fokus sekarang ini adalah bagaimana Peradilan Agama bisa efisien, efektifitas dan good governance.
SIADPA Plus adalah salah satu cara dalam mencapai tujuan diatas. Berdasarkan hasil penelitian oleh lembaga independen, SIADPA Plus telah diakui oleh dunia. Bagaimana SIADPA Plus itu bisa memangkas alur kerja, meminimalkan waktu kerja dan sebagai alat dalam menciptakan keterbukaan dan transparansi di Peradilan Agama. SIADPA Plus bisa menjadi pijakan kita dalam menyelesaikan tugas pokok.
Namun bagaimana sistem itu bisa efektif digunakan, perlu komitmen dari kita bersama terutama komitmen pimpinan. "Jangan menganggap tugas SIADPA itu hanya pada admin. Apa yang bukan menjadi tugas kita, jangan kita lakukan. Tapi apa yang menjadi tugas kita, itulah yang harus kita lakukan. Kalau ada satu saja proses yang terputus, maka akan berpengaruh pada proses selanjutnya." katanya. Yang diperlukan sekarang adalah perubahan mindset pola pikir, perilaku dan budaya kerja dari kita semua.

Di tahun 2014, fokus Badilag pada peningkatan SDM dibidang Ekonomi Syariah. Namun bukan berarti kita melupakan Sistem Administrasi Perkara. Beliau optimis ke depan, Peradilan Agama bisa menjadi besar karena potensi ekonomi syariah di Indonesia sangatlah besar.
