KPTA Surabaya : PA Butuh Hakim Yang Progressif dan Revolusioner
Gresik | gresik.net
Hari ini Senin (28/1/2013) sekitar pukul 13.15 wib Bapak KPTA Surabaya (Drs. H.M. Rum Nessa, S.H.,M.H) di dampingi Bapak WKPTA Surabaya ( Drs. H. Amran Suaidi, S.H.,M.H.,M.M) beserta rombongan tiba di pelataran gedung PA Gresik kendatipun sebelumnya sempat diragukan kehadirannya karena beliau sempat terjebak macet selama lebih dari 2 jam di Tol Tandes, namun hal itu tidak menyurutkan keinginan beliau untuk tetap melenjutkan perjalanannya ke PA Gresik, dengan konsekuensi sampai di kantor PA Gresik menjelang jam kerja berakhir.
Setibanya di kantor PA Gresik para petinggi PTA Surabaya ini disambut oleh Ibu Ketua PA Gresik (Hj. Atifaturrahmaniyah, S.H.) dan Bpk. Wakil Ketua (Drs. Arifin, M.H.) beserta seluruh jajarannya yang tampak setia menunggu kehadiran bapak-bapak yang sangat dihormatinya ini, kendatipun jam kerja sudah habis, namun semua pegawai tetap sabar mengikuti semua rangkaian yang dilakukan oleh Bapak KPTA Surabaya sampai selesai.
Kunjungan beliau ke PA Gresik dimaksudkan untuk melakukan supervisi hasil pengawasan dan pembinaan sebagai upaya meningkatkan profesionalitas dan memupuk integritas seluruh warga peradilan menuju modernisasi peradilan, yang mengutamakan mutu pelayanan kepada para pencari keadilan, ketertiban administrasi, transparansi biaya perkara.
Bapak KPTA Surabaya serta Bapak Wakil Ketua melakukan bedah berkas dan eksaminasi putusan serta meneliti kembali apakah tindak lanjut hasil pengawasan telah dilaksanakan dengan baik, Kemudian dilanjutkan dengan pembinaan dan expose hasil eksaminasi oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.
Acara pembinaan dan ekspos dimulai sekitar pukul 16.00 wib, yang dibuka oleh Ibu Ketua PA Gresik, mengawali pembicaraannya Bu Ketua menyampaikan ucapan selamat datang dan salam hormat kepada Bapak KPTA Surabaya beserta rombongan yang dapat hadir di PA Gresik meskipun sebelumnya didera kemacetan yang cukup lama. Selanjutnya Bu Ketua menyampaikan laporan secara umum mengenai gambaran kondisi PA Gresik saat ini.
Diawal laporannya Bu Ketua menyampaikan kebanggaannya atas suasana kerja di PA Gresik yang sangat kondusif, “Meskipun 60 % personil di PA Gresik ini didominasi oleh kaum wanita mulai dari Ketua, Pansek, Wapan dan semua Panmud, tetapi mereka bisa diajak berlari kencang Pak“ terang beliau, sehingga hal ikut mendorong dan menunjang keberhasilan program-programnya baik jangka pendek maupun jangka panjang“ ujar beliau menegaskan.
Ada 4 (empat) hal yang beliau canangkan dalam kepemimpinannya adalah kedisiplinan, kebersihan, pelayanan publik dan penyelesaian perkara yang dalam aplikasinya dilandasi oleh mutual respect (rasa saling menghargai) dan mutual benefit (rasa saling menguntungkan). Sehingga dengan program kerja yang jelas dan suasan kerja yang dinamis dan kondusif diharapkan pada tahun 2013 ini PA Gresik dapat lebih berprestasi lagi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembinaan yang secara langsung disampaikan oleh Bapak KPTA Surabaya. Diawal sambutannya dengan rendah hati beliau menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap pegawai PA Gresik atas keterlambatan kedatangan beliau yang seharusnya dari Surabaya ke Gresik cukup ditempuh hanya 30 menit menjadi 2 jam lebih karena terjebak macet, tentu saja membawa konsekuensi semua pegawai harus pulang terlambat.
Ada 2 hal tujuan kedatangan beliau di PA Gresik:
Pertama, adalah dalam rangka sillaturrahim, naklum selama kepemimpinan beliau sebagai KPTA Surabaya, baru kali ini beliau memiliki kesempatan menyambangi kantor yang berlokasi di kota santri ini, kendatipun Ibu Ketua dan Ibu Pansek sudah berkali-kali ketemu di kantor PTA Surabaya, tetapi beliau merasa mempunyai hutang kalau tidak hadir sendiri ke PA Gresik, disamping itu juga beliau ingin menjalin keakraban dengan seluruh pegawai PA Gresik.
Kedua, acara inti berupa supervisi hasil pembinaan dan pengawasan, beliau sengaja mengajak bersama Bpk. WKPTA dan para hakim tinggi (Drs. H. A. Choiri, M.H. dan Drs. H. Sudarsono, S.H.M.Hum).
Dalam pembinaannya Bapak KPTA menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap Ketua PA Gresik, meskipun didukung oleh personil yang sebagian besar adalah kaum hawa ternyata dapat memimpin kantor secara baik. Secara garis besar dalam hasil supervisi beliau di PA Gresik, dari segi kebersihan dan kerapian beliau menilai bagus dan tetap agar dijaga bila perlu ditingkatkan lagi.
Mengenai kedisiplinan setelah beliau mengecek laporan out put finger print dan absensi manual yang dijadikan bahan pencairan remunerasi ada kecocokan, beliau menyampaikan terima kasih atas kedisiplinan para pegawai, namun terutama kepada para hakim beliau mewanti-wanti pasca diberlakukannya PP No. 94 tahun 2012 tentang tunjangan hakim agar lebih meningkatkan kedisiplinan dan produktifitas kerjanya, karena peningkatan tunjangan itu hanya sebagian kecil cara mendongkrak reformasi birokrasi.
Bapak KPTA juga berpesan agar para para hakim dan aparat kepaniteraan maupun kesekretariatan serta seluruh pegawai tetap menjaga kebersamaan agar kondisi kantor yang dinamis dan kondusif ini tetap dapat dipertahankan.
Semua harus kerja secara proporsional dan profesional, “misalnya Pansek meskipun sebagai kuasa penggunan anggaran dan SK-nya langsung dari Sekretaris MA, namun jangan semaunya sendiri semuanya harus sepengetahuan pimpinan dalam masalah-masalah pengelolaan anggaran“, ujar beliau memberi contoh.
Selain itu beliau juga menyinggung hasil temuannya ketika melakukan eksaminasi perkara, diantaranya masalah pelaksanaan mediasi, perkara kumulatif itsbat nikah dan harta bersama, juga masalah penyampaian putusan.
Untuk menghasilkan putusan yang baik dibutuhkan hakim-hakim yang mempunyai penguasaan pemahaman yang baik terhadap hukum formil dan hukum materiil disamping penguasaan dan pemahaman teori-teori dan ilmu-ilmu hukum lainnya sebagai syarat mutlak lahirnya seorang hakim yang progressif dan revolusioner yang keberadaannya semakin dibutuhkan di peradilan Agama mengingat grade dan kompleksitas perkara yang semakin meningkat.
“Kita membutuhkan hakim-hakim yang progressif dan revolusioner untuk dikader, dibina dan ditempatkan di PA kelas khusus,“ ujar Bapak KPTA menyitir pernyataan Bapak Tuada Agama (Y.M. Bapak DR. H. Andi Syamsu Alam, M.H.).
Acara ekspos dilanjutkan oleh Bapak WKPTA dengan menyampaikan hasil-hasil temuannya terhadap beberapa perkara, diantaranya perbedaan pendapat masalah penerapan putusan ditolak dan putusan di NO terhadap perkara yang diketahui kebenarannya sebelum masuk tahap pembuktian.
Bapak WKPTA juga menyinggung masalah tehnik pemeriksaan yang menuntut kejelian dan ketelitian hakim dalam memeriksa perkara agar tidak terlalu mudah menyatakan kita tida berwenang menangani perkara tersebut, “wah lama-lama bisa habis kewenangan kita “ujar beliau mewanti-wanti“.
Setelah itu giliran para hakim tinggi yang menyampaikan hasil temuannya yaitu dimulai dari Bapak Drs. H. A. Choiri, M.H. dan giliran terakhir adalah Bapak Drs. H. Sudarsono, S.H.M.Hum).
Acara demi acara berlalu tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 18.10 Wib sejenak kemudian terdengar kumandang adzan Maghrib waktunya bagi Bapak KPTA untuk berbuka puasa, dan acara pembinaanpun ditutup oleh Bu Ketua, sebelum mengakhiri pembicaraannya Bu Ketua PA Gresik menyampaikan terimakasih yang tak terhingga atas semua temuan-temuan yang telah disampaikan oleh Bapak KPTA dan timnya, semua itu akan dijadikan bahan diskusi dan perbaikan agar PA Gresik ke depan lebih baik lagi. (Tim IT)