KPTA Banjarmasin Minta PA Pelaihari Berkiblat ke Tempo
KPTA Banjarmasin Apresiasi Majalah Digital PA Pelaihari, Ia tertarik dengan rubrik opini (Foto: Yudha).
Banjarmasin | pa-pelaihari.go.id
KPTA Banjarmasin Drs. H.M. Said Munji, S.H., M.H. memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas inovasi pelayanan publik sektor informasi yang dikreasi oleh PA Pelaihari berupa majalah yang dikemas secara digital. Hal itu disampaikan orang nomor satu di PTA Banjarmasin kepada tim kompetisi inovasi pelayanan publik PA Pelaihari yang sengaja datang ke ruangannya Senin (8/9/2015).
"Saya apresiasi karya saudara, karena untuk penerbitan majalah itu perlu perjuangan dan saudara telah melakukannya", Ujar KPTA yang pernah menjadi wartawan semasa orde baru.
Kepada tim redaksi, KPTA berpesan agar ke depan majalah PA Pelaihari harus punya warna tersendiri. Fokuskan majalah itu ke topik berita, artikel, sosial, politik atau hukum. Majalah tidak harus mengupas seputar peradilan, bisa saja redaksi mengangkat berita pemerintah daerah.
Dr. H. Sumasno, S.H., M.Hum. mengaku suka rubrik seputar hukum (Foto: Yudha).
"Kalau boleh saya punya usul, berkiblatlah ke majalah tempo" Usul KPTA.
Ditanya lebih jauh alasannya, KPTA menjelaskan bahwa majalah tempo merupakan majalah pertama yang tidak memiliki afiliasi dengan pemerintah. Liputannya mandiri dan independen. Beritanya mingguan dan khusus mengangkat berita dan politik.
KPTA Banjarmasin mengaku siap mengirimkan naskah untuk redaksi majalah digital PA Pelaihari dan siap sewaktu-waktu diwawancara untuk rubrik tertentu.
Sedangkan Hakim Tinggi PTA Banjarmasin Dr. H. Sumasno, S.H., M.Hum. dan Drs. H. Ambo Asse, S.H., M.H. justru mengaku telah berkontribusi mengirimkan tulisan dan telah dimuat pada edisi II. Keduanya juga siap memberikan pemikirannya untuk penerbitan edisi selanjutnya. Mereka menyadari betul karena majalah itu murni inovasi dan tanpa kucuran dana dari DIPA, maka mereka bersedia dan ikhlas untuk tidak diberikan imbalan atau honor.
Drs. H. Ambo, Asse, S.H., M.H. siap mengirimkan artikel untuk edisi berikutnya (Foto: Yudha).
Rubrik yang disukai oleh kedua Hakim Tinggi berupa ulasan seputar hukum sedangkan KPTA Banjarmasin lebih menyukai rubrik opini. (Muh. Irfan Husaeni/Humas).